Aku masih bisa mengingatnya, sedikit. Saat daun daun berwarna kekuningan gugur, jatuh bergulung dihempaskan angin, memenuhi lapangan basket, kontras dengan hangatnya sinar mentari. Kehangatan yang sangat kurindukan.. walau sekarang sudah agak berbeda, tapi masih terasa sama.
Hembusan angin yang membelai rambutku, membuatku megulas senyum diwajahku, perasaan akrab yang datang terasa seperti deja vu, yang bahkan aku sendiri meragukannya.
Aku menutup mataku, membiarkan tubuhku jatuh diantara dedaunan, hingga sebuah bisikan lembut menggelitik telingaku.
Aku melihatnya, bagai sebuah memori yang diputar kembali. Aku melihatnya, merasakannya, dan mengingatnya. Dua orang yang sedang bermain bersama, terasa asing, juga familiar, membuatku terenyuh. Ingin rasanya berlari kearah mereka, mendekap mereka erat, menumpahkan seluruh beban yang menyesakkan dada. Jika saja aku meyakini bahwa ini nyata.
Aku menutup mataku lagi, kali ini lebih lama.
Aku jatuh ke tempat yang lebih jauh, juga lebih hangat.
6 November 2017
━━━━━
Hello! Saya Arain, ini cerita yg pertama kali rain post :) vomment diperlukan untuk kemajuan cerita ini, terima kasih~
KAMU SEDANG MEMBACA
Arain's Little Fantasy
RandomDeretan kata yang akan membawamu pada sebuah gerbang fantasi kecil. Kuharap kau menyukainya. Ps. Penggambarannya kurang memuaskan. Harap memainkan imajinasi kalian. Terima kasih.