Aku tidak pernah.
Apa aku pernah memaksanya melihat ke arahku?
Apa aku pernah memaksanya tersenyum balik kepadaku?
Apa aku pernah memaksanya tertawa mendengar lawakanku?
Apa aku pernah memaksanya berbicara dengan baik kepadaku?
Apa aku pernah memaksanya menatap lekat mataku?
Apa aku pernah memaksanya untuk membalas perasaanku?Aku tidak pernah.
Sekali pun. Sampai detik ini pun.
Aku tidak pernah.Aku menyayanginya.
Akan kulakukan apapun untuk membuatnya bahagia.
Untuk memangkas jarak yang kian membuatku menderita.
Untuk tetap membuatnya berada pada zona nyamannya.
Untuk menjaga manisnya lengkungan senyum di wajahnya.
Untuk tetap melihat mata segarisnya saat dia tertawa.
Aku akan.
Karena aku menyayanginya.Karena aku tidak pernah ingin melihatnya tidak berbahagia.
Aku tidak pernah.
Iya kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Draft Untukmu
PuisiUntuk kamu, cinta yang membahagiakan sekaligus menyakitkan, berbahagialah.