"Yeyyy!!!" Teriak seseorang saat melihat mading tersebut
Ternyata itu adalah Keina..Keina adalah sahabat Reina dan Lina juga.Mereka bertiga sudah seperti 3 serangkai selalu bersama-sama.Sontak saja Reina dan Lina langsung menghampiri Keina dengan cepat.
"Hei!!!Kein!" Teriak Reina sambil berlari nenuju Keina
Jelas saja Keina langsung berbalik badan dan melihat dua sahabatnya itu sedang menghampirinya.
"Kein!kenapa lu teriak-teriak si! Kenceng banget lagi! Kea tukang perabotan." Tanya Lina sambil meledek Keina.
"Yeee dasar lu! Sahabat macam apa ini!" Protes Keina memasang wajah ngambeknya.
"Lagian lu kenapa si?" Tanya Reina penasaran.
"Gua seneng aja,kalau...." Jawab Keina membuat Reina dan Lina semakin penasaran.
"Ihh! Jangan buat orang penasaran apa!" Kesal Lina karena begitu penasaran.
"Ya udah deh gua kasih tau karena gua orang yang baik hati,imut,lucu,ramah,dan tidak sombong" Ucap Keina dengan PDnya..Bukan Keina jika ia tidak PD.
"Auahh...!"Kawab Reina kesal sambil tertawa karena melihat sifat sahabatnya itu kumat lagi.
"Oke!! Gua seneng karena gua sama Lina sekelas,jadikan gua ada temennya,setidaknya gua gak pongo-pongo amat di kelas" Jawab Keina dengan muka berseri-seri
"Ha???beneran ni..?" Tanya Lina dengan senangnya.
"Iya...sayangkuhhh.." Jawab Keina dengan wajah meyakinkan
"Hurayyy!!! Kita sekelas!!" Teriak Lina dengan senangnya
Beda dengan Reina yang sedari tadi berdiam ingin menanyakan apakah dia sekelas dengan mereka.
"Eh!!! Gua sekelas gak ama lu Kein?" Tanya Reina dengan wajah berharap mereka sekelas.
"Nah..itu!!!" Spontan Keina berteriak sehingga membuat semua mata tertuju padanya.
"Kenapa ih!!!" Ucap Reina dengan muka khawatir sekaligus penasaran.
"Lo gak sekelas ma kita Rein.." Jawab Keina dengan perasaan sedih.
"Yah...ko Reina gak sekelas ma kita si! Ah elah!!" Omel Lina dengan muka sedikit di tekuk.
Mendengar jawaban sahabatnya tiba-tiba wajah Reina yang tadinya senang berubah menjadi sedih.
"Yahh..." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Reina.
"Jangan sedih Rein! Kita kan bisa main ke kelas lu atau gak lu yang ke kelas kita" Ucap Keina sambil menghibur Reina.
"Iya Rein.Walau kita gak sekelas kitakan tetep sahabat...jan sedih dong!" Ujar Lina sambil meyakinkan.
Tak lama kemudia Reina tersenyum dan segera memeluk kedua sahabat yang sangat ia sayangi itu.
"Ayok! Ke kelas!" Ujar Reina dengan semangat,kali ini ia tidak ingin sedih di hari pertamanya sekolah.
Dengan semangat dan ceria mereka bertiga segera menuju ke kelas mereka..Tidak diragukan lagi persahabatan mereka sudah benar-benar membuat semua orang kagum.
Sesampainya mereka di depan kelas Keina dan Lina akhirnya mereka berpisah disitu...Dan Reina melanjutkan perjalanan ke kelasnya ternyata kelas mereka berdekatan.
"Rein! Kita masuk ke kelas dulu ya,kan nanti upacara hari pertama masuk sekolah" Ujar Keina
"Iya udah gua juga pengen masuk ke kelas dulu." Jawab Reina sambil berjalan menuju depan ruangan kelasnya.Memang terlihat gugup saat Reina berdiri di depan kelas hendak masuk.
Banyak orang asing yang ia tidak kenal tapi Reina yakin kalau dia pasti bisa beradaptasi jika sudah terbiasa.
Tak lama kemudian Reina masuk kelas dan mencari bangku yang kosong,ternyata ada bangku kosong yang disampingnya ada seorang siswi yang sedang duduk."Apa boleh gua..eh..aku duduk sini?" Tanya Reina dengan seorang siswi yang sedang duduk itu.
"Tentu saja boleh,Silahkan..." Jawab siswi tersebut sambil menyambut Reina dengan senyumnya yang manis itu.
"Terima Kasih.." Kata Reina sambil mengulurkan tangannya kepada siswi tersebut.
"Nama gua Reina aresya Putri,nama lu eh kamu siapa?" Tanya Reina mengajak berkenalan.
Siswi tersebut tertawa dengan tingkah laku Reina yang mencoba bersikap formal dan sopan.
"Kenapa tertawa?" Tanya Reina penasaran
"Gak ko kamu gak usah terlalu formal...tapi aku salut sama kamu yang bersikap sopan.
"Oalahhh...kirain apa..oh ya kamu belum menyebutkan nama kamu tadi." Ucap Reina yang ingin tau siapa nama teman barunya itu.
"Oh ya aku lupa...Perkenalkan nama aku Azizah resika arita."Jawab Azizah dengan senyumnya.
"Ohh...Azizah. Aku manggilnya Zizah aja y?" Tanya Reina.
"Iy..aku manggil kamu Rein y?"
"Oke!!!" Jawab Reina dengan senang.
Tak lama kemudian mereka berbincang-bincang mulai dari hobi,makanan favorit,peristiwa yang tak terlupakan..karena asiknya mengobrol tiba saja bel berbunyi menandakan semua siswa harus segera ke lapangan untuk melaksanakan upacara pertama masuk sekolah.
"Kringggg....!!!!!!" Suara bel berbunyi dengan kerasnya.
"Yah udah bel...y udah ke lapangan yuk!" Ajak Reina.
"Oke!!"
Tak lama kemudian mereka menuruni tangga satu per satu dan tiba di sebuah lapangan yang sangat luas.
"Rein! Ayuk baris!" Ajak Zizah pada Reina.
Reina hanya tersenyum bertandakan iya..
"Nih dia barisan kelas kita." Sahut Zizah sambil menarik tangan Reina agar segera berbaris.
Tak lama kemudian terjadilah perkenalan satu sama lain,Reina sangat senang bisa memiliki teman baru yang asik dan seru.
Langsung saja upacara dimulai.Semua murid berbaris dengan rapi dan tertib,tidak dengan Reina yang pecicilan..Ya itulah sikap Reina jadi wajarkan saja.
Tak lama kemudian mata Reina menuju kepada sosok siswa laki yang sekelas dengan sahabatnya Lina dan Keina.Reina sangat heran anak itu sangat dekat dengan seorang guru.
"Itu cowok ko deket bat si ma guru ganteng itu?, Apa mungkin anaknya kali y atau keponakannya?." Tanya Reina dalam hati sambil menatap cowok itu.
"Heee!!!!"
Yeee jadi lagi partnya kalau masih ada yang salah maaf y masih baruuu...:v
Maaf ya kalau ada yang Typoo..:v
Jan lupa kasih Vote sama Kommentny ya OKe! Supaya lebih semangat..Hehehe..:D
Makasih yang udah mau baca cerita aku yang gk begitu bagus..tapi di usahakan bagus ko.
Thanks You Veryy muchh:*
Salam Manis...

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fourth Love
Tienerfictie"kenapa dari sekian pria yang aku sukai,tetapi hanya dia yang mampu bersinggah dihatiku selama ini?" ujar reina yang heran dengan perasaannya sendiri... Entah sejak kapan ia menyukai pria itu...mungkin semenjak teman-temannya menjodohkannya. Lalu...