satu,Minta maaf

84 24 23
                                    

Bel tanda pulang sekolah telah usai berbunyi dengan nyaring. Seluruh murid berlalu lalang keluar dari gedung sekolah.

Alex, Elang, Alvaro, dan Aidan sedang menunggu lucky di parkiran khusus motor.

Di lain tempat..

Avalia menggigit kukunya dengan gusar. Dia masih memikirkan kejadian di kantin tadi dimana dia tidak sengaja menabrak si manusia es dan menjatuhkan makanannya.

"Lo kenapa sih? dari tadi gua perhatiin gelisah banget". Tanya Adelia

"Tau nih, kelakuan lo aneh tau setelah jam istirahat tadi". Sambung Olivia.

"Gimana yah..ta-tadi..gu-gue.."

"Gue apa? Kenapa sih? Lo lagi ada masalah? Cerita dong"

"Gue... nabrak Alex dan makan dia jatuh"

"WHAT!! KOK BISA!" Ucap mereka serentak.

"Ih, gak tau tadi tuh...gue gak sengaja. Takut ada yang nempatin meja di kantin, eh taunya gue nabrak Alex"

"Terus gimana?"Olivia

"Ya. Otomatis makanan yang dia bawa jatuh semua"

"Lo udah minta maaf sama dia?" sambung Adelia.

"Udah tapi dianya gak ngejawab. Dia malah natep gue tajem banget lah intinya. Gue takut banget nih.. Gimana yah...". Sekarang Avalia menggigit dasinya saking takutnya.

"Ya salah lo sih jalan gak lihat-lihat jadi nabrak si manusia es. Duh gua bingung gimana ngasih solusinya"

"Gue cek deh. Ayo Del, Via ikut gue"

"Kemana?" Tanya mereka serentak.

"Parkiran".

----

Avalia, Olivia, Adelia akhirnya sampai di parkiran khusus motor. Mata mereka dengan lihai mencari keberadaan Alex.

"Tuh Alex!" seru Olivia. Sontak Avalia dan Adelia melihat arah pandangan Olivia.

"Yaudah samperin gih, terus lu ganti rugi, gua juga yakin pasti bajunya kena noda makanan itu" suruh Adelia

"Tapi takut. Dia itu pelit ngomong. Sekalinya ngomong suka nyesek banget di hati, apa lagi tatapannya"

"Mau selesai gak masalahnya" tanya Olivia

"Ya. Mau sih"

"Yaudah. Kita awasin lo kok tenang aja"

Avalia mengangguk lalu berjalan lesu menuju dimana Alex dan teman-temannya berada. Avalia menelan salivanya lalu berjalan mendekati mereka. Langkahnya memelan saat sudah sampai di hadapan Alex.

"Wihh, lo Avalia kan?" tebak Elang.

"I-iya"

"Ada apa? Lo nyari siapa?" Tanya Aidan.

"Hmm..gua nyari Alex"

"Oh Alex, Lex dicariin tuh" ucap Elang sambil menyenggol pelan lengan alex dan membuat dia menoleh ke arah Elang. Dengan alis yang terangkat sebelah.

"Lo dicariin tuh" Elang mengarahkan dagunya kearah Avalia yang sudah berdiri di hadapan Alex. Alex mengalihkan pandangannya ke arah Avalia. Mata mereka bertemu dan Alex hanya memberikan tatapan dingin pada Avalia. Membuat nyalinya semakin ciut.

"Hmm..maaf yang tadi ya. Yang tadi beneran gak sengaja. Lo..mau maafin gue kan". Alex sama sekali tidak pertanyaan Avalia.

"Lex ditanya tuh. Jawab kek Lo". Alvaro angka tangan. Greget sendiri dengan sifat temannya.

Alex hanya diam. Enggan untuk merespon ucapan gadis itu.

"Ini buat lo deh. Karna tadi gue gak sengaja nabrak lo sekaligus numpahin makanan lo, ini sebagai uang ganti rugi". Avalia memberikan beberapa lembar uang yang jumlahnya cukup banyak untuk biaya ganti rugi

Alex hanya diam. Tidak ada niatan di benaknya untuk mengambil uang itu, saat Avalia ingin membuka suara lagi, Alex sudah meninggal Avalia dan teman-temannya yang berdecak heran padanya.

Sifatnya Alex itu ngeselin iya, ngebuat heran juga iya. Gemesin pokoknya. Untung ganteng.

----

#CuapcuapAuthor

Seneng banget bisa ngeposting lagi.
Semoga feel nya dapet ya. Maaf misalkan banyak typo.
Jangan lupa di vote & coment.

Salam

-Shania

AlexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang