Tak akan lupakanmu
Tapi kuharap bisa mengikhlaskan Cinta
Karena kuyakin rencanaNya lebih Indah
Jika berjodoh kita kan disatukanNyaTak mau hapuskanmu
Tapi kurela melepasmu kepadaNya
Karena kuyakin pilihanNya yang terbaik
Jika tak bersatu, Allah kan pilihkan jodoh yang lebih baik"Aku mencintaimu...Tapi lebih mengharapkanNya.
Aku merindukanmu dalam doa..."(Cinta dalam Ikhlas-Kang Abay)
♥♥♥
Rasanya sulit melupakan seseorang yang sempat kita cintai. Apalagi seseorang itu masih berada di sekitar kita. Akan semakin sulit lagi, jika intensitas pertemuan semakin tinggi. Begitulah yang dirasakan Shafiyya. Mungkin akan mudah jika dia amnesia, melupakan seseorang yang seharusnya tidak dia cinta. Tapi apa mau dikata, semua sudah terjadi. Shafiyya hanya berupaya agar semakin lama, kadar sukanya itu akan semakin berkurang. Bahkan akhir-akhir ini hampir di setiap shalatnya dia selalu berdoa, "Ya Allah, bantu hamba untuk menghilangkan rasa suka ini. Bantu hamba menjaga diri, hati, cinta dan iman hamba. Jika memang nanti dia adalah jodoh hamba, persatukan kami di waktu yang tepat. Jika memang dia bukan jodoh hamba bantu hamba untuk mengikhlaskan cinta hamba. Aamiin" Sepotong doa yang selalu Shafiyya panjatkan bersama doa-doanya yang lain.
Ternyata butuh waktu dan proses agar doanya terkabul. Meskipun Shafiyya berusaha menghindari Ardi tapi lagi-lagi mereka bertemu. Tentu saja, karena mereka satu sekolah. Untungnya, mereka tidak sekelas. Namun sayangnya pertemuan mereka selalu terjadi karena ada unsur kesengajaan oleh Ardi, seperti saat Ardi menemuinya di kelas sewaku istirahat atau mencegatnya sebelum menuju ke kantin. Dan seperti saat ini, Ardi dan Shafiyya bertemu di ruang OSIS merapatkan acara bulan bahasa yang akan diadakan sekitar dua minggu lagi. Rapat itu dihadiri oleh pengurus inti OSIS dan panitia bulan bahasa. Shafiyya yang merupakan anggota OSIS bidang kerohanian bertugas sebagai panitia seksi perlombaan.
"Jadi bagaimana rencana acara bulan bahasa kita nanti?" Tanya Ardi selaku Ketua OSIS yang merupakan penanggung jawab acara tersebut kepada ketua panitia.
"Secara keseluruhan rencana dan persiapan sudah berjalan dengan baik. Baik itu acara, dana, perlombaan dan urusan teknis lainnya. Detail penjelasannya saya serahkan ke masing-masing seksi kepanitian." Ayra, ketua panitia, menatap Renata yang menjadi Seksi Acara. Seolah memberikan mandat kepada seksi Acara untuk memberikan penjelasan mengenai acara nanti.
"Baiklah, saya selaku Seksi Acara akan menjelaskan mengenai acara kita nanti. Selain berbagai perlombaan, akan ada seminar pentingnya belajar bahasa asing yang menjadi narasumber kita adalah Kak Annisa Sabrina. Dia adalah alumni sekolah kita, yang lebih pentingnya beliau adalah poliglot yang bisa banyak bahasa asing. Kak Sabrina pernah menjadi pertukaran pelajar mewakili sekolah kita ke Swiss dan sekarang sedang melanjutkan S2 di Universitas Cambridge." Jelas Renata penuh antusias.
"Luar biasa ya, semoga kita bisa mengikuti jejak Kak Sabrina. Beruntung banget kita bisa mengundang beliau." Ardi berdecak kagum diikuti oleh kekaguman teman-temannya yang juga mengamini doanya. "Lalu bagaimana dengan perlombaan kita?" Ardi seperti sudah menunggu saat-saat ini. Pertanyaan yang sengaja dia tujukan untuk Shafiyya yang merupakan seksi berbagai perlombaan.
"Saya sebagai Seksi perlombaan akan mejelaskan detail perlombaan nanti." Shafiyya mengatur nafas dan berupaya menghindari tatapan Ardi yang sebelumnya sempat curi-curi pandang ke arahnya. "Seperti yang pernah kita bahas di rapat-rapat sebelumnya, lomba yang akan kita adakan nanti adalah lomba debat bahasa Inggris, lomba bercerita dalam bahasa Banjar, lomba menulis cerpen, lomba menulis dan membaca puisi, dan lomba stand up comedy"
KAMU SEDANG MEMBACA
Half A Deen
EspiritualSiapa sangka, sesuatu yang awalnya dianggap Shafiyya sebagai musibah kini berubah menjadi sebuah berkah untuk hidupnya. Dia tidak mengira seseorang yang sempat dicapnya sebagai orang asing kini menjadi orang paling dekat dengannya. Semuanya berubah...