Chapter 1

4.9K 183 1
                                    

Seperti biasa, SMK Reilon dipagi hari itu jauh dari kata tenang. Para muridnya sibuk dengan rutinitas mereka mengawali hari, apalagi kalau bukan berceloteh atau berteriak meminta contekan tugas sebelumnya?

"Lo sanaan dong!" Sena menyenggol bahu Axel yang juga sama sibuk dengan pulpen dan bukunya.

"Gue juga belum selesai!"

"Wahh sante dong, ngajak tubir lo?!"

"Lo bedua ribut banget. Buruan elah udah mau dateng tuh si tonggos."

"Anjing."

"Bangsat."

Alea menatap dua manusia didepannya dengan tatapan yang sedikit aneh. Pasalnya dua orang didepannya ini selalu berselisih disetiap keadaan.

"Eh, lo gabuat tugas?"

Sena menyentakkan pulpennya ke kepala Keirra, pasalnya sejak tiba disekolah Keirra langsung membenamkan wajahnya diatas tas dan tertidur pulas.

"Hmm, nanti."

"Awas lo kena hukuman sama si tonggos." Leo yang duduk bersebelahan bangku dengan Sena menyahut.

"Alah lo sok-sokan. Udah buat lo?"

"Udah dong," ujar Leo sambil mengedipkan sebelah matanya pada Alea. Leo memang tipikal penggoda perempuan, tak perduli siapapun.

"Najis. Tonggos dateng." Sena membelakkan matanya dan menambah kecepatan menyalinnya, begitu pula dengan Axel.

"Anjing! Nomor lima banyak bener."

"Buruan ah lo, bacot." Sena terus mengumpat bersahutan dengan Axel. Pasalnya dua manusia itu jika sudah menyalin tugas pasti akan mengumpat.

"Brengsek!"

Seketika kelas itu sunyi, menyisakan pandangan aneh dari para siswa juga tatapan mematikan dari sang guru. Siapalagi kalau bukan Pak Tomi. Yang kalau Keirra cs memanggilnya tonggos.

"Bisa diulang sekali lagi, Keirra?"

Keirra menelan salivanya kasar. Sialan.

"Ehm? T-tadi ada yang ngelempar saya pake batu pak."

Hening sejenak, namun kemudian kelas itu mendadak gaduh. Pasalnya Keirra sungguh seperti orang bodoh yang tak berfikir sebelum berbicara. Lagian siapa yang akan sempat berfikir untuk mengatakan sesuatu bahkan saat kesadarannya belum sepenuhnya kembali.

"Maaf pak."

Pak Tomi menghela nafas sejenak sebelum akhirnya kembali bersuara, "Saya ada pengumuman buat kalian semua."

Semua siswa kembali fokus pada Pak Tomi, kecuali Keirra cs. Pasalnya perempuan itu sendiri sibuk mengaduk isi tasnya mencari buku tugas Seni Budaya. Sedangkan Sena-Axel-Alea sibuk menyalin. Lain dengan Leo yang santai mengedipkan sebelah matanya pada beberapa siswa yang terlihat lewat jendela. Keenan? Dia sedang sibuk menyandarkan kepalanya pada jendela kelas disampingnya.

"Akan ada seseorang yang bergabung dengan kalian dikelas ini. Jadi saya minta kalian bersikap yang baik."

----

Siswi cantik itu menimang ponselnya beberapa saat sampai kamudian memantapkan diri memasuki gerbang sekolah barunya, SMK Reilon.

Dia berdecak pelan kala mendapat tatapan aneh dari beberapa siswa yang melewatinya. Siswi itu -Rystha hanya memutar matanya malas lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang kepala sekolah.

"Apa dia pindahan baru?"
"Norak."
"Kayaknya miskin deh. Lihat penampilannya."
"Paling ngejar beasiswa."
"Ah ati-ati, bisa aja simpenan om-om. Kan lagi jaman."

SparklingWhere stories live. Discover now