One

34 7 1
                                    

07.30 pm

"maaf kan ayah kinta.....harus nya kamu tidak bekerja seperti ini"

"Tidak apa ayah.....aku baik-baik saja"

"Kinta......jangan memaksakan diri nak,masa depan mu masih panjang"

Kinta hanya tersenyum dan menepuk kedua pundak ayahnya lalu mengamb il tas selempangnya dan berpamitan pada ayahnya lalu melenggang pergi.

Maafkan ayah.....harusnya kamu tidak perlu memikul beban seberat ini kinta

~~~~~~~~~~
"Teh Diva.....maaf ya kinta telat"ujar kinta lalu tersenyum pada Diva,
pemilik kafe sekaligus tempat kinta bekerja

"Iya Kinta gak papa.....oh iya kamu mau sekolah SMA di mana"tanya Diva sambil membantu kinta yang sedang mencuci piring.

"Entahlah teh....aku tidak punya cukup uang untuk itu,spp SMP aja kurang tiga bulan,apalagi biaya daftar sma"jelas Kinta dengan raut wajah sedih,Diva menepuk sebelah pundak kinta dan tersenyum.

"Temanku adalah kepala sekolah SMA favorit di bandung,aku akan memban tumu dengan berbicara pada teman ku"tawar Diva dan di beri anggukan excited dari Kinta.

"Teh....maksih banget ya teh"ucap Kinta sembari menggenggam tangan Diva.

"Ah kau seperti sama siapa saja"ucap Diva membuat gelak tawa diantara mereka.

"Yaudah teh....teteh mau dibikinin kopi?"tawar Kinta dan Diva hanya menggeleng.

"Tidak usah Kin.......teteh mau nyusun berkas dulu ya"ucap Diva dan mening galkan Kinta.

"Siap teh......"teriak kinta dengan tangan hormat,sedangkan Diva hanya geleng kepala.

Kinta melanjutkan dan Fifa,sahabat
Kinta menhampirinya lalu menepuk pundak kinta membuat Kinta terlonjak kaget.

"Fifa....jangan kagetin orang dong"
Hardik Kinta membuat Fifa hanya nyengir lebar.

"Jaga kasir bentar dong pegel nih",

"Kebiasaan"ketus Kinta lalu pergi meninggalkan Fifa yang malanjutkan pekerjaan Kinta.

Kinta pov's

Hadehhh capek banget aku,dasar si Fifa bisa bisanya nyuruh gantiin jadi kasir gak ngerti capek apa?.

Aku segera menuju kasir dan seorang
Pria mendekatiku aduh jangan ge'er deh dia cuman mau mesen makan aja kok.

"Vanilla latte sama fish chips satu" ujarnya dan aku pun mengetikkan pesannya untuk membuat nota.

"Totalnya enam puluh lima ribu kak"
Ujarku sesopan mungkin,dia mengeluarkan uang seratus ribuan dan aku memberikan kembaliannya

"Oh iya.....saya mau ketemu Diva"
Katanya sambil celingak-celinguk

"Teh Diva nya lagi nyusun berkas, boleh tau nama kakak?"kataku

"Adryan......"katanya singkat dan padat

"Tunggu ya kak.....saya telepon dulu mbak Divanya dulu"kataku dan meng angkat gagang telepon lalu menunggu jawaban dari teh Diva

"Halo Fif......ada apa?"

"Ini kinta teh......ada orang nyari teteh namanya kak adryan"kataku

"Oh.....suruh tunggu lima menit dulu ya"

"Iya teh....."kataku lalu menutup telefon,kak adryan natap aku meminta jawaban

"Kata teh Diva disuruh tunggu lima menit"kataku dia hanya memasang mimik datar dan meninggalkanku.

Author pov's

Diva datang lalu duduk di depan Adryan,dia terlihat berbincang dengan nya,sedangkan Kinta dia terlihat sibuk karena mengurus pelanggan.

"Kinta....."panggil Diva

"Iya teh......"jawab kinta lalu meninggalkan meja kasir dan di ganti kan Fifa.

"Kinta....teteh perna denger kamu bisa masak makanan francis"kata Diva

"Bisa sih teh....cuman gak mahir banget"jawab Kinta polos

"Kamu bisa masak Ratatouille?"

"Bisa teh...."

"Tolong masakin dua porsi ya Kin...."

"Bik teh......."

Kinta melenggang pergi menuju dapur dia segera memasak makanan pesanan Diva.

Adryan menatap Diva dengan intens
Diva yang merasa risih pun menatap Adryan tak kalah intens.

"Nge fans banget kamu sama aku"ejek Diva di balasa pelototan oleh Adryan

"Siapa juga yang nge fans dengan kamu"ujar Adryan dengan gaya mencibir.

"Kamu yakin anak itu yang bakal di sekolahin di sekolah om Edrick?"

"Kenapa?.....dia pintar kok,oh iya namanya Kinta bukan anak itu"

"Kok kamu tau?"

"Dulu dia sering bantuin tugas Sma aku padahal dia aja masih Smp,kata dia gampang kalo ngerti materinya"

"Oh"

Me And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang