Chapter3

85 11 0
                                    

'Kalau' bukan berarti 'gak mungkin' dan semua yang gamungkin itu akan menjadi mungkin bila adanya suatu usaha

Setelah upacara letisha dikagetkan oleh sahabat sahabatnyaa yang datang terlambat

"Tishaaaaa lo mah kaga setia kawin"kata kinara
"Tau lo masa kita kita telat lo kaga telat sendiri" timpal riska
"Au nii gimana kli" ucap keysah yang sedang memakan permen nya

"Hehehe" ucap letisha yang hanya bisa meringis dan menampakkan gigi putihnya nan rapih "maaapp keles" lanjutnya

"Oke,tapi liat peer yaa yaa yaa?" ucap mereka serempakk

"Iyaa iyaa serah dah" ucap tisha mengalah dan memberikan buku tugasnyaa

"Yaudah ke kelas yok bentar lagi pelajaran dimulai noh" ucap tisha pada ketiga sahabatnyaa dan ketiga sahabatnya dengan cepat menoyor kepala tisha dengan gemas

"Lo gimana sih kan kitaa mau bolos mapel pa kumis"ujar kinara

"Tau,gua punya tmn gini amat deh masi kecil ko ya udah pikun"lanjut keysah

"Kalian kebanyakan ribut udah ayok otw kantin,noh diujung koridor udh ada bu ijah lagi mantau siapa yang bolos"ucap riska menengahi

"OTW MA BROOOO,LARI DENGAN KECEPATAN KILAATTT" ucap semuanyaa

      Bu ijah adalalah guru bp yang kejamnyaa masyaallah,dia tipe guru yang tidak pernah tersenyum dan hobi sekali membentak dan marah marah dia juga sangat hobi memukul meja dengan penggaris besi nyaa dan membuat banyak bintik bintik dimeja itu akibat perbuatannya. Maka dari itu anak anak banyak yang takut kepadanya tapi ada 4 perempuan dan 6 laki laki yang tak takut kepadanya yaitu letisha dan sahabat sahabatnya lalu most wanted sekolah yaitu kaka dari letisha dan kinara lalu bintang dan teman temannya. Mereka adalah murid yang paling berani melawan guru spesies seperti itu

                                  ❤❤❤

Sekarang letisha dan sahabatnya sudah berkumpul dikantin dan memesan makanan setelah itu letisha menceritakan kejadian saat sebelum bel upacara berbunyi tadi kepada sahabat sahabatnya.

"Hah anjir demi apa otak lu jadi lemot kek riska?" ucap kinara yang langsung mendapat jitakan dikepalanya oleh riska

"Iyaa gue juga kaga tau ngapa gua jadi lemot yak" ucap tisha bingung

"Dan tadi yang gue heranin kenapa gue ga begitu sensi banget yaa sama tuh orang" lanjutnya

"Mungkin tisha dehidrasi" ucap keysah polos

"Sembarangan" ucap mereka serempak

"Eh tapi tadiii guee kalo ga salah denger kenzie ngomong gini jadi makin lucu deh gemessssinnn jadi pengen pacarin,ehhh upss"  ucap tisha kepada sahabatnya dengan malu malu

"Anjirr anjirr anjirrr kenzie ngomong gitu?terus perasaan lu gimana?"ucap riska dengan kekepoannya dan yang lain hanya diam menunggu kelanjutan cerita dari tisha

"Ya terus gue tanya kan dia bilang apa cuma buat mastiin apa yang gue denger tapi dia malah jawab dengan gelagapan gitu dan dia berhasil mengalihkan pembicaraan dengan suara bel upacara tadi pagi,dan soal perasaan gue---ehhmm guee kek berasa sesek napas jantung gue kek berenti berdetak" lanjut tisha dengann kepolosannya

"Berarti lo suka sama dia"jawab kinara

"Iyaa berarti lo ada perasaan sama dia dan dia juga ada perasaan sama lo tapi kalian yang ga menyadari itu karna ego kalian lebih tinggi daripada perasaan kalian" ucap keysah yang seketika menjadi bijak

"Gaa gaa gaaa guee sama dia itu musuh tolong garis bawahi yaa MUSUH  jadi gamungkin kalo gue sama dia bakal saling suka apa lagi sampai menjalin hubungan" ucap tisha dengan kesal lalu menyeruput minumannya dan memakan bakso yang dipesannya dengan kesal

" Kalau bukan berarti gak mungkin dan semua yang gamungkin itu akan menjadi mungkin bila adanya suatu usaha"dan tisha hanya bisa bungkam mendengar perkataan dari mulut sahabatnya itu


My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang