Dafa Sakit .2

432 2 0
                                    

Dafa baru aja sampe ke rumah Ayahnya, kayak biasa sih sepi. Tapi beda banget, pas Dafa buka lemari makan udah berjajar bubur sama makanan, waktu Dafa cek kotak P3K disana obat - obatan lamanya udah diganti.

Dafa tahu banget, mau gak mau pasti kabar dia sakit bakal kesebar di lingkungan keluarganya, Dafa juga yakin diem - diem ayahnya sebenarnya beliin obat - obat itu.

"Bagian gue gini aja ya...", Dafa senyum seneng, dia milih buat tiduran di kasir seteleh makan dan minum obatnya.

Lama kelamaan dia sampe ketiduran juga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sayang",gumam Dafa yang udah ngerasain usapan - usapan lembut di rambutnya.

"Kok kebangun? Tidur lagi sana"

Dafa langsung menggeleng manja, ngerengkuh badan sang pacar dengan sayang, pelukin dengan erat.

"Hm? Kamu kenapa yang?"

"Enggak, aku sayang kamu banget"

Dafa ngecium dahi Cira lama, bahkan sampai bikin Cira heran.

"Yang, elusannya jangan berhenti dong, enak nih", ucap Dafa yang masih asik ngusel - ngusel di perpotongan leher Cira.

Akhirnya Cira ngerti, masnya lagi manja.

"Siap masku sayang!", Cira tetep elusin rambut Dafa sayang.

Gak lupa dengan Dafa yang dari tadi udah ngeliatin Cira dengan intens.

Mereka tatap - tatapan lama sampai akhirnya Dafa memutuskan untuk ngehapus jarak diantara mereka. Dan mereka ciuman lama banget.

"Aku sayang kamu, ndomku"

Ucao Dafa disela - sela ciumannya.

Lampu dimatiin, selimut udah ditarik.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sisanya bayangin sendiri ya, fantasi aku terlalu liar/plak.

.
.
.
.
.
.
.
.

Percaya atau enggak, setelah hari itu Dafa langsung sembuh. Semangat 45.

Dek PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang