Aku tidak pernah tahu rasanya kehilangan dan penyesalan sebelum aku memutuskan untuk menolak sebuah kebahagiaan.
[ "Asal lu tau, Seob... gue normal!!
Gue masih suka sama cewek dan memang itu seharusnya.
Sorry, Seob." ]
Aku ingat detik ketika amarahku memuncak. Ketika aku merasa sangat malu di jodohkan dengan Hyungseob dan aku menolak cintanya agar semua orang sadar aku normal.
Tapi aku melihat wajah kecewa Hyungseob. Perjuangannya mendekatiku dengan menempelkan sticky notes di bukuku, memberiku hadiah mahal saat ulang tahunku, dan menjengukku saat aku kecelakaan, semuanya kusapu habis dengan gengsi-ku di hadapan Sungwoo-hyung, dan Jihoon.
Tidak heran waktu pesta kembang api setelah acara penutupan camping perpisahan, ia lebih dekat dengan Youngmin, kakak kelasku. Dan mungkin seharusnya begitu. Hyungseob jauh lebih bahagia dengan orang yang tepat.
.
.
.
Dan aku terlambat menyesali semuanya... ketika aku sadar bahwa orang yang tepat itu bukanlah aku. Aku sadar, termakan oleh gengsi-ku, sebagai seorang pria yang masih ingin mempunyai banyak teman dan relasi.
Aku sadar aku telah menolak kebahagiaan yang seharusnya bisa kumiliki hanya dengan berkata 'ya.' Aku manusia terbodoh.
"LINE!"
You have a new messageJihoonPark
Kpn mo ngrjain kerkel?
18.40Kuy
18.41Skrg
18.41Aku beranjak dari tempat tidur, bangun dari tidur siangku. Hari ini aku cuti part-time, karena aku sakit sejak pulang kuliah. Malam ini aku sudah janji dengan Jihoon untuk kerja kelompok di rumahnya. Aku paksakan tubuh ini bangun.
Aku berkuliah di sebuah universitas swasta di daerah tangerang mengambil jurusan DKV Animasi. Pekerjaanku hanya menggambar dan menggambar di semester 1. Aku tidak tau kapan aku akan mulai bosan menggambar.
Hyungseob lulus tes untuk masuk perguruan tinggi negeri di daerah Jakarta Pusat. Ia masuk sekolah pariwisata meraih mimpinya menjadi seorang chef terkenal. Kami terpisah jarak yang sangat jauh dan kebetulan Youngmin-hyung berkuliah disana. Hyungseob diantar jemput olehnya hampir setiap hari.
Entah seberapa kecil keberadaanku di hidup Hyungseob sekarang. Aku tidak tau sampai kapan aku kuat hidup sendirian didalam gengsi ini. Kuakui aku tidak nyaman dan selalu gelisah setiap saat aku memikirkan dirinya dan gengsiku.
Aku melihat nama Hyungseob di Chats. Aku tidak ingat apa yang aku bicarakan dengannya di Personal Chat. Mungkin tugas? Atau jawaban pr? Atau perasaan?
Aku membukanya.
Sep, 6, 2017
Ahn Hyungseob
Lgi apa?
19.23Kepo lu :v
19.24Ahn Hyungseob
Gak boleh kepo yah?
19.24Gq boleh
19.26Ahn Hyungseob
Udh ngerjain B.Indo belum?
19.26Blm
19.30Ahn Hyungseob
Kerjain skrg. 15 halaman loh minimal
19.30Y. Nnti
19.35Ahn Hyungseob
Kalo bingung, tanya-tanya aku ajah gapapa
19.35Y. Thx
19.43Ahn Hyungseob
Mang lagi apa sih lu?
19.43Lg nntn
20.00Ahn Hyungseob
Oh. Jangan tidur malem-malem yah. Besok kita upacara
20.00Iy
20.12Aku tidak percaya bahwa ini adalah chat semalam sebelum akhirnya ia menyatakan cintanya di kelas, didepan semua orang. Saat-saat dimana aku sangat ingin menyingkirkan ia sejauh mungkin dalam hidupku.
Setelah itu semua, aku tetap saja tidak mengerjakan tugas bahasa Indonesia satu halaman pun. Aku mengabaikan semua perhatian yang diberikan Hyungseob, dengan dalih bahwa aku adalah laki-laki normal.
Sekarang dalam kenormalan hidupku, aku merindukanmu.
[ air mata Woojin pun keluar dari sela-sela matanya. Dadanya begitu sesak hingga sulit bernafas. Ia menunda waktu mandi dan bersiap-siap untuk bekerja kelompok untuk menangisi penyesalannya. ]
Aku hanya butuh satu kesempatan lagi.
Today
Hai
18.45Bersambung
Pengen nyoba bikin ff Jinseob.
Doakan semoga gak gagal yahh :vKalau suka, jangan lupa vote dan comment.
Kamsahamnidang 😚❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
그려줘 (Draw Me) [JINSEOB]
Fanfictiondiilhamkan oleh lagu Wonder Girls - Draw Me "Udah ngelukisnya, Jin! makan yuk?!" "bentar, satu lukisan lagi."