1. Siapa Namanya?

86 1 2
                                    

Byuurrr

Mobil itu melintas sangat cepat melewati genang demi genangan air di jalanan sehingga membuat beberapa sekumpulan perempuan terkena percikan air kotor dari genangan jalanan tadi

"Bangsat!" geram Vivi yang terkena lebih banyak dari temannya yang lain

"Woi berhenti lo!!" teriak Dara yang tak kalah basahnya

"Mobil yaris merah B 1303 JM" Dila membaca dari kejauhan plat mobil yang telah membawa kesialan bagi mereka

"Sialan kita jadi kotor begini, udah gitu masa mos pertama di kampus dengan keadaan seperti ini?" Hani menatap miris keadaan dirinya sekarang

"Ah gak boleh gak boleh!! Yang ada senior yang cogan jijik sama kita! Huwaa gak mauu!!!" teriak Kila misteris

"Eh iya anjir yang ada senior pada ngejauh mana gue mau ketemuan sama Arga ntar gimana nih" kata Sarah tak kalah misterisnya

"Berisik kalian! Sekarang itu pikirin gimana caranya bisa bersih sampai kampus bukan mirikin senior yang cogan bego!" bantah Vivi

"Tau nih Sarah sama Kila di pikirannya cogan mulu" kata Dara dengan nada sinis

"Udah ahh berangkat aja kita ngomong seadahnya aja daripada telat kalau pulang ke rumah ganti baju lagi?" Kata Hani yang mulai berjalan duluan diikuti yang lainnya

**

Vivi, Dila, Dara, Sarah, Hani dan Kila akhirnya sampai di kampus. Mereka bersahabat sejak SMP dan sampai sekarang mereka mengutuskan untuk sukses bersama sama.

"Hei kalian!"

Cowok berjas itu melihat kearah Vivi beserta yang lainnya. Bisa dilihat dari penampilan cowek itu kalau ia adalah senior mereka

"Ki-kita kak?" tanya Dara yang celengukan

"Ya iyalah siapa lagi!!" bentaknya

Dengan cepat mereka mendekat kearah senior mereka

"Sok banget sih" umpat Sarah

"Sstt udah sih ntar kedengaran" bisik Kila. Sarah memutar kedua bola matanya dan menatap sinis pada Kila

"Kenapa kalian semua kotor begini? Gak bisa apa ngehargain senior dengan cara bersih ngikutin mos. Kalau gini? Yang ada mereka gak mau deket deket, jijik dan gak ada yang mau temenan sama kalian!" bentak senior itu

Vivi dengan sepenuh hati mengumpulkan keberanian untuk berbicara yang sebenarnya "kit--"

"Udah salah ngebantah lagi!"

Vivi melototkan kedua bola matanya bagaimana bisa ia ketemu dengan senior ganteng tapi galak seperti dihadapannya ini? Ia bukan membatah perkataannya namun ingin menjelaskan bagaimana ia dan teman temannya bisa kotor seperti sekarang ini. Tapi jika seniornya seperti ini? Apa yang bisa ia lakukan

"Kalian tidak usah ikut mos pertama, di hari pertama ini semua mahasiswa baru diminta untuk mengumpulkan sampah sebanyak banyaknya. Tapi kalian? Sebelas duabelas dengan sampah" cowok itu tersenyum merendahkan

"Kalian bisa pulang atau kemanapun bukan urusan saya. Tapi besok? Kalian semua pulang terlambat sehabis mos saya tunggu kalian di lapangan utama jangan lupa bawa kantungan besar" Lanjutnya lalu bergegas pergi

"Huftttt!! Dasar senior ganteng tapi galaknya minta ampun" kata Sarah

"Tau gak sih dari tadi itu gue nahan napas" timpal Dara

"Cowok itu.. Argh nyebelim banget sih! Gue tadi cuma mau jelasin apa yang terjadi malah di kira ngebantah." ricau Vivi

"Eh tapi besok kok kita di suruh bawa kantungan sih? Buat apa coba!" kata Dila dengan kebingungan sedangkan yang lain malah naik darah mendengarnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengisi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang