"Elo mau gak jadi pacar gue?"
"HAH?"
"Kok kaget gitu? Lo gak mau ya?"
"Eh, bukan gitu", kata Vanya serileks mungkin. Dengan satu tarikan nafas panjang, Vanya pun memberanikan diri bertanya pada Niko.
"Kasih satu alesan kenapa gue harus nerima lo jadi pacar gue?"
"Van, beribu-ribu alesan gak akan sanggup buat mewakili semua perasaan ini ke elo. Gak ada alesan, gak ada pemicu. Karena rasa ini datang gak secara tiba-tiba, ini semua proses. Kita emang baru kenal beberapa bulan, tapi ngelihat sikap lo, sifat lo, dan semua tentang lo, gue jadi yakin. Kalo gue sayang sama lo. Gue cinta sama elo, Vanya"
"Tapi sebulan yang lalu .."
"Lo baru putus kan dari mantan lo? Dan gue udah jatuh cinta sama lo waktu kita nonton basket bareng. Itu awal gue jatuh hati sama lo"
"Sorry, hari ini adalah tanggal yang sama kayak gue jadian dulu sama mantan gue. Jadi gue gak bisa"
"Van, ada masalah sama 28? Kalo pun sama tanggalnya, kisah kita gak akan sama kayak mantan lo itu. Gue gak akan ninggalin lo. Percaya sama gue, Van", kata Niko.
"..."
"Van, jangan diem dong. Kasih gue jawaban"
"Gue butuh waktu buat mikirin ini, Nik. Seminggu lagi gue kasih jawaban ke lo", kata Vanya sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Vanya", panggil Niko seraya menggapai tangan Vanya, mencegah Vanya pergi. "Kalo lo butuh waktu buat jawab, artinya lo gak suka sama gue. Waktu seminggu itu pasti akan lo gunain untuk belajar mencintai gue. Dan itu gak tulus dari hati loe, secara gak langsung itu paksaan. Lebih baik loe nolak gue daripada harus kayak gini".
"Gue sayang sama lo, Nik", kata Vanya sembari memeluk Niko yang ada dihadapannya. "Gue cuma gak mau kenangan dulu keulang lagi. Gue takut ditanggal yang sama ini akan berakhir sama"
"Gak akan! Gue janji, gue jagain lo. Gue bakal ada buat lo, gue setia, dan gak akan ninggalin lo, Van. Gue janji", kata Niko seraya memeluk Vanya. "Udah ya, jangan sedih. Gue ulang nih pertanyaannya. Vanya, lo mau gak jadi pacar gue?"
"Iya, gue mau", jawab Vanya lirih.
"Beneran? Makasih banyak Van, gue sayang sama lo"
"28 September. Hari ini akan jadi sejarah buat kita. 28 jadi tanggal yang gue nantikan setiap bulannya. September bakalan jadi bulan penuh makna ditahun-tahun berikutnya"
"Dan 2013 akan selalu jadi tahun terbahagia untuk gue memulai lembar baru sama lo"
***
"Liburan jadi ke Batam?"
"Iya, liburan di sana barenga saudara. Ada apa?"
Vanya hanya menggeleng pelan.
"Jangan kangen, tiap malem aku bakalan telfon kamu kok"
"Beneran?", tanya Vanya sumringah.
Niko hanya membalas dengan anggukan.
"Oke sayang, aku tunggu telfonnya tiap malem"
"Ini buat kamu", kata Niko menyerahkan bingkisan kecil untuk Vanya.
Vanya hanya diam mematung. Meminta penjelsan lebih lanjut.
"Itu buku harian. Mungkin sinyal di sana akan ada masanya lagi jelek, jadi kalo aku gak telfon buat dengerin kamu curhat, kamu bisa nulis di diary ini"
"Makasih banyak", jawab Vanya diirngi senyum tipis dibibirnya.
***
"Pacaran jangan di kelas woy!! Drama banget!!" bentak Sherly
YOU ARE READING
#someonethatilove
Short StoryKumpulan dari #moment dalam hidup .. Authornya gak pinter bikin sinopsis ..