Aku terjerat dalam lembah yang tak tentu arah. Mencari raga yang hilang, entah siapa dirinya. Berkelana tanpa tahu pasti kapan akan berhenti mencari. Tak sadar diri ini telah terbuai oleh ilusi keindahan sang pemuda. Awalnya tidak, namun semakin hari semakin menelusup tembus kelorong jiwa.
Cinta itu membunuhku. Memberi harapan dalam setiap detik yang terlewati. Menunggu hari hari dengan tak pasti. Menumbuhkan resah menyelimuti diri. Membunuh ramai menjadi sepi
Cinta membelengguku dengan keindahan yang semu