Rival? (repost)

1.6K 229 47
                                    


Ps.buat para teman-teman yang sudah masukkan ceritaku dalam reading list kalian, otomatis vote and komen berjalan ya. Dont be silent reader cause you have save my story.makasih

**

Ps. Kayaknya cerita ini mulai menurun ya peminatnya😔. Ku coba sekali lagi dah, klo emang udah gak terlalu disukai ya...😅, apa tulisanku semakin jelek ya karna udah malas nulis padahal mikir ide ceritanya sampe sakit kepala he...he..

Komen kalian kalo ada tulisanku yang kurang sangat diharapkan ya, aku gak balas satu -satu komen kalian bukan berarti aku gak baca and ngehargai komen kalian ya😊

Met baca




👯👯👯👯

Wajah Kyuhyun kembali dingin saat Jungmo ikut semobil dengannya untuk membawa pulang Sungmin

"Eomma menanyakan kabar kalian padaku, apa diantara kalian berdua tidak ada yang mau mengangkat panggilan eomma kalian?"

"Aku... aku takut keceplosan bicara dengan eomma, bisa-bisa aku akan bilang kalau eonni masuk rumah sakit" Jungmo menatap Sungmin
"Ponselku hilang oppa" Jungmo menggelengkan kepala
"Kalian benar-benar"
"Tapi oppa tidak mengatakan yang terjadi bukan?" Tanya Sungmin
"Ani, mereka malah menyuruhku memarahi kalian"
"Oppa the best" Sunny memegang lengan Jungmo dari belakang

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau aku memberi tahu Yesung hyung kelakuanmu"
"Dia tidak secemburu dirimu"

Kyuhyun menatap kesal dari kaca mobil. Sementara Sunny terlihat masa bodoh dan tetap bersemangat mengajak bicara Jungmo... sebenarnya semua itu dilakukannya untuk menghilangkan aura tidak nyaman didalam mobil

Kyuhyun melirik namja disampingnya yang membuka ponselnya, berdecak lalu kembali memasukkan ponsel dikantongnya

Mobil Kyuhyun memasuki pelataran rumah Sungmin. Dibantunya Sungmin keluar dari dalam mobil, menaikkan sudut alisnya saat melihat Jungmo cepat-cepat keluar

"Ada yang harus oppa urus, nanti oppa kesini lagi" Sungmin mengangguk bingung

"Kenapa tidak kembali saja ke negara asalmu"
"Sekedar informasi, disinilah negara asalku"

Kyuhyun menatap dingin namja dihadapannya yang tersenyum mengejeknya

"Oppa pergi dulu" Jungmo memeluk Sunny
"Hati-hati oppa"
"Hmm"

Dicegatnya taxi lalu melangkah naik. Setelah taxi berjalan Jungmo buru-buru mendial nomor yang membuatnya resah sedari tadi

Panggilannya diangkat setelah dering ketiga

"Kenapa kamu baru mengangkatnya?!" Teriak Jungmo sementara sopir taxi hanya meliriknya sesaat
"Aku dari ruangan Yue en"
"Roger mengatakan padaku tanganmu terkena tumpahan minyak!"
"Hanya cipratan minyak tapi sudah diobati Yue en, Roger hanya melebih-lebihkan"
"Siapa yang menyuruhmu kedapur?!" Terdengar hembusan dari seberang
"Aku hanya melihat dayizhang membuat pangsit goreng"
"Jangan membohongiku El, kamu ingin melihatku marah"
"Baiklah aku membantu dayizhang..."
"Aku akan menegur dayizhang"
"Baiklah!" Terdegar teriakan dari seberang membuat Jungmo menjauhkan ponsel sambil berusaha menahan tawanya
"Baiklah?"
"Aku ingin belajar membuat pangsit goreng, siapa tahu aku bisa membuat rumah makan dinegaraku nanti. Pangsit goreng buatan dayizhang sangat enak"
"Apa yang perna kukatakan tentang dapur"
"Tapi.."
"Apa?"
"Ish... kenapa kamu melakukan ini padaku?!"
"Karena kamu gadis ceroboh"
" 'aku membencimu!' "
"Bahasa nona"

Jungmo kembali tersenyum saat dirinya membayangkan wajah cemberut gadis diseberang sana

"Kirim fotomu yang terkena minyak"
"Bagaimana kabar yeoja yang kamu cinta"
"Ini terakhir kalinya aku mendengar kamu bermain-main di dapur, kalau sampai aku mendengarnya lagi..."
"Apa pendekatanmu sukses dengannya?"
"Kamu mengalihkan pembicaraan?"
"Tidak" lalu terdengar tawa
"Kirimkan foto lenganmu yang terkena minyak atau aku akan menyuruh Roger memecatmu biar jadi gelandangan lagi"

Game (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang