Menatap wajah di cermin.
Bulu mata lentik, bibir merah, dan pipi merona.
Itu aku.
Aku menggunakan kebaya serta rambut digerai.
Kenapa aku seperti ini? Oke, hari ini adalah farewell party atau hari perpisahan untuk anak-anak kelas 12 tentunya. Aku bukanlah sosok yang feminim, percayalah. Aku rasa banyak orang di luar sana yang merasakan hal yang sama. Aku merasa terpaksa mengenakan ini, tapi tak apalah, hanya setengah hari, tidak akan lebih. Lagi pula, ini hari terakhir bisa berkumpul dengan teman-teman seangkatan dalam acara resmi....
Di sinilah aku sekarang, menunggu teman-temanku datang. Sial, aku terlalu pagi datang ke sini.
Di sanalah dia, seseorang yang membuat jantungku berdebar tak karuan beberapa minggu ini. Hal itu ku rasakan saat hari terakhir ujian nasional.
Singkat ceritanya, dia dan aku berbagi cerita tentang detektif conan. Kami sebenarnya tidak terlalu mengenal, tapi karena kami sama-sama menunggu seseorang jadilah kami saling berbagi cerita dan ternyata kami sama-sama mengagumi tokoh yang sama.
Tapi, aku ingin membuat pengakuan disini. Jantungku berdebar tak karuan adalah karena aku sudah membuat suatu kesalahan dan menghancurkan fisrt impression-nya padaku.
Jadi begini, aku memegang es cappucino cincau yang tinggal batu es di dalamnya dan tidak memiliki tutup. Aku merasa sangat excited saat itu dan tidak sengaja menumpahkan es ke bajunya. Tepat saat itu, temanku datang dan aku hanya melempar tissue ke arahnya. Huh, benar-benar tidak bertanggung jawab. Aku bahkan sudah lupa namanya siapa.''Zanta''
Panggil seseorang. Oh ternyata itu Irene si mata sipit tapi memikat.
''kamu lagi ngelamunin apa? '' lanjutnya.
''hmm, Irene, kamu tahu dia siapa? ''
Kataku sambil menunjuk dia yang menatap horror ke arahku.
''oh, dia Bayu anak ipa 2, kamu suka sama dia? Tapi dia udah ada pacar loh" kata Irene.
"bukan gitu, waktu itu aku numpahin es capuccino ke baju dia, tapi aku gak sempet minta maaf"
"ya udah minta maaf aja, tapi hati-hati ya pacarnya itu posesif banget lohh"
"emang siapa pacarnya? "
"itu, si emak singa."
"emak singa?" tanyaku.
"iya, si Fara. Dia kan sukanya cari masalah sama orang, udah gitu suka bikin ribut lagi. Gak tau deh napa si Bayu suka sama dia"Ini dia yang aku bingung dari seseorang yang pacaran. Tidak mungkin kan si horror Bayu tidak tahu julukan pacarnya. Tetapi, kenapa dia masih mau pacaran sama Fara. Bukannya, kita harus mencari orang yang baik untuk diri kita?
...
Acara perpisahan pun dimulai, di round table ini sudah berkumpul aku dan lima orang teman-temanku. Baik, pertama-tama aku akan memperkenalkan diriku terlebih dahulu. Namaku Zanta Jasmine, umur 17 tahun, tinggi 162 cm, hobi mendengarkan lagu, membaca novel, dan menghayal. Lalu di samping kananku ada Irene, cantik dan tinggi, terlihat angkuh tapi sebenarnya perhatian. Lalu, selanjutnya ada Noya, paling pendek diantara kami, tetapi jago main basket dan juga paling tomboy. Di samping Noya ada Radya, favorit anak-anak di kelasku dan juga seantero sekolah, juara kelas 3 tahun berturut, cita-cita jadi seorang penulis, tapi mau masuk jurusan kedokteran hewan, punya banyak kucing di rumahnya. Selanjutnya di samping kiriku ada sahabat sekaligus tetanggaku,
Abyan Surya, si pecinta sepak bola, ketua kelas, ojek langgananku, dan penyuka drama korea. Di samping kiri Abyan ada Rakha, dia orang yang paling heboh, pemalas tapi beruntungnya diterima di snmptn....
Setelah acara selesai, kami menuju studio foto untuk berfoto yang terakhir kalinya, sebelum benar-benar melepas almameter kami.Oh iya, ngomong-ngomong, aku sudah minta maaf dengan Bayu atas insiden hari terakhir un. Dan dengan mudahnya aku langsung dimaafkan, tetapi agar lebih sopan aku memberinya sapu tangan yang sudah ku jahit dengan namanya, walaupun awalnya dia menolak, tapi akhirnya dia menerimanya juga.
...
Pukul 5 sore. Aku sudah sampai di rumah. Benar-benar capek. Setelah selesai mandi, rasanya aku mau langsung tidur. Oke, cukup disini dulu ya.
...
To be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Unimpression Story
Ficção AdolescenteI'm so confused Cerita Zanta Jasmine, sang mahasiswa baru. Cerita tentang kehidupan sehari-harinya yang tak berkesan dan abstrak. ...