PRINCE SYNDROM

7.2K 363 67
                                    

Sumary : Kim Seokjin, 28 tahun. Hidupnya amat sangat
tergantung pada Jeon Jungkook, 20 tahun. Awalnya Jungkook tidak merasa aneh, sampai ia sadar soal syndrom hyung nya dan mulai bertanya, apakah ia bisa seterusnya seperti ini? Apakah hidupnya akan terus seperti ini?



《 KookJin Present 》



☆☆☆ Happy Reading ☆☆☆


All is Jungkook pov

"Jungkook-ah?”

"Hyung?”

Aku semakin khawatir ketika mendengar suaranya bergetar di telepon. Ia pasti ketakutan sekarang. Bodoh! Seharusnya aku menemaninya paling tidak sampai depan pintu toilet.

"Hyung dimana?”

“Aku tidak tahu…”

Suaranya makin parau, “aku benar-
benar-“

“Oke, jelaskan apa saja soal tempat Hyung sekarang. Apapun.”

Aku lanjut berjalan berkeliling Myeongdong, mencari sosok yang (lagi-lagi) tersesat.

“Ada banyak baju, warna-warni, dan .. Uniqlo?”

“Oh, oke. Aku kesana. Hyung, jangan kemana-mana.”

Dengan cepat aku menutup telepon dan berlari menuju Uniqlo. Banyak turis yang kutabrak dan aku meminta maaf dengan bahasa Korea. Hebat sekali. Tetapi aku tidak peduli. Prioritasku sekarang hanya Hyung ku. Seokjin hyung ku.

→→→

Setelah berlari cukup jauh, aku melihat sosoknya dari kejauhan. Seorang pemuda berambut pirang pendek yang lurus dengan baju warna mencolok terlihat seperti seorang wanita yang tengah berjalan tanpa arah di sekitar Uniqlo. Aku menemukannya.

Percayalah, aku selalu menemukannya.

“Hyung,”

Aku menghela nafas lega dan berlari kecil ke arahnya. Dengan satu gerakan ringan ku kalungkan tanganku di lehernya, “ Mian.”

“Jungkook-ah,“

“Aku di sini. Tidak apa-apa.”

Aku berbisik lembut di telinganya, memutus kata-katanya ketika ia benar-benar akan menangis.

“Maaf aku membiarkan hyung pergi sendiri. Maaf. Aku tidak akan membiarkan hyung sendirian lagi. Maaf.”

Seokjin hyung menggenggam tanganku. Mencengkramnya
lembut. Meleburkan seluruh panik dan takutnya padaku. Tetapi aku tidak keberatan. Sungguh. Ia begitu manis ketika tersenyum. Aku akan melakukan apa saja demi senyumnya.

“Aku menemukanmu kan, hyung?”

Ia mengangguk, bergumam terima kasih tanpa suara. Yang perlu ia tahu, ia tak perlu berterima kasih. Karena aku telah berjanji padanya akan selalu menemukannya, dimanapun ia berada.



★★ KookJin_Present ★★



9 tahun yang lalu.

“Eomma,”

Aku menarik pelan baju ibuku yang sedang tertidur sambil menguap.

“Rumah keluarga Kim berisik lagi.”

“Tutup saja telingamu dengan bantal,”

Saran ibuku, kelihatannya Eomma tidak benar-benar bangun.

“Kau sudah 12 tahun. Jangan bilang ini alasanmu untuk minta tidur dengan Eomma.”

“Eommaaaa…”

KOOKJIN Aka JINKOOK STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang