EMPAT BELAS

2.2K 285 14
                                    

Lisa berjalan santai memasuki sekolahnya padahal bel masuk tinggal 5 menit lagi.

"kak lisa"

seseorang adik kelas menyapanya namun lisa tak mengenalinya dan hanya tersenyum ramah

Lisa berjalan lagi dan lagi lagi adik kelas menyapanya

"pagi kak Lisa"

lisa hanya tersenyum lembut dan bergumam pagi juga

Lisa memasuki kelasnya dan duduk disebelah Yuta. Seperti biasanya Yuta dan Taeyong bermain game sedangkan Jennie dan Rose saling menyocokan Pr.

"yang pacaran sama Hanbin mah sans ya" sindir Taeyong

Lisa yang barusaja duduk menoleh ke belakang, "ha apa?"

"lo jadi hot gosip bego. foto lo dah kesebar di angkatan bawah. Fans hanbin pada koar koar pas tau Hanbin suka sama lo" jelas Yuta. Tentu saja dia mendapat info dari June

"lah kok bisa? pantes tadi bayak yang nyapa gue"

"harusnya gue yang nanya bego kenapa bisa gitu. Nyesel gue ngikut Yuta main basket gak ngikut lo sama yang lain" kesal Taeyong

"emang kemarin kenapa?"

Yuta menepuk jidatnya "soal lo sama kak Yuni kemarin"

"oh yang itu. lo percaya aja, June mah boongan" ucap Lisa ringan

Yuta dan Taeyong saling berpandangan lalu dengan kompak bergumam 'bego'

***

"sweater lo"

Hanbin menatap sweaternya yang disodorkan Lisa. "buat lo aja"

"gue cuma minjem"

Hanbin menggeleng, "taro aja di loker, kalo lo lupa bawa baju dance pake sweater itu aja"

"t-ta-tapi...." Lisa menatap sweaternya, jujur dia menyukainya. Bukan hanbin tapi sweaternya selain warnanya yang berwarna navy, sweater Habin juga sangat hangat. "oh yaudah makasi" ucap Lisa ringan lalu duduk di sebelah Hanbin.

Hening.

mereka di ruang Dance, berencana memperlihatan hasil latihan mereka yang kurang lebih sudah 1 bulan kepada coachnya.

"soal yang June bilang itu....."

"gak apa, gue tau itu boongan" ucap Lisa ringan tanpa ingin mendengarkan lanjutan dari perkataan Hanbin

Hanbin menatap Lisa, itu beneran ucapnya dalam hati

Hanbin heran, saat pertama kali dia sampai dan saat para siswi tau dia adalah anak dari pemilik sekolah tak ada yang tidak menyukainya.

Hanbin menyadari kadar ketampanannya di luar batas serta tatapan dan senyumannya bisa meluluhkan hati gadis gadis sehingga tak sedikit yang menyatakan cinta padanya.

Hampir 100 para adik kelas serta beberapa kakak kelas yang mendekati Hanbin dan menatapnya dengan pandagan berbinar serta penuh cinta

Bukannya terlalu percaya diri tapi dia tau, jangankan untuk dia balas cintanya untuk para gadis gadis itu duduk di sebelahnya seperti sekarang Lisa duduk disebelahnya aja susah.

Lisa beda. Hanbin tau itu.

Galak, kasar, penyuka musik hip hop, dancer. semua pada diri Lisa dia suka.

Hanbin tak terlalu terburu buru untuk menyatakan cintanya karna toh masih ada waktu 2 bulan lagi untuk mereka latihan dance dan hanbin pastikan Lisa akan jatuh kedalam pesonanya.

***

Lisa duduk, mengambil handuk kecil dan mengelap keringatnya yang bercucuran. Dia meneguk minumannya dengan cepat.

"capek?"

Lisa menoleh kearah hanbin dan mengangguk kecil.

Kaos putih besar yang basah karena keringat serta tetesan keringat yang mengalir di pelipisnya membuat Hanbin terlihat 1000x jauh lebih tampan menurut Lisa.

Lisa menatap hanbin dengan intens. Hanbin yang ditatap pura pura tak tahu meskipun di dalam, hatinya berbunga bunga.

"kenapa?"tanya Lisa saat melihat Hanbin kebingungan.

"sial. Handuk gue ketinggalan" ucap Hanbin dengan kesal sekaligus menjawab pertanyaan Lisa.

"tunggu, gue ada handuk di loker gue ambilin ya" kata Lisa lalu melenggang pergi.

Ini hari minggu, mereka sengaja latihan di sekolah karena Hanbyul tak ada di rumah dia pergi ke London menemui orang tuanya.

"Gue......." ucapan Lisa terhenti ketika memasuki ruangan penuh kaca itu. Matanya terbelak, "lah kayaknya gue cuma pergi 10 menit ni orang udah tidur" gumamnya.

Lisa berjalan mendekati hanbin dan melemar handuk kecil ke arahnya.

"masa dia tidur basah basahan sih?"

Lisa bodo amat, dia mencoba memfokuskan tatapannya pada layar handphonenya namun tak bisa.

Wajah tampan Hanbin yang nampak kelelahan itu menarik perhatian Lisa.

Lisa akui hanbin memang memiliki tampang yang sangat menarik namun Lisa tak seperti siswi siswi lainya yang sampai mengejar ngejar Hanbin.

"gue lap in aja kali ya keringetnya?"

Lisa mengambil Handuk yang dipegangnya dan mengarahkan kekepala Hanbin namun belum sempat ia menempelkan handuknya handphonenya berbunyi

"ya?"

"Gue sama yang lain jenguk om, lusa pulang"

"kok gue di tinggal?"

"lo entar lagi ulangan bego"

"yaya"

tuttt

Lisa langsung memutuskan sambungannya lalu berteriak riang, "yeyy bisa dance sepuasnya HAHAHA"

Lisa lalu melirik Hanbin, tadi pagi dia dijemput Hanbin jadi sekarang dia harus diantar pulang. "ey bangun" ucap Lisa sambil mengguncangkan badan Hanbin sedikit

"apasih?" tanya Hanbin kesal sambil membuka matanya

"anterin gue pulang"

Hanbin mendesah kesal, kemarin dia mengantar adiknya ke bandara jam 2 pagi.

"pulang sendiri" ucap Hanbin ketus

"lo cowok bukan sih!?"

"BUKAN"

***

Lisa membuka telapak tangannya dan menjulurkan kedepan merasakan tetesan air hujan yang dingin pada telapak tangannya

"entaran aja udah pulangnya" ucapnya lemah lalu berbalik

Hanbin yang disebelahnya langsung menarik tangan Lisa, "pake sweater gue"

"sweater lo di rumah. hehe"

Hanbin membuka jaket hoodienya dan memakaikan pada Lisa

"lah ngapain?" tanya Lisa heran

"pulang sekarang." ucap Hanbin datar

"buset, kayak orang udah nikah aja lu"

Tanpa mendengar komentar Lisa Hanbin menarik penutup kepala yang ada di hoodienya. "tunggu disini gue ambil motor dulu"

Lisa terdiam, menatap hoodie yang menenggelamkan badannya. "lah dia gak pake jaket dong, kan gue yang make"



Jangan lupa vote and comment okay?
see u next chap:*

[2] 08:08 - Hanlice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang