weekend kita

5 4 2
                                    

Kondisi kamar Alana yang sudah dirubah menjadi seperti mini bioskop. Dengan lampu yang awalnya sangat terang sudah diganti menjadi lampu remang-remang. Layar yang besar dan suara dari filmnya yang keras, tentu jangan lupakan camilan sekarung yang di beli Alana. Lengkap sudah malam minggu mereka berdua.

Film berjudul world war z yang menjadi pilihan mereka kali ini. Biasanya Alana lebih memilih film horor dibanding film seperti ini. Alana tentu mengalah mengingat malam minggu kemarin ia yang telah menentukan film yang ditonton.

Tangan Alan setia merangkul pundak Alana. Sebaliknya tangan Alana melingkar di pinggang Alan, berpelukan.

Selalu seperti itu. Posisi ternyaman saat mereka menonton film.

Jika tidak berpelukan seperti itu paha Alana lah yang akan dijadikan sasaran untuk dijadikan bantal untuk kepala Alan.

Seperti itu juga sangat nyaman karena nanti kepala Alan akan di usap usap Alana jika ia tidak memakan camilannya.

Tetapi tidak untuk malam ini. Mereka berpelukan Alan diam saja. Seluruh fokusnya berada di layar televisi.

Sedangkan Alana sibuk dengan camilannya, sambil sesekali mencekram perut Alan karena ia ikut terbawa suasana film.

"Aaaaaaaa" Alana berteriak, membuat Alan terlonjak kaget.

"Ada apa Ana?" jika di rumah Alan selalu memanggil Alana dengan Ana.

"kaget itu zombie nya jelek banget"

Alan berdecak kesal karena jawaban Alana. "iya kayak kamu"

"Alan jahad pake d" Alana mencebikkan bibirnya dan kembali menonton film.

"Mampus, bego, anjir! " bukan ini bukan suara Alana. Ini suara Alan.

"Alay deh cuma gitu doang." cibir Alana.

"Gitu doang gimana. Liat itu kejar kejaran kayak gitu. Mana nggak kelihatan semua lagi, gelap banged pake d." Alan akan berubah jika sedang menonton film. Jadi jangan keget karena perubahan sikap Alan.

"Alan alay ngikut ngikut pake ..." belum selesai Alana berbicara Alan kembali berteriak.

"Ehhh sumpah itu itu liat. Mampus semua dah."

"hihhh Alan gak bisa diem ya! " Alana kesal karena Alan malam ini terlalu terbawa suasana.

"Ana itu lihat, zombie nya ngikut ke pesawat! Duhhh nanti mati semuaaa!" kali ini tangan Alan tidak tinggal diam karena ia sudah menabok nabok pundak Alana.

"Alan sakit ih" Alana melepaskan diri dari pelukan Alan.

"Eh eh iya iyaa maafin Alan, baper hehe" ucapnya sambil menunjukkan semua gigi putihnya dan merengkuh kembali tubuh Alana.

Mereka melanjutkan acara menonton filmnya yang sempat terhenti karena Alan yang baper.

*******

Hampir selesai film keempat yang mereka tonton. Tiba tiba dada Alan yang digunakan tumpuan kepala Alana terasa berat.

Dilihatnya ternyata Alana sudah tertidur dengan posisi yang memeluk Alan.

Alan membenahi posisinya agar Alana nyaman dalam tidurnya. Dan mengelus rambut halus Alana.

Ia selalu suka dengan harum rambut Alana. Aroma coklat, tidak menyengat tapi menenangkan siapapun yang menghirupnya.

Pukul 2:27
Alan baru saja bisa tertidur setelah mematikan film yang belum selesai mereka tonton.

Tetapi sekarang tepat pukul tiga dini hari ia sudah terjaga kembali. Dengan keringat yang bercucuran seperti orang yang telah melakukan lari maraton.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

struggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang