Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Baik karena seseorang itu pergi meninggalkan untuk sesuatu yang lebih baik untuknya, atau pergi karena kematian. Percayalah, seperti apapun menikmati hidup, hari demi harinya pasti tidak akan jauh dari pertemuan, perpisahan lalu perpindahan. Seindah apapun kisah itu dimulai, pasti akan menemukan kesulitan untuk mengakhirinya - 20 Juni 2015
***
Pagi itu Calla datang ke sekolah dengan raut wajah yang sangat berantakan, bagaimana tidak matanya yang membengkak seperti habis menangis tujuh hari tujuh malam, rambutnya yang ia biarkan terurai jatuh dibahunya.
Raina yang melihat keadaan sahabatnya itupun mulai mendekatinya secara perlahan, "lo kenapa Cal?" Ucap raina khawatir tapi tidak ada jawaban sama sekali dari Calla, Raina yang mengerti keadaan Calla pun hanya bisa mengelus bahu sahabatnya itu, "nanti kalo lo udah ngerasa lebih baik, cerita ya Cal" ucap Raina lalu meninggalkan Calla sendiri dikelas
"Rain.." kata Calla dengan nada yang menggantung
"Lo kenapa cal? Cerita sama gue" jawab Raina dengan menunjukan wajah khawatir
"Kenapa rain? Kenapa harus gue yang dipilih sama dia buat dikecewain? Kalo emang dia nggak pernah sayang sama gue, kenapa harus mertahanin sama gue selama 2tahun? Salah gue apa dipilih, dipertahanin, terus dibuang? Kalo gue tau selama ini dia belum bisa move on dari mantannya, lebih baik nggak berstatus sama gue kan rain?"
Raina hanya bisa diam dan memeluk sahabatnya saja. Dibiarkannya Calla menangis dalam pelukannya, karena hanya itu caranya agar Calla sedikit lebih baik. Raina sebenarnya sudah tahu tentang kabar hubungan Calla dan Bimo yang menginjak 2tahun, namun Bimo tidak pernah bisa melupakan mantan terindahnya. Selama 2tahun Bimo berpacaran dengan Calla, namun hanya mantannya saja yang ia fikirkan. Dan terlebih lagi keluarga Bimo yang tidak bisa menerima kehadiran Calla, sering kali orangtua Bimo menunjukan sikap dan ucapan yang menyakiti Calla, namun ia tetap saja mempertahankan Bimo. Hanya saja balasan dari Bimo dan keluarganya tidak sepadan dengan apa yang sudah Calla berikan
"Semua ada jalannya Cal. Nggak semua yang lo milikin itu abadi jadi milik lo, gue juga sakit denger ceritanya dari Aldi tentang Bimo bisa setega itu sama lo. 2tahun bukan waktu yang sebentar kan Cal" ucap Raina
"Gue percaya lo perempuan kuat. Lo harus tegar yaa. Perempuan baik-baik cuma buat laki-laki baik, begitupun sebaliknya. Ikhlasin yaa Cal" lanjut Raina
***
Sudah hampir 2bulan Calla mencoba untuk bangkit dari keterpurukannya yang ia dapat dari Bimo. Namun calla tidak menunjukan wajah kekecewaan atau sedihnya sama sekali ketika berpapasan dengan Bimo, Calla justru memberikan seutas senyuman manis kearah Bimo setiap kali mereka berpapasan, baik itu di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah
"Ehh ada Calla" ucap seorang laki-laki yang ternyata adalah Junior disekolah Calla
"Ehh Andre. Mau beli apa?" Jawab Calla dengan nada meledek Andre yang akan sedang membeli minuman di kantin
"Mau beli susu nih"
"Ohh susu. Teraktir dong ndre" jawab Calla dengan sedikit nada tertawa
"Mau diteraktir apa emang?"
"Nonton juga boleh" jawab Calla sambil tertawa
"Di kantin mana ada film tapi boleh deh nanti gue teraktir nonton" lalu hanya dijawab anggukan oleh Calla, karena ia berfikir bahwa mereka hanya sedang bercanda
Calla yang mendengar bel sudah bunyipun langsung kembali ke kelas dan menghampiri Raina dengan senyuman, Raina yang melihat Calla pun juga tersenyum karena akhirnya ia melihat senyuman lagi dibibir Calla, "lo kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Raina
"Murung salah, senyum salah" jawab Calla meledek Raina
"Tapi serem aja lo senyum-senyum sendiri. Belum belajar jadi orang gila kan Cal?"
"Dih rese ya" ucap Calla mencubit pinggang Raina lalu mereka hanya tertawa
Raina sedikit lega melihat Calla tertawa lagi. Karena selama 2bulan ia belum pernah melihat Calla tersenyum dan tertawa selepas itu lagi
Tettttt... Tettt...
"Pulang sekolah lo mau kemana Rain? Main yuk" tanya Rain dengan wajah memohon
"Gue udah janjian mau pergi sama Dika, sorry banget ya Cal"
"Yaudah deh, gapapa kok"
Calla sedikit kecewa dengan jawaban Raina, tapi mau diapakan lagi. Calla tidak bisa egois, karena Raina juga punya kehidupannya sendiri
"Calla" panggil seorang pria yang Calla tau itu pasti juniornya
"Kenapa ndre?"
"Beneran mau diteraktir nonton nggak? Kalo beneran, Sabtu besok yuk kita perginya" ucap Andre memastikan
"Serius? Yaudah sabtu besok ya"
"Tapi gue ajak Dirga ya, nanti Dirga sama ceweknya"
"Yaudah. Jemput di sekolah aja, sabtu nanti gue ke sekolah soalnya"
"Yaudah. Sabtu siang ya Cal"
***
10.35 WIB
Sabtu pagi Calla dan Raina sudah janjian untuk bertemu disekolah, bukan untuk belajar melainkan hanya untuk mengumpulkan tugas biologi saja
Raina yang sadar akan Calla yang datang dengan pakaian rapi, "lo mau kemana? Kok rapi banget" tanya Raina
"Gue mau pergi sama Andre, mau nonton"
"Berduaan aja?" Ucap Raina memastikan
"Nggak kok. Andre ajak Dirga, terus Dirga nanti sama ceweknya"
"Yaudah have fun yaa. Gue pulang duluan, lo hati-hati nanti perginya" ucap Raina lalu meninggalkan Calla sendirian disekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
Notes
Short StorySeindah apapun kisah itu dimulai, akan ada waktu dimana mengakhiri adalah bagian tersulit dari sebuah kisah. ------------------------------------------------- "Kalau aku tahu mencintaimu sesakit ini. Mungkin lebih baik aku tidak pernah mencintaimu s...