🌔 02 - The Beginning: Choerry

14 2 1
                                    

"Hei, matamu kenapa? Kalau terus-terusan dikucek kayak gitu, nanti bahaya lho!"

"Aku gapapa kok. Cuma agak gatal aja."

"Yakin nih? Udah periksa mata? Ditetesin obat gitu? Makanya, makan wortel yang banyak biar dapet vitamin A! Lagian kamu sih, kalau makan kue tuh jangan buah cerinya doang yang diambil!"

"Tapi kan buah ceri ada vitamin A nya juga. Aku ga salah dong?"

"Yah, tapi kan-- Ya, pokoknya jangan makan buah cerinya doang! Kualat lho sama yang lebih muda!"

Sebentar, apa hubungannya vitamin A sama kualat?

Lagipula bukannya kualat itu sama yang lebih tua?


Tapi ia tidak mengucapkan pemikirannya dan tetap mendengarkan tetangganya, Yeojin yang sampai saat ini masih mengoceh tentang rasa kesalnya saat ia memakan seluruh buah ceri pada kue yang kemarin mereka beli sepulang sekolah.


"Oh iya, Yeojin, mau nemenin aku ke apotek? Aku mau beli obat tetes mata nih."

"Kalau gitu sekalian Choerry beliin aku kue ya, gantiin buah ceri yang kamu makan kemarin!" jawab Yeojin antusias sambil melompat-lompat dan menepuk lengan Choerry.


Choi Yerim dan Im Yeojin sudah berteman sejak lama. Mereka bertetangga dari kecil sehingga sudah sering menghabiskan waktu bersama. Baginya, Yeojin yang umurnya lebih muda setahun itu sudah seperti adik kandung dan sahabatnya sendiri. Begitu pula sebaliknya.

Jadi jangan kaget jika mendengar Yeojin memanggil nama Choerry tanpa embel-embel "unnie" di belakangnya.

Dan biasanya, setelah pulang sekolah seperti ini, mereka selalu mencari kafe terdekat dan memakan kue bersama.

Terutama kue yang ada buah ceri di atasnya.

Karena ia sangat menyukai buah ceri, pantas saja jika ia lebih sering dipanggil dengan nama Choerry dibanding nama aslinya.

Mereka berjalan menuju apotek kecil pinggir jalan di dekat sekolah mereka. Setelah mampir sebentar untuk membeli obat tetes mata, mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju kafe yang ada di sebelahnya.

Di dalam kafe, mereka melihat menu yang terpampang di dinding belakang kasir.

"Mama Haseul dibeliin kue juga ga nih?"

"Gak usah, nanti repot bawanya." jawab Yeojin yang tidak melepaskan pandangannya dari papan menu yang terlampau tinggi itu.

Jika Yeojin dianggap adik bagi Choerry, maka Jo Haseul, salah satu tetangga mereka sudah seperti mother figure bagi mereka berdua, terutama bagi Yeojin.


Setelah memesan kue dan minuman, mereka duduk di bangku dekat jendela. Mereka menghabiskan waktu mereka berdua hingga sore.

Ketika langit terlihat sudah mulai gelap, mereka berdiri dari kursi mereka dan keluar dari kafe.


"Yeojin, kayaknya di sana masih ada perbaikan jalan deh. Mau lewat jalan pintas gak?"

"Kau tau jalannya?"

"Tau kok, kemarin aku dan Haseul unnie pulang lewat sana."


Choerry dan Yeojin berbelok menuju jalan yang tidak terlalu ramai, berbeda dengan rute jalan pulang mereka. Lalu mereka sampai pada gedung tua yang kelihatannya tidak terpakai lagi.

"C-Choerry, jangan macem-macem deh..."

Yeojin menarik diri dan bersembunyi di belakang tubuh Choerry ketika melihat gedung besar yang terkesan angker di depannya.

"Lho? Kenapa?"

"Kita kan mau pulang, bukan mau uji nyali! Kok ini serem banget?"

"Gak kok, emang tempatnya begini. Kita harus lewatin gedung ini, baru bisa tembus ke jalan pulang kita yang biasa."

Choerry menatap Yeojin dengan penuh keyakinan, berbeda dengan Yeojin yang terlihat sangat takut. Namun, karena dasarnya Choerry yang memiliki aura positif, akhirnya Yeojin percaya pada Choerry dan ikut memasuki gedung tersebut.


Suasana hening menyelimuti mereka berdua. Yeojin pun mempererat pegangannya pada lengan Choerry.

Sedetik kemudian, Choerry merasakan ada yang aneh pada mata kanannya. Ia menghentikan jalannya dan memejamkan matanya sebentar. Lalu meneteskan obat yang ia beli tadi ke mata kanannya.


"Choerry..."

"Hm? Kenapa, Yeo--"


Perkataannya terputus saat melihat apa yang ada di depannya.

Temannya, Yeojin tidak ada di sisinya.


🌘🌑🌒


HWAAAA~ Selesai juga dua chapter ;;w;;

Tbh, ku jarang banget selesaiin satu chapter, karena udah mandek duluan di tengah jalan. OTL

Maap kalau-- ASTAGA, KENAPA FEELNYA JADI MACEM FILM HORROR GINI? :"D

Ya, pokoknya, feel free to comment, vote and stan LOONA juseyONG~

See you on the next chapter~

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 06, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LOONA / Odd Eye Circle - UncoverWhere stories live. Discover now