Berawal Dari Tantangan

1

Gue gak pernah maksa seseorang buat sayang sama gue

●~●

--Hari ke 3--

Rey POV

Gue lagi nge-liat (dia) di lapangan bareng teman-teman sama guru olahraga.
Mungkin (dia) lagi pelajaran olahraga.
Dia cant...eh?gak gak!!gue gak boleh kalah!!yakali gue yang buat tantangan tapi gue deluan yang kalah?itu memalukan.
Tapi sih gue gak munak ya orangnya,dia emang cantik,baik,pintar,imut,tapi kadang nyebelin.

"Oi ngeliatin cewek cantik aja idup lo!!" Ucap Gilang Pratama,sahabat gue yang biasa di panggil Gilang,btw udah di jelasin Author pas di cast.

"Tau noh!!gak kedip lagi" sambung Aldri.

"Lo nge-liatin mukanya atau anu nya?" Ucap Arya nge-lantur.

"YaTuhannnnn!!!!tobatkan sahabat hamba yang sedikit gak waras ini!!" Ucap gue.

"Lah?emang maksud gue 'anu' nya itu paan?" Tanya Arya.

"Au ah,susah ngomong ama kembaran onyet" ucap gue.

"Ganteng kayak Justin Bieber gini ko di katain kembaran onyet?"

"Justin Bibir gak lo?" Canda gue.

"Au ah,merajuk adek bang"

Karna tidak ingin memperpanjang masalah,akhirnya gue memutuskan pergi kekantin untuk beli minuman dingin,khusus buat Thalia :v

●~●

Thalia POV

"Hey Thal" sapa Rey yang kini duduk disamping gue.
Ya,sekarang kami lagi duduk di bawah pohon besar yang letaknya tidak jauh dari lapangan.

"Ya?" Tanya gue.

"Simpel amat jawabnya?" Tanya-nya.

"Gue capekkkkkkk buangettttt,lo gak ada niatan beliin gue minum gitu?" Canda gue.

"Nih,sebelum lo kode juga gue udah beliin keleus!!"

"Wahhhhhh!!!lo peka amat ya!!"

"Ya iya dong,gue ini tipe cowok yang peka-an"

"Pantesan playboy cap kaki gajah"

"Heh!!tuh mulut gue jahit juga ya!!lo tau dari mana gue playboy?pacaran aja gue belom pernah" sinis-nya.

"Yah pacaran blom pernah,tapi lo kan suka modus dan php-in orang"

"Sesuka hidup elo dah"

●~●

--istirahat--

"Makan yang banyak!!" Ucap Rey kepada Thalia yang kini sedang duduk berhadapan di meja kantin.

"Iya,bawel bener dah"

"Lo kurus amat Thal kayak gak di kasih makan" gurau Rey.

"Seenak jidat ya tuh mulut berkomentar,kurus kayak gini juga tetap cantik ko!!" Ucap Thalia dengan PeDe-nya.

"Iyain Thal"

Hening~
Hanya ada suara sendok,garpu,dan piring yang sedang bertempur.
1 menit..
2 menit..
3 menit..

"Hoi!!pada makan berdua aja lo?boleh gabung kagak?" Heboh Alvin sambil berjalan menuju ke meja Rey dan Thalia di ikuti oleh Radit,dan Bastian di belakangnya.

"Ini nih,ciri ciri orang yang selalu nge-rusak suasana" sinis Rey.

"Jadi gak boleh nih kami gabung sama lo pada?" Tanya Bastian.

"Gak bol..."

"Boleh ko,sini duduk" potong Thalia seraya menepuk nepuk kursi kosong di sebelahnya.

"Aduhhhh,bidadari yang cantik nan baik hati menawarkan kursi spesial khusus untuk pangeran berkuda putihnya yang ganteng" ucap Bastian yang mendapatkan tatapan tajam dari Rey dan hanya di balas cengiran kuda oleh Bastian.

"Yang ada lo jadi kuda-nya Peakkk!!" Teriak Radit tepat di kuping Bastian.

"Shhhhrpppp~aahhhhh!!!!kenyangnyaaaa hambo" sahut Alvin yang baru saja menyesap kuah indomie terakhirnya dan di akhiri bunyi sendawa yang lumayan besar.

"Idihhhhh!!!jorok amat lo,kayak gak pernah makan aja" Rey memutar bola matanya dengan jengah.

"Lo makan indomie atau makan pete?ko nafas lo bau pete sih?" Tanya Radit.

"Gue tadi pagi abis makan semur pete" ucap Alvin enteng.

"Lah?ada ya?dimana mana kayaknya semur jengkol deh" Bingung Thalia.

"Udah Thal,orang yang kayak gitu mah gak usah didengerin,cukup iyain aja namanya juga generasi micin" bisik Rey yang di jawab 'oohhh' oleh Thalia.

▪▪

Haihai ketemuu lagii kitaa
Udah lama bangett yaa ga update hehe:v
Semogaa kliaan suka dengann ceritaa inii dann jangann lupaa klik bintang dibawah kiri yaa
Makasii😘