Di SMA Persada Internasional. Kelas XII IPA 2. Jam menunjukan pukul setengah sebelas.
Semuanya tenang. Bukan. Ini bukan Ulangan apalagi Ujian Nasional, tapi pelajaran Bahasa Indonesia. Bagaimana anak - anaknya nggak tenang? Pak Moko a.k.a Sudjatmoko mengajar bak mendongengkan anak kecil saat sebelum tidur.
Hampir satu kelas itu mereka tidur, hanya beberapa anak saja yang menyimak dan sesekali mencatat apa yang menurutnya penting.Elvan POV
"Kenapa gue jadi kepikiran dia?" gumamnya pada diri sendiri dengan tangan yang bersangga di meja dan menopang kepalanya dan memainkan pulpen nya sambil di ayun-ayunkan tak lupa muka yang di imut-imutkan.
"Gue benci dia, gue benci dia, gue benci dia, gue benci dia, gue benci dia, gue benci dia, gue benci dia, gue ben-"
"Lagi ngopo koe?" tanya Pak Moko dengan logat Jowo yang entah sejak kapan sudah berada di samping meja tepat tempat duduk Elvan.
Seisi kelas serempak bangun dari tidur indahnya dan menatap ke arah meja Elvan dan Natha dengan tatapan bingung."Eh, pak Moko.." kagetnya dengan cengiran lima jari.
'Shit ngapain pada ngeliatin gue semua?' batinnya"Lo ngelamunin apaan sih?" bisik Natha pada Elvan karena dirinya ikutan jadi ajang tontonan
Karena merasa menjadi bahan tontonan, Elvan berdiri dari bangkunya.
"Saya ijin kebelakang Pak."
"Kalau mau kebelakang yo sanah." ujarnya Pak Moko sambil membenarkan kaca mata nya yang turun ke hidung
Elvan tak lagi meladeni omongan guru itu, pikirannya sekarang hanya tertuju pada Dia. Elvan yakin bahwa Dia yang Elvan tebak adalah Dia-nya.
Elvan langsung jalan melewati Pak Moko yang sudah menatapnya bingung, begitu pula teman-temannya.
"Si Elvan kenapa Nath?" tanya Alfi kepada Natha karena bingung dengan Elvan yang seperti itu. Dan dijawab Natha dengan mengedikkan bahunya.
Elvan tidak kebelakang seperti yang dia ijin, dia pergi ketempat yang menurutnya sangat menenangkan dan jarang ada orang.
Dia masuk, kemudian mencari tempat favorite nya yaitu di pojokan. Ya, PerpustakaanDia mengambil buku di rak terdekat, untuk menutupi wajahnya. Pikirannya kacau, di ingin istirahat sejenak.
🌸🌸🌸🌸
Di lain sisi.
Baru saja gadis cantik mengenakan celana jeans berwarna biru pudar tiga perempat dengan kaos putih itu turun dari kamar nya dilantai 2 rumahnya sambil memainkan kunci di jari-jarinya.
Seorang wanita setengah baya dan masih terlihat aura cantik nan anggun tengah merapikan tas nya diruang tengah dan menunggu putrinya
Anastasia POV
"Kamu yakin mau antar Mama, sayang?" tanya nya dengan lembut pada putri nya yang sedang menuruni anak tangga terakhirnya.
"Yakin Mamaku sayang, hari ini aku rela Ijin sekolah loh demi jemput Papa." perasaannya menghangat mendengar jawaban dari putri bungsu nya.
"Kita ajak Abang sekalian nggak, Ma?" tanya Anas pada Maryam-Mamanya.
"Nggak usah sayang, kasian Abangmu lagi Rapat sama clientnya. Kita berdua aja nanti kan Abangmu juga ketemu sama Papa setelah pulang kerja." jawab Maryam dengan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Kissable
Teen FictionYoung Adult (!) * Ini aku rubah judulnya dan sebagian cerita nya.. Judul awalnya Nerd Fuckable. Thank you * Life once again, and you will find your true love -Anastasia Altair Ferdian Meskipun lo reinkarnasi 1000x kali pun, kalo nyata nya lo cuma h...