"Yaz...". Teriaknya saat sebuah mobil menabrak seorang laki-laki. Berlarinya hingga tepat pada korban kecelakaan. Kakinya melemas. Bahunya naik turun. Nafasnya mulai tak beraturan. Matanya memanas. Dan seketika air matanya mulai jatuh membasahi wajah anggunnya.
Tepat di samping korban kecelakaan itu. Seorang gadis terdiam. Tidak menyangka akan seperti ini. Air matanya turun begitu saja. Tanpa menunggu lama. Gadis itu pun mendekati dua orang dengan air mata yang berjatuhan.
Di liriknya seorang gadis tengah mendekatinya. Tanpa di sangka sangka. Ia berucap.
"Semua gara gara kamu! Kalau saja kamu tidak membuat masalah yang tidak tidak kejadiannya tidak akan seperti ini!!!". Teriaknya tidak terima pada seorang gadis di depannya. Nafasnya tidak teratur. Sungguh. Kejadiannya secepat kilat. Rasanya dunianya seakan akan runtuh melihat seorang laki laki yang terbaring dengan darah di kepala.
"Kamu bukan anak saya lagi!!!". Lanjutnya. Yang langsung membawa korban kedalam mobil yang ia tinggalkan tepat di belakangnya.
Gadis itu. Ia terdiam mencerna semua perkataannya. Apa ia salah mendengar? Apa telinganya sedang bermasalah?. Tidak. Wanita itu. Ia mengatakan bahwa gadis itu bukan anaknya lagi.
***
Di dalam sebuah mobil. Seorang cowo sedang mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata. Kacamata yang bertengger di hidung mancungnya membuat penampilannya semakin tampan. Wajar jika kaum hawa berteriak histeris melihat ketampanan seorang Kenan.
Setibanya di sekolah. Ia langsung di sambut oleh teriakan teriakan fansnya. Walau begitu ia sudah terbiasa mendengarnya.
Berjalan di koridor dengan di tatap kagum oleh para fans. Ia sama sekali tidak pernah menatap baliknya. Semuanya ia hiraukan. Hingga seseorang menabraknya dari belakang.
Bruukk...
"Aww... Jidat gue. Gak benjol kan. Aduhhh...". Ujar Aya. Si penambrak Kenan.
Yang di tabrak hanya diam memandang datar cewe di hadapannya.
Lalu Aya sendiri pun mendongakkan kepalanya. Dan berkata.
"Ehh. Sorry yah gue gak sengaja". Ucapnya dengan melanjutkan langkahnya.
Mata itu. Mata yang ia lihat di kantin waktu itu. Dan cewe itu. Cewe yang ia lihat waktu itu.
Begitu sadar. Kenan pun mulai mengikutinya dari belakang untuk memastikan ia tidak salah melihat.
***
"Lea lo cantik deh hari ini hhehhe gue pinjem catatan Biologi lo yah. Gue lupa belum di kerjain. Ya ya yaa...". Ujar Aya dengan cengirannya. Kan. Kalau ada maunya aja kaya gitu. Batin Alea.
"Kebiasaan lo ada maunya aja muji gue". Sahut Alea kesal.
"Yeee... Giliran gue aja susah lo marah marah. Dasar lo temen biadab". Balas Aya dengan bibir mengerucut.
"Sensi amat lo Ya gue kan becanda hhehhe. Nih bukunya". Wajahnya kini mulai beseri seri. "Mangkanya kalau ada tugas tuh kerjain lo jangan pengen enaknya aja". Lanjut Lea. Aya. Ia hanya diam. Kalau aja semalam gue gak mimpi tentang kejadian itu. Pasti gue gak bakalan lupa Le buat ngerjain tugas. Batin Aya.
"Heh. Malah bengong lo. Kesambet ntar baru tahu rasa lo Ya". Ucap Alea yang bingung dengan sahabatnya sendiri.
"Apaan sih siapa juga yang bengong. Orang gue lagi mikir kenapa tugasnya banyak banget. Awas ah gue mau nyatet dulu". Sahutnya cepat karena tak ingin sahabatnya itu bertanya yang aneh aneh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
Teen FictionKesendirian yang tak pernah berpaling walau sedetik. Juga. Kenangan yang selalu menghantui. Ananta Firly Adya. Gadis yang belum genap umurnya 16 tahun itu sudah menerima kenyataan pahitnya di usianya yang sangat belia. Kenan Arya Viktor. laki-laki y...