Masuk Sekolah

26 5 0
                                    

Selesai Reina mandi dan memakai seragam ia segera bergegas sarapan...

Satu per satu anak tangga dituruninya,kakinya melangkah menuju meja makan yang disitu sudah berada Winter ibunya,Ryan ayahnya,dan Braham kakaknya yang sangat tampan serta gagah,tapi entah kenapa Reina selalu menganggap kakanya itu biasa saja..mungkin karena mereka setiap hari bertemu.

"Pagi..sayang..."ucap Winter ibunya yang sedang menyiapkan roti kesukaan reina.

"Pagi...my mom." jawab reina sambil.mengecup pipi ibunya yang sangat ia sayang.

"Eh,,,Pendek udah siap mau menyambut sekolah baru ni..,"Ejek Braham kaka reina sambil seyum dan menjulurkan lidahnya.

"Enak aja si lu bang manggil gua pendek,mentang-mentang lu tinggi juga" jawab Reina dengan kesal sambil mengunyah roti kesukaannya.

Braham hanya tertawa melihat muka adiknya yang begitu kesal kepadanya...
Nyatanya braham memang selalu mengejek adikny itu setiap hari entah kenapa kalau ia tidak mengejek adikny itu rasanya tidak seru.

"Braham,,,Reina,,,ayo kita segera berangkat agar kalian tidak terlambat sekolah." Kata Ryan ayahnya,segera meminta mereka untuk cepat-cepat berangkat.

Kebetulan Reina masuk di sekolahny Braham cuman saja Braham sekarang kelas 12,sedangkan Reina masih kelas 10 karena ia baru masuk SMA.

"Sudah siap!!!" ujar Reina yang selesai menghabiskan sarapannya dengan wajah semangatny untuk berangkat sekolah.

"Ya sudah...Bu kami berangkat dulu ya...hati-hati di Rumah ya..." Kata Ryan ayahnya kepada istrinya itu...

"Iy,hati-hati juga y kalian...dan kamu Reina jan buat ulah y di sekolah barumu,,," sahut ibunya sambil meledek anak perempuan satu-satunya itu.

"Hahaha...mana mungkin Reina gak berbuat ulah...liat aja nanti belum seminggu di sekolah Reina juga udah buat ulah..."Ejek Braham kepada adikny yang begitu kesal melihat perlakukan kakanya itu.

"Iiiihhh..abang!!!" Teriak Reina dengan wajah kesal...

Pasalnya Reina sewaktu SMP sering sekali berbuat ulah,maka dari itu abangnya selalu meledek dirinya.

"Sudah...sudah...sekarang kalian berangkat sekolah sana,nanti terlambat lhoh!,,," Sahut ibunya sambil melerai kedua anaknya yang sangat ia sayangi...

Setelah itu mereka semua betpamitan lalu segera masuk kedalam mobil menuju sekolah Reina dan Braham.

Selama diperjalanan Reina menatapi sekeliling jalan melalui kaca mobil yang begitu ramai dengan aktivitas beberapa orang serta banyak kendaraan yang berlalu lalang dengan cepatnya...

"Ehemm.." Batuk kecil Braham kakaknya membuat Reina seketika berpaling dari pandangannya di luar.

"Lagi mikirin apa sih lu de,!" Tanya abangnya yang sedari tadi memperhatikan adik kesayangannya itu...
Walaupun Braham sering mengejek adiknya tetapi ia sangat menyayangi adiknya itu.

"Kepo bat di lu bang!" Pekik Reina dengan ketusnya.

Sementara itu Braham hanya terdiam ia sedang tidak mau bertengkar dengan adiknya itu.

Seketika mobil berhenti di depan gedung yang menjulang tinggi terlihat megah dan luas,ternyata tanpa disadari mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka.
Setelah itu Reina dan Braham mulai turun dari mobil dan segera berpamitan pada ayah mereka..

"Belajar yang rajin y kalian berdua nanti kalian akan di jemput oleh pak Budi di parkiran." sahut ayahnya sambil bersiap untuk menancapkan gas mobilnya.

"Siap!!! Bos!" Sahut mereka berdua secara bersamaan dan dengan semangat.

Tak lama kemudian mereka mencium tangan ayahnya yang segera pergi ke kantor,diratapinya mobil ayahnya yang sudah menghilang.
Reina tersenyum senang dan haru karena mempunyai ayah yang sangat menyayanginya dan abangnya.

"Bang!!!" pukul Reina dengan keras sehingga membuat Braham meringis kesakitan.

"Awww...sakit de! Lu mah kasar banget! Pantes aja gak ada cowo yang suka ma lu!" kesal abangnya sambil meledek Reina.

"Ihh!!!Abang!!! Songong bat si!" gerutu Reina dengan wajah kesal.

"Heeheheh,,," Sahut Braham dengan tawanya.

"Anterin gua nyari kelas y bang,,please..." Mohon Reina dengan memasang muka puppy eyesnya.

Melihat Reina seperti itu membuat abangnya tidak tega kepadanya."Hmm..iya ya gua anterin,tapi lu nanti traktir gua d kantin y..."ujar abangnya sambil memasang muka puppy eyesny seperti Reina tadi.

"Huh..iya deh!" sahut Reina

Dengan semangat mereka jalan berdua menyusuri ruangan demi ruangan,tidak lama kemudian Reina mendengar ada seseorang yang memanggilnya.Ya,tentu saja itu Lina sahabat SMPnya yang sekarang Se-SMA dengannya.

"Rein!!!" Teriak Lina yang nampaknya sangat lelah mengejar Reina.

"Hei! Lin! Gua sudah duga itu lu! Oh,,,Lu rindu y ma gua:v" Kata Reina dengan PDnya

"Dih! ngapain gua rindu ma lu!" jawab Lina dengan tawa misteriusnya.

Melihat kedua sahabat itu berbicara,Braham merasa seperti dikacangin.ia menggerutu kesal.

"Rein! Abang nyari kelas dulu y?,lu ama Lina aja sono!!!.berasa kacang gua disini!"protes Braham pada Reina.

"Y udh sono bang! Gua ma Lina aja!" jawabnya ketus..
Sebenarnya Reina tidak tega berbicara seperti itu pada abangnya.

"Yeh DASAR!!! Masih mending gua temenin lu!" jawab Braham sambil meninggalkan Reina dan Lina.

Tawa Reina dan Lina pun pecah karena melihat ekspresi abangnya dengan muka kusut dan manyun itu,tapi tetap saja tidak menghilangkan ketampanannya.

"Eh ayu Rein cari kelas! siapa tau kita sekelas!" Ajak Lina kepada Reina untuk mencari kelas

"Ok!!! Ayok!!!" Sahut Reina dengan semangat dan antusias.

Merekapun segera menuju kearah mading untuk melihat kelas mereka masing-masing.

"Yeyyyy!!!!"

Huhh... Akhirnya jadi juga kawan part pertamanya...maaf y kalau masih ada kesalahan
Makhlum lah masih pemula:v

Makasih bagi yang udah mau baca cerita ini padahal masih amatir:v hehehe:v

Sorry juga y kalua typo masih bertebaran..

Jan lupa kasih Vote dan Kommentny y miss you all:*

Salam Manis...



The Fourth LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang