Author pov
Suasana di ruang BP sangat sunyi tapi tak menegangkan. Geng chilliw dan geng santuy pada pura pura mendengarkan ocehan guru mereka yang tak henti hentinya mengoceh. Tapi suasana menjadi ricuh ketika mereka diberi hukuman membersihkan seluruh sekolah selama sebulan dan mendapatkan pr 100 soal setiap mata pelajaran.
"Dih kok gitu bu,kan biasanya skorsing kok sekarang gini sihh" protes Gio tak terima
"Ah ibuuu ntar tangan saya jadi rusak rusak ntar gak ada yang mau jadi suami saya" ucap Evelyne
"Gue nerima lo apa adanya kok eve" gombal Ray
"Idih najis" ucap Evelyne
"Udah udah kalian berisik banget.ini hukuman agar kalian tak membuat keributan lagi disekolah" ucap Bu.Hikmah tegas
"Ah ibu mahhh"ucap mereka berbarengan memelas
"Nggak!dah sana kalian balik pulang,pusing saya sama kalian"tegas Bu. Hikmah
Lalu mereka punn pergi dari tempat pesakitan itu sambil menyalami Bu.Hikmah
"Nih sapu"ucap Aisley kepada Rezel
"ya.."ucap rezel sambil mengambil sapu dari tangan Aisley
"Dingin banget si ini cowo"batin Aisley sambil mengajak abey dan ira untuk membersihkan ruangan yang ada dilantai dua
Ay,Kyoya,Rezel,Byan membersihkan kantin. Aisley,Dhafin,Delvin,dan Gio membersihkan ruangan yang ada dilantai satu.Ana,Ray,dan Nathan membersihkan taman dan lapangan yang ada disekolah.
Dikantin...
Suasana kantin dipenuhi suara teriakan Ay yang benar benar tak bisa mengepel. Dia selalu teriak "aaaa airnya nyiprat" "ihhh capek""ihh wangiiii" "ihhh licinn" sampai kyoya mulai jenuh dengan sifat Ay yang seperti anak 5 tahun itu.
"Ay.. Ngepelnyaa yang bener" tegur kyoya
"Ini udah kyoo.. Cuman rada licin aja"bela Ay
"Ay ini tuh dah kayak banjirrr" ucap Kyoya kesal
Mereka pun terus melakukan kegiatan membersih membersihnya Kyoya yang mengelap meja,jendela,dan lain lain,Rezel yang menunggu teman temannya selesai bersih bersih,Byan yang masih mencuci piring piring kotor dan ay yang masih ribet sendiri dengan alat pelnya.tiba tiba ada seseorang yang mengambil alat pel Ay.
"Ehh.."ucap ay kaget ketika alat pelnya ada yang tiba tiba mengambil
"Lo gimana sih,gini aja nggak bisa"ucap rezel sambil memeras pellannya.
"Ohhh gituu harus diperes gituuu" ucap Ay semangat
"Lo emang nggak pernah ngepel apa?"tanya Rezel
"Nggak HEHEHE" cengir Ay
"Sini gue ajarin"ucap Rezel sambil memberi alat pelnya kembali ke Ay
"Jadi gini lo ngepel jangan dari tengah tapi dari ujung ke ujung" perintah rezel sambil menarik ay ke ujung kantin
"Terus lo ngepelnya bukan dari belakang ke depan tapi dari depan ke belakang" perintah rezel
Ay pun hanya manggut manggut mendengar ucapan rezel lalu mulai mengepel ulang. Mereka pun terdiam, Ay yang sibuk dengan kegiatan mengepelnya dan Rezel yag sibuk memperhatikan Ay mengepel.
"Rezel peresin" ucap Ay memelas. Rezel pun langsung memeras pelannya tapi Ay melepaskan genggamannya dari ganggangnya.
"Dadah rezelll lo yang lanjutin yaa gue capek" teriak Ay meninggalkan Rezel sambil berlari
*BRUK*
"Aaaa saakittt" rengek ay
"Lo nggak papa?" ucap rezel membantu ay berdiri
"Sikut gue sakit zel" rengek ay pelan
"Ohh cuman luka dikit doang"ucap rezel sambil mengantar ay duduk di kursi kantin
"Temen lo mana?kok ngilang?"tanya rezel
"Nggak tau"ucap ay pelan
"tunggu bentar"ucap rezel meninggalkan ay
*5 menit kemudian*
"Mana tangan lo?" ucap rezel ngos ngosan. Lalu langsung mengobati tangan ay dan memplester lukanya.
"Makasih zel" ucap Ay senggukan
"Lo cengeng"ledek rezel datar sambil mengacak acak rambut ay
"Lo serem"ucap ay polos
"Woy lo ngapain temen gue" teriak kyoya berlari memeluk ay bermaksud ingin melindungi ay
"Dah ay yuk balik" kyoya menarik ay pergi dari kantin
"Rezel!tapi lo baik DADAH!"Ucap ay nyengir sambil melambaikan tangannya
"Manis"gumam Rezel.
*HALOOO😂😂😂 makasih dah baca cerita aku yang gabut ini😂😂
*maap kalo masih nggak rapih penulisannya ntar aku rapihin lagi
*maklum masih amatiran:v
*sudahh yaa semoga sukaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Santuy vs Chilliiw
HumorSMA TRISATYA yang terletak di Jakarta ini mempunyai 2 geng pentolan sekolah. yaitu GENG SANTUY VS GENG CHILLIIW. mereka seperti kucing dan tikus selalu berantem walaupun tak ada yang melakukan kesalahan. cerita ini mengajarkan pahitnya pengkhianatan...