PENDIDIKAN

4.1K 163 0
                                    


Panji sekarang dia kakak kelasku, bahkan dia selalu menemui ku di asrama saat ada waktu untuk pesiar (bisa juga di sebut cuti).

Hari ini akan di adakan kegiatan latih fisik,  militer itu keras,  sangat keras, kita di tempa agar dapat menjaga kesatuan dan persatuan negara. walaupun itu nyawa taruhanya,  tapi kami segenap keluarga besar akademi militer kami akan maju paling depan saat negara kami terkena serangan atau bahaya.

Latihan fisik dimulai.

Mulai dari push up,  scout jump, restok, lari, halang lintang dan latihan menghindari sebuah tembakan dari musuh, dan latihan pencak silat sudah ku lalui.

Tapi pada  tengah tengah kegiatan tiba tiba.

"Ahhhhhhh..."
Suara gemuruh menghantui telingaku.

Aku terjatuh dari ketinggian, pada saat latihan panjat tebing di lapangan.

"Angkat angkat, tolong, tolong, dia tidak sadarkan diri"
Begitu keras suara gemuruh itu menyambar telingaku lagi.

kemudian rasanya badanku melayang layang terbawa angin, mataku yang masih tertutup karena merasakan sakit itu perlahan lahan mulai membuka sedikit lalu tertutup lagi.
Aku melihat wajah panji yang panik dan berkeringat di atasku, dia menggendongku, dia tampak sangat khawatir.

"Dis bangun dis, gladis bangunnn... buka matamu"
teriak panji.

Suara sirine ambulance terdengar..

Kemudian aku di kelilingi orang orang berbaju putih dan hijau di sebuah ruangan yang gelap, dan hanya ada satu lampu di atasku saja.

Ya.. benar , aku di operasi oleh para dokter di sebuah rumah sakit.

Kakiku sepertinya retak. Ahh entahlah,  apa aku masi bisa terjun di dunia militer.

Dua hari aku tertidur lelap saat itu, aku benar benar koma. Pada saat aku terbangun dari tidur ku,  pelatihku menyambutku dengan hormat, pak pelatih memberiku sebuah buctket bunga.

Di balik pak pelatih, ada seorang yang berdiri menangis.

"Nji? Aku merindukanmu"
Teriaku.

"Gladis,  kamu baik baik saja? "
Tanyanya, dan dengan segera dia memeluku.

"Ahhh sakit nji"
Kataku.

"Maaf,  aku berlebihan"
Kata panji

"Lho kenapa kakiku di perban?"
Tanyaku kaget

"Tenanglah dis, kakimu cuma sedikit retak saja"
Jelas panji

"Ha? Jadi aku sudah di DO dari akademi militer?"
Tanyaku panik

"Tidak sersan gladis, tenang, anda masih bisa meneruskan pendidikan setelah sembuh, anda di beri keringanan, karena kesalahan teknis dari pihak panitia panjat tebing"
Jelas pelatih

"Ahhh... untunglah.."
Jawabku lega.

*****

Pelatih pergi meninggalkan ku dan panji di dalam kamar rumah sakit.

"Kamu lapar dis?, aku suapin ya"
Tanya panji

"Iya aku lapar nji, aku bisa makan sendiri kok"
Jawabku.

"Sudahlah nggak usah malu, aku akan menyuapmu"
Kata panji

... ambisiku ini sangat besar, harapanku pada panji sangat besar, tapi bagaimana dia? Apakah dia sepertiku. Panji mempunyai seorang kekasih yang anggun, manis, cantik ... sedangkan aku, aku hanya merepotkannya.

*****

Hari mulai pagi, aku terbagun dari tidurku dan melihat segelas susu Hangat dan ucapan 'selamat pagi' menemaninya. Tertulis nama panji di bawahnya.

Ahhh rupanya dia mencoba mengulangi masa SMA kita dahulu.

'Krekkk...'
Suara pintu terbuka

"Panji..  kamu kok disini? Kamu kan harus ngawasin adik adik kelas"
Tanyaku

"Aku izin pada komandan, aku menyerahkan semua pada temanku"
Jawab panji yang masih memakai seragam akademi militer itu.

"Terus ngapain kamu kesini nji?"
tanyaku

"Aku ingin menemani mu, aku ingin mengajakmu jalan jalan"
Jawabnya

"Emangnya boleh sama dokter, kalau aku keluar?"
Tanyaku

"Aku sudah meminta dokter untuk membawakan kursi roda untukmu, tenanglah"
jawabnya sambil tersenyum.

*****

"Terimakasih nji , kamu udah mau nyempatin waktu untuk mendorong kursi rodaku, ubtuk bermain bercanda denganku, menyuapiku, entah dengan apa aku nanti membalasnya"
Tukasku.

"Santai aja dis, ayo kita latihan jalan yuk"
Tutur panji.

"Ha? Emang udah boleh sama dokter?"
Tanyaku

"Sudahlah,  tenang, lebih cepat lebih baik. biar nanti kamu cepat balik ke asrama, aku kangen kamu dis"
Jawabnya.

Pada saat aku latihan berjalan kakiku terasa sakit dan lagi lagi...

"Bluk."
Aku jatuh di pelukan panji.

"Hati hati dis...."

Sontak dia menggendongku dengan gaya bridal style.

Ahhh benar benar moment terindahku bersama panji.

AKU KAU DAN DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang