Arnia Zayna Caliana

16 3 2
                                    

Arnia POV

Masalalu yang buat gua seperti ini. Masalalu yang buat gua takut akan semua hal terutama cinta.

Fahreza Pratama, pemilik nama itu yang itu yang buat gua takut sampai sekarang. Pemilik nama itu yang membuat gua untuk tidak jatuh cinta lagi sampai sekarang.

Kehilangan. Itu yang buat gua takut jatuh cinta sekarang. Siapa yang mau kehilangan? Tidak ada bukan. Siapa yang mau perpisahan? Apalagi perpisahan yang berbeda alam.
"Aku rindu kamu fahreza."

Author POV

Arnia kini duduk di kursi rias kamarnya sembari menatap sebuah bingkai foto. Ya bingkai diri nya dengan masalalu nya.

Mata nya tertuju pada sebuah bingkai itu. Tetapi pikirannya tertuju pada sebuah masalalu nya.

"Arnia"

Panggil sesesorang wanita paruh baya yang cantik. Membuka pintu kamar putrinya yang sedang menatap sebuah bingkai.

Yang dipanggil masih tidak sadar, bahwa mamah nya masuk kedalam kamarnya dan berjalan dibelakangnya.

"Kamu mau sampai kapan seperti ini nak?" Seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Lisa.

Arnia pun menoleh mendapati mamahnya yang menatapnya sendu. "Mamah?"

"Sayang, percuma kamu seperti ini terus sayang. Dia tidak akan pernah kembali lagi." Lisa pun memegang bahu anaknya menyalurkan sebuah kekuatan.

"Arnia tau dia tidak akan pernah kembali, tapi mah Arnia rindu sama Fahreza. Apa Arnia salah?"

Lisa tersenyum "kamu tidak salah sayang, tapi sikap mu yang seperti ini malah akan membuat reza sedih, apa kamu mau melihat dia disana sedih?"

Arnia menggeleng.

"Ikhlaskan Reza sayang, Reza sudah tenang di alam sana. Tidak ada guna nya kamu meratapi kepergiaannya karena dia tidak akan pernah kembali."

Arnia langsung memeluk mamahnya. Lisa mengelus pundak anak nya dengan tulus.

Lisa pun melepaskan pelukan nya. Dan menghapus air mata yang keluar dari mata cantik anaknya. "Besok kita akan pergi ke bandung untuk refreshing sekaliaan perusahaan papah akan mengadakan family gathering, kamu ikut ya."

Arnia pun mengangguk menyetujui.

"Yasudah kalau begitu, kamu istirahat, mamah udah siapin semua keperluaan kamu."

Second To NoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang