Hari sudah menunjukkan pukul 10 malam tetapi Rashya belum dapat memejamkan matanya, entah apa yang ia pikirkan.
Rashya merubah posisinya menjadi duduk di atas kasur. "Ish.. gua kenapa sih, gak biasanya kaya begini."
Rashya mengingat kejadian siang tadi ketika dia pulang bareng dengan anak baru itu. "Gak, engga mungkin gua suka sama anak baru itu." Jerit rashya sambil menggeleng-geleng kan kepalanya.
"Gak mungkin gua jatuh cinta secepat ini, secara gua baru kenal sama anak baru itu. Lebih baik gua tidur dari pada mikirin cowok baru itu." Rashya merubah posisi untuk segera tidur.
💐💐💐💐
Jam sudah menunjukkan pukul 06.35 pagi, tapi laki-laki itu masih bergelung di atas kasur nya.
Alarm terus berbunyi hingga mengganggu tidur rakha, mau tidak mau rakha pun bangun.
Ia melihat jam yang ada di atas nakas dan rakha pun terkejut karna sudah menunjukkan pukul 7 kurang.
Rakha menepuk jidatnya"Mampus! Udah siang." Rakha pun bergegas ke kamar mandi.💐💐💐💐
"Kenapa mama gak bangunin rakha sih!" Ucap rakha tiba-tiba dengan raut wajah kesal, ia langsung duduk di kursi untuk sarapan.
Mama rakha yang sedang menyiapkan sarapan terkaget mendengar suara tiba-tiba anak nya itu.
"Mama sudah bangunin kamu dari tadi, kamu nya saja yang tidak bangun-bangun.""Kamu itu sudah besar rakha, seharusnya kamu bisa bangun sendiri tanpa di bangunin oleh mama mu." Timpal papa rakha dengan tegas.
Rakha sudah selesai sarapan dan dia langsung bergegas untuk berangkat sekolah. "Rakha berangkat sekolah dulu."
"Hati-hati sayang, jangan ngebut-ngebut bawa motornya." Ucap mama rakha.
"Hmm." Balas rakha singkat, dan ia pun segera berangkat ke sekolah.
💐💐💐💐
Gerbang sekolah SMA Kartini Bangsa akan segera di tutup, tetapi di hentikan oleh seorang siswa yang baru sampai. Ya siswa itu ialah Rakha.
"Cepat masuk, bel sudah berbunyi." Kata satpam sekolah.Rakha menghela nafas lega setelah ia sampai di depan kelas.
"woy baru juga kemarin masuk sekolah ini udah telat aja lo, untung pak Bambang belum dateng." Ujar alvino cepat.
Rakha tidak menanggapi ucapan temannya itu, ia hanya duduk di bangkunya dengan santai.
Alvino yang merasa di abaikan kembali berbicara"Masyallah kha gua ngomong sama lo bukan sama tembok." Ujar alvino jengah, ia tidak habis pikir mengapa rakha itu irit sekali dalam berbicara.
Rashya dari tadi hanya memperhatikan rakha dari tempat duduknya. Sampai-sampai ia tidak sadar kalau sahabatnya pun memperhatikan dirinya.
"Ngeliatinnya biasa aja kali sya, rakha juga gak bakal kemana-mana." Goda nabila sambil menyenggol bahu sahabat nya itu.
Ada semburat merah di pipi rashya, ia malu karna ketahuan memperhatikan rakha secara diam-diam.
"Ap..apaan sih bil, gak usah ngeledek gitu dong. Lagian siapa juga yang merhatiin rakha, salah liat kali lo.""Yakin gak merhatiin rakha,"ucap nabila geli. "Jangan lama-lama ngeliatin nya nanti jatuh cinta loh."
"Iiih apaan sih, jangan godain gua terus deh. Dan inget baik-baik, gua GAK akan SUKA sama cowok baru itu." ujar rasya dengan tegas.
Nabila baru saja ingin menjawab perkataan rashya tapi ia melihat Pak Budi sudah memasuki kelas.
"Selamat pagi anak-anak." Ujar Pak Bambang setelah duduk di bangkunya.
"Pagi pak." Ujar siswa serentak.
💐💐💐💐
''Kha, mau ikut gua nggak?'' Ujar Alvino.
''Kemana?dan kenapa lo harus ajak gua?'' Balas Rakha.
''Mau ikut apa nggak? Klo nggak gua tinggal lo sendirian disini.'' Rakha tampak menimbang ajakan Alvino untuk pergi dengannya, yang tidak tau akan kemana.''Oke. Tunggu gua bayar makanan gua dulu.'' Ujar Rakha yang sudah berjalan menuju warung tempat ia membeli makanan tadi.
''Udah. Ayo buruan ntar bel masuk bunyi.'' Ujar Alvino.
Kedua siswa itu pun meninggalkan kantin, menuju kesebuah tempat yang Rakha sendiri pun tidak tau.
Kemana ya kira2 mereka berdua?
Ring garing krenyes krenyes.
Maaf ya ttng Rashya sedikit doang.18 november 2017