''RASHYA...... masa si rakha itu udah banyak banget tau fansnya'' ujar nabila yang saat ini sedang duduk di bangku halte.
''Udah ih bil.. emangnya nggak malu apa lo diliatin orang-orang disangka gila lo.'' Jawab rashya sedikit kesal karna sahabatnya ini terlalu memuji siswa baru itu.
Sudah setengah jam rashya dan nabila menunggu angkutan umum tapi belum juga ada yang nonggol. Sampai tiba-tiba ada dua motor ninja yang berhenti di depan mereka.
''Eh rashya, nacil lo berdua pada ngapain?nungguin gua ya.'' Ujar alvino yang masih duduk diatas motornya.
''Siapa juga yang nungguin lo, ihh najisun banget . Dan juga apa sih lo manggil-manggil gua pake panggilan nacil segala.'' Jawab nabila sambil melipat tangan kedua tangannya didada.
''Nacil itu Nabila Centil hahahahahaa......'' tawa alvino pecah setelah meledek nabila yang sekarang sedang menendang nendang motor alvino.
''eh ngomong-ngomong lo berdua ngapain berhenti disini? nanti angkot nya kira kita bareng lo berdua. Sana minggir!'' ujar rashya dengan tangan yang digoyangkan seperti mengusir.
''Gua kesini mau kasih lo berdua tebengan, tapi kalo nggak mau gua sama rakha pulang dulu ya.'' Jawab alvino dengan senyum jahilnya.
''Eh..eh tunggu dong gua belum jawab.'' Nabila menarik tas alvino sebelum cowok itu pergi.
''Ngapain lo narik-narik tas gua?''umpat alvino tidak terima.
''Emm... gua boleh nebeng sama lo kan sampe rumah? Boleh ya?'' Pinta nabila sambil mengoyang-goyangkan badan alvino.''Ihhh.. kok lo bareng alvi sih pulangnya,terus gua sama siapa?'' Rashya menatap sebal pada sahabatnya ini,nabila lebih memilih pulang dengan alvino daripada dirinya.
''Hmmm.. lo bareng rakha aja, doi sendirian tuh. Sekalian lo modusin juga.ikkhhh'' ejek nabila pada rashya yang sekarang sudah seperti tomat kematangan karena menahan malu.
"Ish, apaan si lo. Jangan rese deh." Ujar rashya malu.
Rakha sedari tadi hanya memperhatikan mereka berbicara. Dia tidak tau harus berbicara apa.
"Iya bener tuh sya kata si nacil, udah lu bareng sama si rakha aja. Lo mau kan anterin si rashya?" Tanya alvino kepada rakha.
"Hhm." Jawab rakha singkat, dia tidak tau harus menjawab apa.
"Yaudah sekarang kita pulang yuk al, gua udah pegel tau dari tadi berdiri disini terus." Ujar nabila sambil memegangi kakinya.
"Yeh udah minta bareng malah merintah gua lagi. Yaudah ayo cepet naik." Jawab alvino.
"Hehe. Yaudah sya gua duluan yah dan lo kha pelan-pelan bawa motornya, awas kalo temen gua kenapa-kenapa." Kata nabila sambil menunjuk muka rakha.
"Iyah iyah, udah sana pulang. Lo juga hati-hati ya bil." Ucap rashya menjawab perkataan sahabatnya.
Saat kedua temannya tadi sudah pergi, yang terjadi malah suansana canggung diantara mereka berdua.
''Lo jadi mau bareng nggak?'' Ujar rakha dengan nada datar.
''Ehm.. emangnya nggak apa-apa?'' Rashya gugup sekali saat ini ia hanya menantap kearah sepatunya saja. Rakha jengah melihat tingkah cewek didepannya ini.
''Ngapain lo liat bawah terus, nyari duit?'' Ketus rakha karena ia ingin pulang cepat hari ini.
''Ta..ta..tapi jangan ngebut ya, gua takut.'' Ujar Rashya yang tak menghiraukan Rakha. Sebenarnya Rashya ini pemalu sekali bila berhadapan dengan cowok yang ia baru kenal.
''Hmm'' gumam Rakha yang sembari menaiki motornya. Rakha memperhatikan gerak-gerik Rashya saat menaiki motornya. Dari ia malu-malu memegang pundak Rakha dan meminta izin untuk memegang jaket yang Rakha pakai untuk pegangan agar tidak jatuh.
💐💐💐💐
Motor Rakha sudah sampai dikomplek perumahan yang cukup mewah, ia berhenti didepan rumah sederhana minimalis, memiliki taman yang cukup luas, tetapi rumah ini tidak hanya memiliki satu lantai saja. Berbeda dengan rumah lainnya yang sangat mewah bak istana.
Rashya turun dari motor Rakha dengan hati-hati dengan memegang pundak Rakha sebagai pegangan, walupun ia sangat gugup saat ini.
''Ma..ma..kasih ya atas tumpangannya. Hmm.. lo mau masuk dulu nggak?'' Ujar Rashya dengan gugup.
''Gak perlu.'' Jawab Rakha yang langsung saja pergi dari hadapan Rashya.
Vote ya biar semangat 😆😆😆
14 November 2017
Love you all...