5.

622 43 4
                                    

CHAPTER 5

"Nona, saya membawakan teh hangat," ujar sasuke membawa nampan.

Sakura menoleh kebelakang lalu tersenyum. "Terima kasih."

Melihat teh yang sepertinya lezat untuk diminum, gadis pink itu segera meneguk perlahan teh yang pengawalnya buat.

Setelah setengahnya terminum, gadis pink itu mengambil sepotong kue coklat yang sasuke buat tadi. Sakura mengunyah perlahan seakan dirinya menikmati kue buatan sasuke.

"Nona."

"Hm?"

Sasuke menyerahkan buku berisikan data-data target dendam milik nonanya. Pemuda bernama sasuke itu menunjukan wajah shikamaru yang tertempel pada lembaran yang sakura tandai.

"Apa nona yakin dia target selanjutnya?"

Perlahan raut muka sakura berbuah datar kembali. Gadis pink itu meraih secangkir teh lalu meneguknya lagi hingga kandas.

"Ada masalah?" tanya sakura heran.

Sasuke menggeleng. "Tidak. Tidak ada masalah sama sekali. Hanya saja—"

"—sudahlah, tugasmu hanya membantuku saja. Tidak lebih," ketus sakura memotong.

Sasuke menghela napas seraya tersenyum. "Baiklah, nonaku."

-oOo-

Malam hari tiba mendatangkan kesunyian yang panjang.

Terlihat pintu mansion megah yang terbuka sedikit. Dua insan berbeda gender tersebut keluar dari mansion dengan penampilan serba hitam.

"Kita lancarkan sekarang," perintah sakura sambil memakai sarung tangannya.

Sasuke mengangguk sebagai jawaban.

Kali ini sasuke menyiapkan obat bius dan juga handgun. Mereka berdua tidak mempergunakan pisau pada misi ini.

Sasuke hendak memasuki garasi untuk mengeluarkan mobil milik sakura tetapi sakura mencegahnya. Gadis pink itu lebih memilih menaiki motor sport. Dulu sakura sangat suka mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, alhasil dirinya jatuh dari motor sport besar itu lalu terguling ke jurang. Untung saja jurang yang dimasukinya tidak terlalu curam sehingga gadis pink itu bisa selamat.

Kali ini memang kesempatan sakura untuk mengulang kembali aksi ugal-ugalannya. Dengan malam hari yang sepi di jalan raya, dia menggunakan kesempatan ini untuk mengendarai motor sport dengan kecepatan tinggi.

Akhirnya sasuke mengeluarkan dua motor sport besar berwarna hitam dan biru tua. Sakura segera memakai helm full face nya lalu menaiki motor sport berwarna hitam. Motor yang sakura naiki memang sangat keren, dengan knalpot yang panjang melengkung seperti api, dan ketika mesin motor dihidupkan, knalpot itu akan mengeluarkan sedikit percikan api.

Sasuke juga segera memakai helm full face yang sudah tersedia dekat motor sport itu. Pemuda dark blue itu menghidupkan mesin motor lalu meng-gas sedikit.

"Nona?"

Sakura mengangguk. "Ya."

Lalu mereka berdua melesat seperti angin.

-oOo-

Mereka berdua berhenti di sebuah mansion yang lumayan besar. Mansion itu sungguh terang, beda sekali dengan mansion milik sakura yang hanya mempergunakan cahaya redup.

"Mansion keluarga nara. Aku harap penjagaan nya tidak terlalu ketat," gumam gadis berambut soft pink yang memasukan handgun nya pada saku celana.

Sasuke tersenyum miring. Pemuda tampan itu meraih pergelangan nonanya. "Ikut aku, nona," ucapnya sembari berlari kearah lorong yang lumayan gelap.

Demon GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang