2.2 Legilimens: You and Mistletoe

2.5K 506 252
                                    

Malam ini, sejenak Sewoon lupa siapa dirinya ketika hangat itu terasa nyata ketika tangannya digenggam erat oleh Jaehwan. Seorang muggle yang bahkan baru dikenalnya belum genap satu hari. Mereka menyusuri koridor kastil yang sepi karena sudah memasuki jam malam. Terkadang, angin musim dingin yang menembus lapisan mantel mereka, atau terpaksa harus merapat ke dinding saat mendengar langkah-langkah kaki Prefek yang sedang berpatroli. Sewoon tak keberatan sama sekali. Rasanya menyenangkan saat ia kembali merasakan bagaimana jantungnya berdetak lebih cepat dan adrenalinnya mengalir deras.

"Kita mau kemana?" Sewoon akhirnya bertanya ketika mereka menaiki satu persatu anak tangga di sebelah barat kastil.

"Melihat bintang, mau?" Satu anggukan antusias dari Sewoon kembali membentuk senyuman di bibir Jaehwan.

Keduanya kini tengah duduk sembari menatap langit penuh bintang dari menara Astronomi yang kosong. Tidak ada yang memulai pembicaraan terlebih dahulu, hanya hening berteman hembusan sang bayu yang menyelimuti mereka.

Jaehwan memperhatikan wajah Sewoon dari samping, dan ia semakin mengagumi figur yang kini tengah menatap bintang di atas langit. Baginya, Sewoon sama bersinarnya dengan bintang-bintang malam ini.

"Di sana ada Sirius," Sewoon menunjuk satu bintang yang bersinar terang.

"Seperti nama dari ayah baptis Mr. Potter ya?"

"Memang nama beliau diambil dari sana, Hyung. Sirius merupakan bintang yang bersinar paling terang pada rasi bintang Alpha Canis Majoris, sesuai namanya yang berarti bersinar dalam bahasa Yunani. Ada bintang lainnya juga yang membentuk winter triangle. Aku suka Sirius."

"Karena dia yang bersinar paling terang?" Sewoon menggeleng pelan, kemudian menyenderkan kepalanya di bahu Jaehwan yang mendadak kaku.

"Boleh ya? Sebentar saja, Hyung..." Tanpa diperintah dua kali, Jaehwan mengangguk. Membenarkan posisi Sewoon supaya lebih nyaman bersandar di bahunya. "Aku suka Sirius dalam bentuk bintang, maupun Sirius Black. Sirius di langit bisa bersinar dengan terang, sementara Sirius Black dengan berani menentang keluarganya sendiri untuk sesuatu yang menurutnya baik. Tidak seperti aku."

"Sewoon—"

"Aku redup, sama sekali tak bersinar seperti Sirius di atas sana. Aku selalu tertutupi oleh sinar dari saudara-saudaraku. Aku juga tak bisa berbuat apapun. Miris ya? Kadang aku berpikir, lebih enak menjadi seorang muggle ketimbang pure blood. Tapi, apa aku bisa memilih?"

"Sewoon," Jaehwan meraih tangan Sewoon, menautkan jemarinya untuk mengisi ruang kosong di sela-sela jemari Sewoon, "Look around you, you're shining. Jangan pernah merasa rendah diri, setiap orang bersinar dengan caranya sendiri."

Bilah bibir Sewoon melengkung membentuk kurva apik saat hazel-nya bertemu onyx milik Jaehwan, "Terima kasih, Hyung. Baru kali ini, seseorang tidak menganggapku sesuatu yang aneh karena berbeda dari yang lainnya."

"Sama-sama, Sewoon-ah. Terima kasih juga sudah percaya denganku untuk mendengarkanmu." Jaehwan menepuk puncak kepala Sewoon dengan kasual, seakan sudah menjadi kebiasaan lama. "Bagaimana dengan rencana Yule Ball pada Sabtu malam?"

"Aku pasti pergi dengan salah satu Hyung-ku," Sewoon terkekeh sebentar, dan Jaehwan mengeluh tanpa sadar. "Tapi kalau Hyung membawa Pocky lagi, dan mengajakku kabur begini...a-aku, juga tidak akan menolak kok." Pipi Sewoon bersemu cantik, ia kemudian menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan rona pipinya. Sementara itu, bibir Jaehwan sudah mengulum senyum.

"Tentu! Tidak masalah kau tidak pergi ke Yule Ball bersamaku, tapi kau harus melihatku bernyanyi di barisan choir. Oke?"

"Hyung suka mu—"

[PD101-S2] Moon RoadWhere stories live. Discover now