CHAPTER 03

8.1K 268 17
                                    

Huffft...
Entah sudah keberapa kalinya Syifa menghempuskan nafas. Dia sungguh bosan berada satu ruangan dengan bos es nya itu. Sedari pagi tadi tak ada satu patah kalimatpun yang terucap dari bibir Fiqoh. Dia hanya menjawab seperlunya saja pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Syifa.

Syifa beranjak dari tempat duduknya, berjalan mendekati meja kerja Fiqoh. Karena sudah waktunya untuk istirahat makan siang, maka Syifa hendak minta izin hanya untuk makan siang di warung makan dekat kantor.

"Hmm,, maaf pak saya mau izin keluar makan di warung dekat sini, apa bapak ingin sesuatu untuk makan siang?" Tanya Syifa.

"Tidak" singkat Fiqoh.

"Oh ya sudah pak saya permisi keluar dulu. Permisi pak" pamitnya.

Baru beberapa langkah Syifa menuju pintu, tiba-tiba.....

"Mau kemana kau?" Tanya Fiqoh.

"Heh..?" bingung Syifa.

"Aku sudah mendelivery untuk makan siang kita" kata Fiqoh.

"Kita??" Tanya Syifa bingung.

"Ya kita berdua" lanjut fiqoh.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu dan Linda sekertaris Fiqoh muncul dari balik pintu ruangan Fiqoh.

"Maaf pak Fiqoh pesanan anda sudah sampai" kata Linda sambil menyerahkan dua paperbag berisi makanan.

"Terima kasih, kamu boleh keluar" kata Fiqoh dengan nada yang sangat datar.

"Baiklah, permisi pak" pamit Linda.

Dan pintu pun tertutup kembali, meninggalkan Fiqoh dan Syifa yang masih berdiri bengong didekat pintu.

"Hey mengapa kau masih saja berdiri dan bengong disitu?,kemarilah" intupsi Fiqoh pada Syifa

"Heh ya pak" jawab Syifa dengan muka cengo nya.

"Ayo kita makan" ajak Fiqoh dan beranjak menuju sofa.

Syifa hanya mengikutinya saja menuju sofa.

Setelah duduk, Fiqoh memberikan paperbag satunya kepada Syifa. Dan mulai membuka paperbag miliknya.

Mereka makan dengan suasana canggung. Tidak ada perbincangan antara mereka berdua sampai mereka selesai makan dan kembali pada pekerjaan mereka.

*******
Jam sudah menunjukkan pukul 20:30 berarti jam kantor sudah selesai semenjak satu setengah jam yang lalu. Asyifa mulai memberesi barang-barangnya di meja. Dia ingin cepat-cepat pulang dan beristirahat di kost annya rasanya hari ini begitu melelahkan.
Bosnya?? Entah kemana perginya pria es itu tadi. Syifa tidak peduli. Dia hanya ingin cepat beristirahat.

Dilangkahkan kakinya keluar dari kantor besar itu. Rencananya dia ingin pergi ke halte terdekat untuk menunggu angkutan umum. Yah walaupun kecil kemungkinan angkutan umum masih beroperasi pada jam segini. Tetapi tidak ada pilihan lain, lagi pula Syifa tidak memiliki kendaraan sendiri seperti para rekan-rekan kerjanya yang lain.

Dia terus berjalan sampai ke halte.

Baru 10 menit dia menunggu, tiba-tiba ada lampu mobil yang menyorot kearahnya. Tetapi bukan mobil angkutan melainkan mobil pribadi.

Mobil tersebut berhenti didepan Syifa, lalu pemiliknya membuka kaca mobilnya.

Syifa melihat pemilik mobil tersebut, dan ternyata bosnya.

"Hey apa yang kau lakukan disitu??, masuklah!!"

"Eh..pak Fiqoh" kata Syifa masih dengan keterkejutannya.

My Big BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang