"Teman" baru?

230 21 2
                                    

My Deadline!

Cast: Kaisoo, Yunjae and maybe other (GS)

Typo melayang dimana-mana, OOC, and once again this is genderswitch I've warn you..

DLDR

Chap 3

_

"Kudengar ada satu kamar yang kosong, Yeol?" laki-laki bertelinga peri itu masih fokus dengan es kopinya. Jongin diam mengamati kegiatan Chanyeol yang entah sejak kapan telah menempelkan bibirnya diujung gelas tanpa mengangkatnya sementara kedua tangannya diletakkan di atas meja kayu halus bercat cokelat.

"Yeol!"

"Iya aku mendengarmu, Jongin." Katanya kalem setelah Jongin memukul pelan meja di depannya. Chanyeol menyudahi kegiatan seruput-es-kopi-dengan-khidmat dan memandang kearah Jongin yang duduk tepat di depan kursinya. Sedangkan Jongin hanya memandang malas lalu mengalihkan pandangan ke kaca café seakan pemandangan diluar lebih menyenangkan daripada memandang Chanyeol, tentu saja.

"Wae? Kenapa kau bertanya seakan kau akan pindah keatas café ini?" tanya Chanyeol sambil menunjuk-nunjuk ke atas café, tepat dimana kamar Jaejonng berada.

"Kamar yang kosong ada di atas? Di atas café ini?"

Chanyeol mengangguk dengan suara seruputan kopinya yang kandas. Matahari sore yang makin bergeser ke barat membuat bias-bias cahaya pada helai rambut pria jangkung itu. Pantulan cahaya sialan. Kenapa ia dapat dengan mudah membuat si telinga peri terlihat makin tampan?

"Tak lama lagi Jaejoong nuna akan menikah, setelah pindah ke Jepang tentu saja kamarnya kosong. Mungkin Kyungsoo akan kesepian setelahnya atau mungkin ia akan membuat tenda di dalam café." Si telinga peri mengendikkan bahunya acuh pada ocehan tak jelasnya.

Jongin melongo tak paham.

"Jaejoong unni adalah wanita cantik yang ada di pintu masuk café." sela Baekhyun yang tengah menghampiri mereka berdua dengan tangan kanan memegang satu cup es kopi milik Chanyeol, ia nambah ngomong-ngomong.

Jongin menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk. Benar saja, ada wanita cantik bertubuh jenjang yang sedang mendorong pintu café sehingga menimbulkan bunyi 'klining' yang khas. Setelah wanita yang dipanggil Jaejoong itu masuk, tak lama kemudian ada sosok pria gagah dengan jas hitam menyusul. Jongin penasaran bagaimana Tuhan bisa mempertemukan dua insan 'sempurna' seperti mereka berdua. Meski Jaejoong hanya memakai sliper rumahan biasa, ia tetap terlihat anggun minus rambut cepol tingginya yang berantakan.

Serius deh, apa rambut cepol tinggi berantakan harus menjadi syarat utama bagi wanita yang masuk café ini? Jongin daritadi melihat sekitar empat orang wanita mondar-mandir di café dan hampir semuanya mengikat rambutnya begitu.

"Miseok mana?" Jaejoong melongok ke balik meja kasir. Yunho yang bediri di belakang tubuh Jaejoong kemudian menepuk pundak wanita itu dan menunjuk ke arah tiga makhluk di sudut café yang sedang sibuk sendiri. Jongin dengan ponselnya, Chanyeol tengah meletakkan sedotan di cup barunya dan Baekhyun yang kini melambai ceria pada Jaejoong.

Baekhyun menyempatkan menepuk kepala Chanyeol sekilas lalu berlalu ke tempat Jaejoong dan Yunho berdiri. "Nona Kim yang nona cari mungkin sedang berada di dapurnya. Perlu kupanggilkan?"

Jaejoong menggeleng. "Suruh dia naik ke kamarku." Lalu ia berbalik badan dan mendorong tubuh Yunho keluar café sambil melambai pada Chanyeol dan Jongin, mungkin hanya pada Chanyeol.

"Minnie unni! Jaejoong unni mencarimu!" teriakan Baekhyun membuat perhatian Chanyeol dan Jongin pecah.

"Teriakannya luar biasa." Ucap Jongin pelan.

My Deadline!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang