"Sejak mengalami hal-hal itu, aku mulai tidak ingin lagi jatuh hati"
Hari semakin malam dan angin semakin menghembus kencang menerpa seorng gadis yang menyendiri dan sedang meliat langit-langit malam yang sedang dipenuhi bintang-bintang. Dia sedang memikirkan betapa buruknya kehidupannya yang sekarang ia lakukan. air dari kelopak matanya sekarang mulai jatuh entah kemana, ya sekarang dia menangis, menangis di malam yang dingin dan ditemani langit-langit yang penuhi bintang.
"Gw kangen diprioritasin sama lo, dan gw kangen dimana kita becanda bareng, ngobrol bareng, kemana-mana bareng, dan bahagia bareng." Ucap seorng gadis yang tengah menyendiri disebuah balokon dikamarnya.
"Kenapa semua ini begitu cepat hilang? kenapa? padahal gw baru ngerasain bagaimana rasanya bahagia." Ucapnya yang tengah mengacak ngacak rambutnya
"Mungkin ini sudah takdir kita untuk berpisah, mungkin tuhan menakdirkan kita untuk berpisah dan tidak menyakiti satu sama lain." Ucapnya lagi yang sekarang gadis itu sedang menangis.
Dia menangis karna dia sedang merindukan orang pria yang pernah dekat dengannya dan pernah ada dihatinya. Dia begitu mencintainya sampai-sampai ia memimpikannya setiap hari, dan memikirkannya. tetapi, pria itu mungkin meninggalkan gadis itu.
kemungkinan ini adalah takdir, kita tidak bisa apa-apa. tuhan sudah menakdirkan ke setiap umat manusia yang ada di bumi ini, dan tuhan sudah menakdirkan kita dengan orang yang sudah ditulis ditangan tuhan. kita tidak tau jodoh kita siapa, tetapi tuhan sudah menyiapkan segalanya.
**********
Hai Guys!!! Ini cerita pertama gw diwattpad, sedikit ya sama ceritanya maaf ya. sebenernya sih gw udah lama banget pengen buat cerita ini, but gw takut ga ada yang baca aja.
Dan kalo ada yang ga nyambuang sama ceritanya tinggal coment aja ya, dan kalo kalian suka sama ceritanya pertamanya tolong votenya ya....
Jangan lupa coment, follow akun gw dan kasih votenya ya.. vote dari kalian itu sangat berharga banget!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
Teen Fictionperkiraan gw semua ini tidak akan pernah terjadi, tetapi gw salah takdir malah memperpisahkan gw sama dia. gw ga bisa berbuat apa-apa, gw cuma bisa nangis, nangis, dan nangis. padahal menangis tidak bisa mengubah segalanya. baru kali ini gw ngerasai...