Yang Penting Kamu Bahagia

152 3 0
                                    

“Yang penting kamu bahagia.”

Kuketik pesan yang sama berkali-kali. Lalu kuhapus lagi. Begitu seterusnya.

“Mau sampai kapan?”tanyaku pada diriku sendiri setiap kulakukan hal yang sama. Setiap hari. Selama berminggu-minggu lamanya.

Bosan? Bingung? Takut? Marah? Atau kecewa?

Tapi aku bisa apa?

Aku tidak pernah tahu apa yang ada di pikirannya.

Tentang aku yang selama satu bulan ini berada di sekitarnya.

Aku yang selama berminggu-minggu mencoba untuk meruntuhkan dinding yang dibangun dan dijaganya kuat-kuat di antara kami,

yang selalu berhasil menciptakan keheningan dan kehampaan yang menyisakan rasa sepi di ujung pertemuanku dengannya, setiap kalinya.

Memaksaku untuk mengambil langkah mundur yang asal dia tahu tidak benar-benar membuatku menyerah memperjuangkannya.

Tapi aku tahu apa?

Aku tidak pernah tahu apa yang diinginkannya.

Tentang hal-hal yang membuat dia bahagia.
Tentang hal-hal yang mampu meluluhkan hatinya.
Tentang hal-hal yang bisa memendekkan jarak antara aku dengan dia.

Mungkin benar, perjuanganku kurang.
Mungkin benar, perjuanganku belum menunjukkan tanda keseriusan.
Dan mungkin memang benar bahwa perjuanganku tidak berarti apa-apa di matanya.

Dan aku masih juga tidak tahu.

Aku tidak tahu harus seberapa keras aku memikirkannya.

Aku tidak tahu harus seberapa sering aku ikut tersenyum di saat dia melengkungkan senyum di wajahnya.

Aku tidak tahu harus seberapa kuat aku menahan kegemasanku saat melihat mata segarisnya sewaktu dia tertawa.

Dan aku tidak tahu harus seberapa sering aku berusaha membuatnya melihat ke arahku.

Aku tidak tahu bagaimana.

Yang aku tahu, aku menginginkannya bahagia.

Yang kamu perlu tahu, kamu harus bahagia.

Draft UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang