Aku rindu pada angin dan senja pada waktu itu yang menjadikannya tiada
Senja telah berakhir.Malam pun segera datang. Aku tengah melamun diantara gawang jendela.Entah apa yang aku pikirkan.Namun hatiku sulit mengelak jika aku tidak sedang merindukan seseorang.Seseorang di masa lampauku.
Aku rindu pangeran panda kecilku.Orang tempat berlabuh suka dan dukaku.Dia bernama Raka Keynan Alvaro.Keynan seorang pribadi yang tampan dan menyenangkan.Dia yang selalu menghiasi masa kecil gadis manis Zeanedine Elfaristhi sepertiku. Dan kebetulan itu namaku.
Namun sekarang dia entah kemana,hilang bagai ditelan bumi.Memang setelah aku pindah rumah kita tidak pernah bertatap muka lagi."Oh Tuhan aku begitu merindukannya,jika suatu hari aku bertemu dengannya,aku ingin berterima kasih karena kepergiannya telah membawa kisah yang mendewasakanku"gumamku dalam hati yang penuh harap.
Ponselku terus berdering namun itu tidak mengecohkan lamunanku sedikit pun.Mungkin hanya pesan sekedar basa basi.Dan aku masih belum terbangun dari lamunanku memandang langit yang semu.
Kini tanganku menggenggam lembut pena merah. Tanganku gemetar menuliskan kata demi kata. Sambil dalam diam mengucap kata dengan terbata-bata. Hatiku menangis tak tau sebab. Patahan jemari membuka lipatan berusaha menyeka.
****
Aku bertanya kepada bulan, bulan tak menghiraukan.
Aku bertanya kepada bintang, bintang tak mendengar.
Aku bertanya kepada malam,malampun membisu.
Aku bertanya kepada pohon, pohon diam seribu bahasa.
Aku bertanya kepada angin,"wuss..wuss"jawabnya.
Aku bertanya kepada jangkrik,"krik..krik"jawabnya.Mereka semua tak peka akan yang kurasa.
Rasa yang tak tau awal mekarnya dan tak tau tempat tuk bermuaranya.
Aku bingung beribu makna.Kemana aku akan dibawa oleh rasa ini.
Rasa rindu yang termakna..
Hati ini mengelak jika aku tidak sedang merindukan seseorang.
Yaa..aku tengah rindu dia, pangeran kecilku.Namun aku tak kuasa.Kuserahkan semua pada waktu yang akan membawa rasaku entah kemana.Biarkan waktu yang mengukir kisah baruku dan menyelesaikan bagiannya.
***
Malam nampak lebih sepi dari biasanya. Hanya lampu remang yang menemani piluku. Rasa kantuk mulai menghantuiku.
Dengan cekat kuraih ponselku. Tertera sederet notifikasi di layar menunggu untuk kubaca. Dan benar hanya sekedar pesan basa-basi belaka dan nomer-nomer tidak dikenal. Jarum pendek jam menunjuk angka 11 dan jarum panjang menunjuk angka 6. Tepatnya pulul 23.30 hampir tengah malam. Aku tak menghiraukan, karena esok akan menjadi hari santai pertama dalam sepekanku.
Aku beranjak dari lamunan dan melangkah menuju ranjang di tengah ruangan. Kulempar tubuhku. Jemari tanganku iseng mencari laman pencarian di Instagram. Kutulis nama Raka Keynan di kolom pencarian. Stalking lebih tepatnya.
Aku ingin tau seperti apa Keynan sekarang. Yang aku ingat hanya wajah kecilnya yang imut dan menggemaskan,itupun tak pasti. Namun nihil usahaku. Karena banyaknya akun yang menggunakan nama tersebut. Meskipun kau banyak, tapi mereka tak serupa denganmu.
Kedip demi kedip mataku yang bundar indah menciut hingga hampir membentuk garis lurus, sambil bibir kecilku mengucap
"Oh Tuhan aku rindu masa kecilku yang indah" gerutuku kepada Sang Maha Pencipta Alam Semesta. Kutahu ia maha mendengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panda And Koala
Novela JuvenilBertahan tidak untuk selamanya. Jika tak pantas lagi untuk diperjuangkan.Tinggalkan!Jangan bodoh memperjuangkan ketidakpastian. Lepaskan!Berikan dia waktu untuk menjadikannya dewasa.