v

6.1K 963 73
                                    

Permainan itu luar biasa! As expected. Pertandingan antara dua tim ungulan di laga final memang berbeda. Sangat sengit dan mendebarkan.

Jaehyun benar-benar terlihat keren! Apalagi di detik-detik terakhir tadi.

Dia berlari dari ujung lapangan ke ujung lapangan lain, melewati para pemain lawan, melompat, memasukkan bolanya dengan epik dan membuat para penonton bersorak -meliar untuk merayakan kemenangan tim kampus kami.

"KYAAAAA! KYAAAAAAAAA!"

Ten disisiku adalah salah satu yang setia berteriak heboh dari awal pertandingan. -hampir membuatku terkena gangguan pendengaran karena teriakannya terlalu keras sekaligus serangan jantung karena terlalu kaget saat dia melakukannya.

Gosh. Semangat sahabatku itu bahkan melebihi kehebohan sekumpulan gadis dengan pom-pom dan rok cheerleader di depan sana.

Kerumunan mulai tumpah ruah ke lapangan untuk mengucapkan selamat setelah pengumuman hasil pertandingan dan pemberian piala. Kami juga akan ke sana tapi tiba-tiba-

"Oh! Itu Johnny! Huh, katanya dia tidak mau datang menonton karena sibuk! Berani sekali dia berbohong padaku! Dia benar-benar harus diberi pelajaran! Sana, duluan saja, Taeyongie! Aku akan menyusul nanti. Bye!"

"Tunggu -Ten! TEN!"

Percuma, sudah terlambat. Teriakanku tidak sebanding dengan kegaduh di sana. Ten juga sudah terlanjur meninggalkanku dan berlari menuju Johnny untuk memberinya pelajaran. Firasatku mengatakan mereka akan berakhir berciuman tak tahu malu di tempat itu nanti.

Ya, biarkan saja dua lovebird itu. Sekarang yang terpenting, dimana Jaehyun?

Aku bergerak maju berdesak-desakan di kerumunan, masih berusaha mencari Jaehyun.

Ketika aku melihatnya di ujung lapangan dekat bangku pemain, senyumku melebar. Tapi senyum itu tak bertahan lama saat aku dari kejauhan menangkap sosok lain -wanita yang kuakui cantik berambut hitam panjang ada bersamanya.

Chaeyeon, merangkul tangan Jaehyun dan menempelinya saat klub jurnalistik kampus mengambil gambar para pemain dan melakukan wawancara.

Setiap kehabagianku atas kemenangan pertandingan tadi hancur begitu saja. Sekarang, yang bisa kurasakan adalah sensasi pahit yang menyengat di lidahku saat aku memelototi pasangan sempurna itu.

Aku tidak bisa lagi menahannya, sungguh.

"Oh? Taeyong!" Senyuman manis berdimplenya muncul. Jaehyun melepaskan tangan Chaeyeon dan berlari mendekat padaku untuk memberiku pelukan erat. "Aku menang! Sudah aku bilang aku akan menang jika kau datang! Kau melihatku tadi kan?"

Mundur dari pelukannya yang tiba-tiba, aku berdehem canggung -berusaha agar tidak tersipu.

"Se-selamat. Ya, aku melihatnya. Pertandingan yang luar biasa-"

Dan kau terlihat sangat keren! -tambahku dalam hati.

Dimplenya semakin dalam saat dia menunjukkan kebahagiaannya atas ucapanku.

"Terima kasih."

Chaeyeon yang ditinggalkan terlihat cemberut, dia pasti kesal. Matanya dingin sekali meski dia tersenyum tipis-tipis -sekali lagi merangkul Jaehyun.

"Aku Jung Chaeyeon, pacar Jaehyun."

Aku ingin mencibir. Mataku terselaputi kecemburuan hebat. Benar-benar muak. Tidak ada yang bertanya padanya, untuk apa dia membuat pemberitahuan tidak penting akan status palsunya seperti itu?

"Lee Taeyong, roommatenya. Aku sudah mendengar banyak tentangmu dari Jaehyun. Katanya hubungan kalian tidak sesempurna yang terlihat. Aku kira kalian sudah tidak punya hubungan sejak lama karena Jaehyun selalu mengeluh ingin memutuskanmu."

My Love Story [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang