Lupa!

90 15 3
                                    


My Deadline!

Cast: Kaisoo, Yunjae and maybe other (GS)

Typo melayang dimana-mana, OOC, and once again this is genderswitch I've warn you..

DLDR

Chap 4

_


Baekhyun berakhir menjadi sukarelawan di kamar Kyungsoo. Sejauh ini seluruh sampah dan sisa-sisa 'pesta' kecil mereka tadi telah disingkirkan. Bahkan area tidur Kyungsoo juga turut dikemaskan oleh Baekhyun. Kyungsoo? Gadis itu tengah meratapi layar laptopnya tanpa perlu repot membantu Baekhyun membuang sampah.

"Kyung?" Baekhyun memanggil gadis itu dari arah dapur. Kyungsoo hanya menyahut seadanya dengan nada lemah. Baekhyun berkacak pinggang memperhatikan sahabat karibnya itu dari belakang. Ia ingin sekali membantu Kyungsoo saat ini, namun dalam kamusnya jika membantu berarti ia akan diberi tatapan tajam Kyungsoo dan mungkin beberapa pukulan di badan kurusnya.

Gadis itu lebih memilih berpikir sendiri hingga muntah daripada dibantu berpikir.

Kyungsoo sangat benci diganggu ketika harus menyelesaikan pekerjaannya. Terkadang ia harus 'mengungsi' ke beberapa tempat untuk menghindari banyak gangguan. Sudut cafe milik Minseok, kantin di bawah tangga kampus, rumah kakek nenek Park dan otomatis kamarnya sendiri. Ia merasa gampang terdistruksi dengan kehadiran orang-orang yang ingin 'membantu'. Maka dari itu sebisa mungkin ia berusaha mengerjakan sendiri dan meminimalisir terjadinya keributan, apalagi jika Baekhyun telah turun membantunya.

"Tidurlah Baek, besok pagi kau harus kembali berjumpa dengan ribuan biji kopi," ujar gadis bermata bulat itu mengarah ke dapur. Segelas kopi akan membantunya terjaga. Baekhyun berujar masih harus membereskan kekacauan yang dibuat oleh Chanyeol dan Jongin.

"Hah? Chanyeol? Jongin" beginilah kondisi Kyungsoo ketika telah berhadapan dengan laptop dan revisian tulisannya. Ia akan melupakan orang-orang yang ia temui beberapa menit sebelumnya dan setelah tulisannya selesai ia juga akan kembali menjadi gadis normal seperti sebelumnya. Salah satu sindrom aneh Kyungsoo, kata Baekhyun. Bukan sindrom atau penyakit aneh sungguhan, Kyungsoo hanya terlalu fokus dan juga terlalu panik dengan tulisannya. Jadi Baekhyun tidak heran gadis itu bahkan lupa dengan Chanyeol, apalagi Jongin.

"Aku membawakan kopi rendah kafein dari cafe. Minumlah itu, setidaknya kau harus mulai mengurangi kadar kafein dalam tubuhmu," Baekhyun meraih kantong plastik putih yang masih menyisakan beberapa cemilan dan mengeluarkan bungkus berwarna hijau lembut. Kyungsoo telah mengangsurkan tangannya ke arah Baekhyun. "Produk khusus untuk orang-orang sepertimu. Setidaknya begitu kata Minseok unni," Kyungsoo tersenyum. Nona Kim mungil itu memang yang terbaik.

"Gomawo, Baek."

Baekhyun telah bersiap untuk tidur ketika aroma wangi kopi menyeruak penginderaannya. Gadis kumal bermarga Do itu sudah siap begadang lagi ternyata. Baekhyun tersenyum sambil berusaha terlelap lebih cepat karena malam telah merangkak ke pukul dua.

_

Berhari-hari setelahnya, sebuah senja mempertemukan Kyungsoo dan Jaejoong yang tengah bersantai di cafe Minseok. Jaejoong telah melangsungkan pernikahannya tiga hari yang lalu. Rona bahagia masih bergelayut di wajah tirusnya lengkap dengan cincin yang melekat apik di jari manisnya. Setelah resmi menyandang gelar Nyonya Jung, ia langsung pindah ke apartemen Yunho sebelum benar-benar pindah ke Jepang dua bulan kemudian.

Sisa hujan beberapa menit yang lalu menyisakan tetesan-tetesan mungil di kaca cafe dan sepaket udara segar saat pintu dibuka. Kyungsoo bergerak malas meraih cangkirnya. Gadis bermata doe itu sedari tadi diam memperhatikan gerak-gerik Jaejoong yang tengah mengobrol santai dengan salah satu pegawai cafe. Camisole biru selututnya bergoyang pelan ketika ia menegakkan sandaran duduk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Deadline!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang