CHAPTER 2

1.2K 79 0
                                    

***
3 tahun berlalu kini kisah pertemanan Pandu dan Kasih pun naik level menjadi SAHABAT. Suka duka telah mereka lalui bersama dan sifat baik buruk pun sudah diketahui satu sama lain. Kesukaan atau tidak suka terhadap apapun juga sudah mereka hafal betul dari diri masing-masing. Sampai-sampai teman satu sekolah mereka pun heran dengan dua orang sahabat ini yang diibaratkan seperti lem dan perangko tidak bisa lepas. Mereka selalu beranggapan bahwa Pandu dan Kasih lebih dari sahabat karena menurut mereka dimana ada Kasih disitu ada Pandu, begitu sebaliknya dimana ada Pandu disitu ada Kasih. Namun baik Pandu maupun Kasih selalu membantah mereka dengan ucapan "KITA HANYA SAHABAT" yang selalu keluar dari bibir mereka. Namun tidak dipungkiri antara Pandu dan Kasih, mereka memiliki rasa tertarik dan kagum satu sama lain.
Pandu yang sifatnya pendiam selalu mencuri-curi pandangan pada Kasih yang selalu duduk disebelahnya dari jaman mereka masih di SMP sampai sekarang. Kagum dengan sifat Kasih yang baik dan penyayang itu membuat Pandu selalu senang ada disamping Kasih. Senyum Kasih yang dapat membuat Pandu terpesona dan selalu membuat pipinya ada semburat merah saat Kasih tersenyum padanya.

Kasih pun juga merasakan hal yang sama pada Pandu. Pandu yang selalu menjaga dan melindungi Kasih membuat hati Kasih selalu bergetar saat disamping Pandu. Tawa Pandu yang menyejukkan hati Kasih saat bercanda dengannya. Tatapan hangat dari mata Pandu dapat meneduhkan Kasih saat sedang sedih. Dan tidak lupa pelukan hangat antara Pandu dan Kasih membuat hati mereka berbunga-bunga saat senang atau sedih yang mereka alami. Namun apa  daya, mereka hanya bisa menyimpan perasaan mereka dalam hati masing-masing. Karena baik Pandu maupun Kasih masih belum berani mengungkapkan rasa yang ada pada diri mereka. Karena menurut mereka pasti ada seseorang yang sudah mengisi relung hati masing-masing. Dan mereka juga berfikir bahwa perasaan yang mereka miliki mampu memghancurkan persahabatan mereka.
Karena baik Pandu maupun Kasih tidak mau kehilangan satu sama lain, mereka berfikir lebih baik seperti ini menjadi sahabat daripada kita berjauhan karena cinta yang sepihak.

FLASHBACK END ~~

"Pandu..." panggil seorang perempuan yang kini mendekat pada Pandu dan Kasih.
Pandu dan Kasih pun bangkit dari tidur mereka dan berdiri dihadapan perempuan yang memanggil Pandu tadi.
"Cinta. Ada apa?" tanya Pandu pada perempuan yang bernama Cinta itu.
"Pandu, lo bisa anterin gue ke toko buku ga sekarang?" tanya Cinta pada Pandu.
"Oh bisa. Ayo gue anterin. Kasih gue sama Cinta pergi dulu ya!" pamit Pandu pada Kasih yang menatap mereka sendu.
"Oh iya Ndu. Hati-hati ya kalian" kata Kasih dengan nada berat.
Pandu dan Cinta pun pergi dari hadapan Kasih. Kasih yang melihat kepergian mereka hanya menghela nafas berat dan pulang kerumahnya.

Dalam perjalanan pulangnya, Kasih masih saja mengingat kejadian dimana Pandu dan Cinta pergi bersama.
"Cinta Amelia, lo beruntung banget kalo bisa jadian sama Pandu. Gue juga yakin Pandu pasti juga ada rasa buat lo. Lo itu cantik, baik dan hampir semua cowok-cowok di sekolah suka sama kepribadian lo. Meski lo terbilang murid baru di sekolah. Dan lo juga teman kecilnya Pandu saat di Jakarta" kata Kasih menggalau.
Tanpa Kasih sadari seseorang menarik tangannya dengan keras sehingga badan Kasih menubruk tubuh seseorang yang kini didepannya.
"TTTIIINNNNN...." nyaris saja pengendara motor itu menyerempet Kasih jika saja orang itu tidak dengan cepat menarik Kasih.
"HATI-HATI DONG PAK!" teriak orang yang menolong Kasih tadi.
"Lo gak kenapa-kenapa kan?" tanya orang itu.
"Gak. Gue baik-baik aja, cuma masih shock aja tadi" balas Kasih.
"By the way thanks ya..."
"Bintang Mahendra. Panggil aja gue Bintang" kata orang yang bernama Bintang itu pada Kasih.

To Be Continue

A/N : Annyeonghaseo! Mianhae chingudeul signal qku lg error. Jadi updatenya telat. Dimaafkan ya 🙏 Gomawo 😘

A Love Letter To KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang