Leave It Alone

41 6 0
                                    

SDD-5

Kalau kamu bisa menjadi pelangi, aku juga ingin merasakan menjadi pelangi. Aku kan datang disaat Mentari memanggil setelah hujan. Lalu kembali pergi sampai siklus itu berulang lagi.

*****

11' Febr,

Aku sering bermimpi tentang seseorang yang aku yakini akan hadir menemani dan membuat hariku Indah.Meski semua itu hanyalah fantasi. Tapi aku yakin, dan sedetikpun takkan pernah ada lagi rasa yang akan dihiasi rindu. Meskipun langit telah memisahkan kita, aku akan selalu untukmu dan Cinta itu akan terus bersemi. Aku selalu berdo'a padanya, biarkan aku tau, kau itu tercipta untukku atau bukan? Jika kamu bukan, ku berharap supaya aku dijauhkan. Biar tak ada lagi rasa risau dihati saat aku harus terus-terusan mengingat kamu. Tapi jika ya, aku berdo'a semoga aku kan selalu bahagia saat bersamamu.

Author

Pagi,
Mentari cerah menyapa hari, Bersama embun sejuk yang menyambut langkahan kaki. Michel melangkah dengan senyuman manis yang tertancap di bibirnya. Sambil membawa beberapa buku dipelukannya dengan jaket berwarna pink soft dengan sepatu putih mungilnya. Melangkah ke arah taman asrama dengan hawa keceriaan yang mulai merasuki ceritanya. Seolah tak ada lagi mendung, hujan, senja. Dan pelangi yang Hadir kali ini seolah telah berjanji untuk tak melupakannya lagi. Ya, meski itu hanya halusinasi. Saat melangkah, Michel tak lupa menyapa teman-teman di sekitar nya.

"Hai Vi".
"Rei! ".
"Yogaaaa".

Dan beberapa teman lainnya sambil terus melangkah. Mereka membalasnya dengan ceria meski ada sedikit kebingungan. Mereka sempat berfikir, dasar aneh! Kemarin kelihatan mager, sekarang kelihatan super. Hidup ini terkadang aneh ya. Entah makhluk apa yang sedang bersama Michel.

Sampai akhirnya Michel sampai pada tujuannya. Michel pun langsung duduk di bangku taman, tidak sendiri tapi berdua bersama Sabil yang baru saja kembali dari Singapoor. Akhirnya!! Akhirnya Michel tidak merasa kesepian lagi saat di kamar.

"Sabill!! Omegot I miss youu gaes! ". Ujar Michel sambil memeluk Sabil dengan amat kencang.

"Chell.. Aku juga kangen banget Chel sumpah".

"Hmm, tapi tunggu dulu! Aku sengaja ga balik dulu ke asrama berharap setelah balik nanti bakalan liat Michel aku makin tinggi plus berisi. Tapi kok engga ada perubahannya ya. Wkwkwk". Ujar Sabil sambil tertawa meledek.

"Ih Sabil. Mulai lagi ya. Aku udah tinggi bil, udah :'v ".Jawab Michel masih dalam ekspresi cerianya.

Mereka berbincang-bincang menghabiskan sebagian harinya ditaman. Hari itu hari Jum'at, di asrama libur sekolah setiap hari jum'at. Jadi mereka bebas melakukan aktifitas mereka di hari itu.

Saat sedang berbincang, Seorang ukhti (kaka kelas) datang ikut menyapa.

"Michel, Sabil. Apa kabar? ".

"Alhamdulillah baik ukhti". Jawab Michel dan Sabil.

"Oh bagusla. Kaka gabung ya? ". Ujar ukhti itu lagi.

"Iya boleh ukhti, silakan". Ujar Sabil dengan ramah.

Ukhti itu adalah salah satu ukhti yang dianggap ramah banget sama semua Ade letingnya kecuali sama mereka yang melanggar keamanan. Ya sebab dia adalah ketua keamanan di asrama hehehe. Bagi mereka yang sering masuk mahkamah keamanan sering ngomongin ukhti itu galak banget, kaya larva lah ini lah itu lah. Ya wajar, soalnya,, kalo ukhti Nadil lagi marah emang kaya lion lagi ngamuk. Apalagi badannya yang besar gagap kaya raksasa. Wkwkwk. Astaghfirullah.

Sahabat Dan DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang