Chapter 1: First Meeting - Jung Jinyoung and Park Hyerim

1K 9 0
                                    

 Title : Damn! I Love You!

Cast :

- Park Hye Rim (OC)

 - Jung Jin Young (B1A4)

Support Cast :

- Lee Jung Hwan / Sandeul (B1A4)

- Cha Sun Woo / Baro (B1A4)

- Gong Chan Shik (B1A4)

.

.

.

Hyerim duduk di atas sebuah koper besar sambil memangku dagunya di tengah bandara Incheon. Sesekali dia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya lalu mendesah pelan. Hyerim tidak suka dengan yang namanya menunggu. Untuk apa dia dengan bodohnya menanti kedatangan Ayahnya kalau dia masih bisa memanggil taksi yang pastinya akan lebih cepat daripada Ayahnya itu?

Geez, Hyerim mengangkat kopernya, bersiap untuk meninggalkan bandara. Namun sedetik kemudian Hyerim tersentak kaget karena seseorang memegang pundaknya dari belakang. Hyerim dengan cepat menoleh dan memastikan kalau orang itu adalah Ayahnya.

Hyerim memutar bola matanya lalu melongos. “App—“

Sejak kapan Appa awet muda begitu? Hyerim menatap tidak percaya pada namja yang tengah berdiri di belakangnya. Ani, terlalu bodoh untuk mengatakan kalau namja tersebut adalah Ayahnya. Dia terlihat masih terlalu muda. Mungkin perbedaan umurnya dengan Hyerim hanya berkisar setahun.

Namja tersebut tersenyum sambil menatap Hyerim dari atas hingga bawah, membuat Hyerim merasa gusar. Siapa yang tidak gusar kalau dipandangi dengan senyum-senyum seperti itu?

“Park Hyerim?” tunjuknya pada Hyerim. Hyerim merengut dan mengangguk pelan saja. Sepertinya namja itu merupakan suruhan Ayahnya. “Bangapseumnida,” katanya sopan. Hyerim semakin merengut saat  namja tersebut berbicara dengan bahasa formal padanya. “Jung Jinyoung imnida.”

Namja tersebut belum menjelaskan maksud kedatangannya tetapi Hyerim sudah berjalan mendahuluinya, menuju ke tempat parkir. Namja bernama Jinyoung tersebut mengikuti langkah Hyerim walau dia sendiri tidak tahu ke mana Hyerim akan pergi.

“Mana mobilnya?” tanya Hyerim begitu tidak akrab. Jinyoung mencondongkan telinganya karena suara Hyerim tadi tertelan angin. “Mana mobilnya!?” ulang Hyerim dengan kasar.

Jinyoung sedikit kaget akan bentakan Hyerim tadi. Dia mendengus sambil menatap tajam Hyerim, membuatnya kembali merasa gusar karena pandangannya.

“Kau begitu kasar,” komentar Jinyoung. Hyerim mendelik tajam. “Kau berjalan mendahuluiku seakan-akan kau tahu di mana aku memarkir mobil.” Katanya tidak suka. Tatapan Hyerim kian tajam.

Jinyoung berjalan meninggalkan Hyerim, membuatnya semakin melototi sosok Jinyoung dengan heran dan juga tajam. Mau tidak mau Hyerim menarik kopernya dan mengikuti langkah Jinyoung dengan berbagai cibiran tidak suka.

Emosi Hyerim bertambah saat ternyata Jinyoung memarkir mobil mereka di bagian ujung bandara. Dia harus berjalan dari ujung ke ujung dengan menenteng koper besarnya, membuatnya merasa dipermainkan oleh pemuda itu. Untung saja dia menggunakan sepatu kets. Kalau saja dia tergolong yeoja yang senang akan sesuatu yang bernama high helss, mungkin saat ini Hyerim sudah melempar high helss-nya tepat ke namja itu.

“Kenapa kau tidak bilang kalau parkirnya di sini!” kesal Hyerim. Jinyoung tidak menjawab apapun. Dia mengambil koper Hyerim dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil.

Damn! I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang