Absurd

168 16 2
                                    

My Deadline!

Cast: Kaisoo, Yunjae and maybe other (GS)

Typo melayang dimana-mana, OOC, and once again this is genderswitch I've warn you..

DLDR

Chap 2


_

Fakultas kedokteran sepertinya sedang mengadakan seminar. Ruang pertemuan berpendingin di segala sisi itu telah ramai sejak pagi hari. Mobil berjejer dengan rapi—berbagai merk yang berjejer menjadikan lahan parkir layaknya showroom pameran.

Seorang laki-laki turun dari mobil dengan langkah tergesa. Rambutnya tersisir rapi kebelakang, jas abu-abunya melekat dengan pas di tubuh atletisnya. Langkahnya makin cepat saat melihat jam tangan. Seminar akan dimulai pukul sebelas tepat, lima menit lagi.

Tanpa peduli dengan raungan lapar perutnya sejak pagi. Jika seminar telah selesai ia akan bebas makan. Ia hanya sempat mampir ke cafe sekedar membeli americano tadi. Toh seminar yang ia hadiri paling lama hanya tiga jam dengan makanan ringan sebagai selingannya, cukup untuk mengganjal perut.

Beberapa panitia sibuk kesana-kemari demi menyiapkan acara. Terlihat raut khawatir di masing-masing wajah mereka. "Apa Kim Jongin sudah datang?" tanya seorang wanita bermata kucing pada rekannya.

"Belum." wanita bermata kucing tadi menghela napas keras. "Akan kupastikan rambutmu botak setelah ini Kim." katanya geram sambil berlalu masuk ke ruangan dimana acara akan dimulai.

Tiba-tiba langkah lari seseorang tiba-tiba menyita seluruh perhatian panitia acara yang berada diluar ruangan. Wajah mereka campur aduk manakala melihat sosok yang menimbulkan suara gaduh barusan. Sepatu pantofel dan lantai keramik adalah perpaduan tepat untuk membuat seluruh perhatian mata tertuju padamu, kusarankan berlari seperti Jongin barusan.

"Aku terlambat?" tanyanya dengan napas putus-putus akibat lari sprint mendadak. Tanpa bicara, seorang panitia tiba-tiba menarik tangannya untuk langsung masuk kedalam ruang seminar. Ia tak mau ambil resiko ada satu narasumber terlambat selain langsung mendorong Jongin—si salah satu narasumber—masuk dan langsung berhadapan dengan para tamu undangan serta wanita bermata kucing yang tengah menatapnya tajam.

Tuhan, selamatkan rambut Jongin hari ini.

_

Kyungsoo duduk terkulai di sofa. Matanya mondar-mandir, sibuk memperhatikan objek bergerak di dalam flatnya sejak setengah jam yang lalu. Objek tersebut adalah ummanya sendiri.

"Umma, bisakah kita bicara sambil duduk?" sela Kyungsoo saat ummanya sibuk dengan microwave. Wanita paruh baya itu menoleh sekilas kemudian sibuk kembali dengan tombol-tombol alat penghangat makanan milik anaknya.

"Apa yang umma masukkan?" tanya Kyungsoo penasaran. Sebenarnya ia malas bertanya, namun aroma makanan yang beberapa menit dimasukkan ummanya itu membuat seluruh indera tubuhnya aktif seketika.

Tanpa menjawab, ummanya langsung menghidangkan makanan penuh dengan tumpukan keju lumer diatasnya dengan aroma mirip pizza. "Macaroni schootel, favoritmu."

Mata Kyungsoo terbelalak lebar melihat makanan favoritnya sejak kecil. Ia melompat dari sofa meninggalkan bunyi bedebum kecil segera menuju meja makan. Mata bulat ummanya yang melotot tentu tak pernah dipedulikannya. Diraihnya sepotong makanan penuh keju mahal tersebut dengan tangan sebelum buru-buru mencari piring untuk tempat makanannya karena kepanasan. "Ow shit!" umpatnya pelan sambil mengibaskan tangan.

"Mulutmu tak pernah berubah, ne?" sahut ummanya dengan nada manis...dan mengancam. Wanita itu sedang mencuci beberapa piring kotor, wajahnya memang tidak terlihat namun dari balik punggungnya Kyungsoo telah merasakan hawa dingin yang tiba-tiba merayap ke tubuhnya. Punggung ummanya menyeramkan, sumpah.

My Deadline!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang