Awal

44 4 0
                                    

Kelas VII-9

Tulisan besar di selembar kertas HVS itu tertempel pada jendela kaca sebuah ruang kelas yang cukup luas. Di dalamnya, banyak anak berseragam putih merah yang masih merasa asing dengan lingkungannya. Mereka adalah murid baru yang diterima dalam kelas VII-9 di SMP Panca Garuda. SMP terfavorit kedua setelah SMP Satu Bangsa atau Sabang di Kecamatan Pasebaru.

Seorang cewek tiba-tiba memasuki ruangan tersebut dengan tergesa-gesa. Banyak pasang mata yang melihat ke arahnya. Cewek tersebut kemudian meneliti seluruh isi ruangan untuk menemukan salah satu 'teman' se-SD-nya dulu. Dan pencariannya terhenti ketika menemukan dua cewek yang sedang bercakap-cakap. Segera dia langkahkan kakinya menuju bangku tempat mereka duduk.

"Nina! Ya ampun! Kita satu kelas! Alhamdulillah banget gua!" serunya begitu berada tepat di samping mereka.

"Eh, Ryu? Ketemu lu lagi gua. Bosen banget deh." Balas Nina.

"Tega lu. Liat aja, tanpa gua lu gak bisa apa-apa," pandangan matanya kemudian beralih ke cewek yang duduk di sebelah Nina, "Loh? Ini Iva ya?" tanyanya.

"Iya. Kita satu SD juga dulu." Jawab cewek bernama Iva.

"Wew, mantap dah. Gua nggak bakal jadi sapi ompong di kelas ini." 

"Iyadah iya. Tapi lu duduk dimana? Cari gih, keburu penuh." Saran Nina.

"Hm.. dimana yak? Eh di samping cewek depan lu aja deh. Kosong tuh kayaknya, biar deket sama lu-lu pada," Ryu lalu berjalan menuju cewek yang duduk di depan Nina. "Misi.. boleh duduk di sini nggak?"

"Eh? Boleh kok boleh. Duduk aja." jawab cewek yang ternyata memakai kacamata itu.

"Makasih ya. Nama gua Arini Ryu, lu siapa?" Ryu mengulurkan tangannya mencoba bersikap ramah.

Cewek berkacamata itu pun membalas uluran tangan Ryu, "Hana Nabaiila." Ucapnya sambil tersenyum.

Setelah proses perkenalannya dengan Hana selesai. Kini saatnya ia memperkenalkan Hana pada kedua teman se-SD-nya.

"Hana, mereka temen SD gua. Yang di belakang lu namanya Nina Kardika. Kalo yang di belakang gua namanya Sheiva Pristya," jelasnya pada Hana kemudian berganti ke Nina dan Iva. "Nin, Va, ini namanya Hana Nabaiila. Temen sebangku gua, yang akrab ya kalian. Hehe."

"Hai Hana.." Ucap Nina dan Iva bersamaan.

Setelahnya, mereka mulai berbincang-bincang ria mengenai asal sekolah mereka dulu. Bagaimana mereka bisa masuk ke sekolah ini dan sebagainya. Di sela-sela obrolan, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang memanggil nama Ryu. Di susul derap langkah kaki menuju meja Ryu. Merasa namanya disebut, Ryu menengok dan mendapati cewek kurus tinggi yang berjilbab putih tengah tersenyum ke arahnya.

"Siapa ya?" tanya Ryu singkat.

Senyuman cewek tersebut luntur, diganti dengan mimik muka terkejut dan kesal yang dibuat-buat. "Lu lupa sama gua? Serius? Beneran? Nggak usah bohong deh."

"Oh, gua inget. Yang kemaren minta serebuan depan rumah gua kan?"

"Gitu lu ya? Awas aja, gua bilangin Kak Fadwa kalo lu nggak pernah murojaah hapalan di rumah."

LOLIPOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang