Chapter4

62 11 0
                                    

Kadang yang dianggap musuh bisa menjadi teman terbaik dalam menumpahkan keluh kesah pada saat saat tertentu

Setelah puas membolos dikantin tisha dan sahabatnya kembali ke kelas dan syukurlah keadan kelas sedang free dikarenakan guru mereka yang sedang jatuh sakit dan itu membuat tisha dan teman temannya dapat menghela nafas legah dan langsung pergi menempati tempat duduknya

Tapiiiiii...
Baru saja tisha ingin menenggelamkan kepalanya diatas meja kenzie si setan pengganggu datang dengan tampang watados nyaa

"Apa lo" ucap tisha ketus

"Apa lo?" balas kenzie tak kalah ketus dengan menirukan gaya bicara tisha dan itu sukses membuat tisha dongkol setengah mati

"Ish lo tuh yaa" tisha menunjuk laki laki itu sambil melotot lalu melanjutkan ucapannya "Nyebeliinnnnnnnn"

"Iya gue tau gue ngangenin" ucap kenzie dengan pede nya

"Au ah" tisha mengalah lalu meninggalkan kenzie dan kenzie berlari mengejar tisha yang sedang menuju ke arah lapangan

"Yah ayang tisha marahhh" goda kenzie sambil terus mensejajarkan langkahnya dengan tisha yang berlari cukup cepat

"Ayang ayang pala lo layang layang"

"Oh ayang tisha mau main layang layang ayok babang kenzie temenin"

"Ga" ucap tisha singkat

Kenzie terus saja membuntuti tisha kemanapun ia pergi dari mulai mengitari koridor,taman belakang sekolah,ke tengah lapangan,kantin dan yang terakhir rooftop hingga tisha jengah sendiri melihat perlakuan kenzie yang sungguh aneh menurutnya

"Kenziee" panggil tisha kepadanya

"Iyaa honey" sahutnya dengan nada menggoda

"Kenzie please gue lagi males berantem"

"Oh oke" ucap kenzie mengerti lalu mengubah mimik wajahnya menjadi serius

"Gue mau ngomong sama lo ntar pulang sekolah di taman komplek,okay" tanpa menunggu jawaban dari kenzie yang masih melongo mendengar untaian kata yang keluar lembut dari mulut gadis itu,tisha langsung bergegas pergi ke kelas abang nya karna bel pulang sekolah sudah berbunyi dan ia akan menagih janji abangnya pagi tadi

❤❤❤

Tisha menyusuri koridor kelas dengan langkah panjang agar lekas sampai di kelas abangnya. Setibanya dikelas abangnya ia lantas menanyakan keberadaan abangnya dengan sopan kepada kk kelas sekaligus teman sekelas abang nya itu

"Maaf ka aku mau tanya bang arand masih ada di dalam tidak?" tanya nya dengan ramah dan sopan lalu mengukir senyuman dibibir mungilnya itu

"Oh arand yaa ada di kelas dia lagi mengurusi tamara si cabe gocengan didalem" ucapnya dengan ramah namun tampaknya ada kekesalan dihatinyaa dan tisha rasa kk kelasnya ini menyukai abangnya

"Yasudah terimakasih ka"

"Kaka kalau suka sama abang deketin aja mumpung belom ada yang punya" lanjut tisha yang mengetahui betul kalau kaka kelas nya itu menyukai abang ter cintanya.lalu ia melangkah menuju kelas abangnya

Dan kaka kelas yang belum diketahui namanya itu pun langsung bersemu merah mendengar perkataan tisha

❤❤❤

Gadis yang saat ini berdiri di pintu masuk kelas abangnya dibuat melongo melihat kelakuan perempuan yang sekarang sedang berusaha menggoda abangnya dan tisha yang kasihan melihat abangnya kewalahan menangani itu lantas tisha ikut turun tangan

"Siapa lo ganggu pacar gue" ucap tisha dengan tenang namun tegas, dan abangnya menghela nafas lega saat adiknya datang membantunya pada saat yang tepat

"Halah yang pacar nya itu gue bukan elo bitch!" balasnya tidak terima atas perkataan tisha

"Tapi kalo nyatanya dia emang pacar gue lo bisa apa?bahkan dia lebih dari pacar lo bisa apa" ucap tisha kesal namun tetap tenang

"Guee akan hancurin hidup lo"

"Bahkan gue duluan yang akan menghancurkan hidup lo dan membuat lo menderita saat lo ingin merusak kebahagiaan gue bersama orang yang gue sayang" ucap arand sedikit membentak lalu membawa tisha yang sedang emosi keluar dari kelasnyaa

Maaff baru update lagi
Maaf banget kalo update nya terlalu ngaret
Dan maafin kalo cerita saya masih gajelas
*HAPPY READING*

My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang