Ice Prince' 2

3.9K 290 42
                                    

Happy reading

.
.
.
.

Lima menit yang lalu, mereka semua sudah selesai melaksanakan upacara bendera. Kini Chiya berada di depan kelas XI-A, dengan tangan yang bergetar Chiya mulai mengetuk pintu.

Sebelumnya dia sudah pergi ke ruang kepala sekolah, menanyakan dirinya masuk kelas berapa. Oliv dan Vanni sempat menawarkan diri menemaninya pergi ke ruang kepala sekolah, tetapi Chiya tetap menolak bantuan temannya itu.

Sekali lagi Chiya mengetuk pintu dengan tangan yang bergetar, saking gugupnya ia menundukkan kepala, menunggu siapa tahu ada yang menyuruhnya masuk. Tanpa Chiya sadari, seorang laki-laki berdiri tepat di depannya, menatap dirinya yang tengah menunduk.

"Jangan nunduk, ntar mahkota lo jatuh lagi." Chiya tersentak, dengan perlahan dia mendongakkan kepalanya. Chiya mengernyit, "kenapa?" Tanya Chiya kepada cowok yang ada di depannya.

"Perkenalkan nama gue Vino Alexa, pacarnya Vanniya Kathryn, Most Wanted di sekolah ini." Ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya. Dengan ragu Chiya menjabat  tangan Vino. "Nama gue Chiya Qiana Eldora, terserah lo mau manggil gue apa." Vino mengangguk, lalu mempersilahkan Chiya memasuki kelas.

Lumayanlah, cowok tadi cocok sama si Vanni. Batin Chiya bahagia telah mengetahui bahwa sahabatnya sudah memiliki pacar.

Detik berikutnya Chiya terbelalak. "What?! Vanni? Vanni sahabat gue 'kan?" Chiya sedikit kaget, dia baru menyadarinya. Chiya menatap punggung Vino yang perlahan semakin jauh. Satu pertanyaan yang ingin dia tujukan kepada Vino. Menanyakan apakah Vanni sahabatnya atau bukan? Chiya menggelengkan kepalanya. Bomatlah! Nanti dah gue kepoin.

Dengan langkah pelan, Chiya berjalan sambil menundukkan kepala. Merasa sudah pas berdiri di depan kelas, ia mengangkat kepalanya menatap semua murid yang ada di kelas. Satu pemandangan menyita penglihatannya, yaitu seorang pria berwajah datar tanpa ekspresi menatap dirinya dengan intens. Chiya yang melihat segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dasar cowok aneh!

"Baiklah anak-anak. Kita kedatangan murid baru," ucap wanita yang berdiri di samping Chiya dengan lantang. "Sebelumnya perkenalkan nama saya Puspitawati, panggil saya Pita" ucap Bu Pita seraya tersenyum ke arah Chiya. "Ayo, perkenalkan namamu,"

Chiya mengangguk. "Perkenalkan nama saya Chiya Qiana Eldora. Saya pindahan dari Australia. Semoga kita menjadi teman baik." Senyum tipis menghias wajahnya.

"Baiklah Chiya, kamu bisa duduk di sana," jari telunjuknya mengarah ke arah Oliv. Chiya tersenyum tipis lalu mengangguk seraya berjalan ke arah Oliv.

***

"Lo beneran pacaran sama Vino?" Tanya Chiya sesaat setelah mengambil pesanannya lalu duduk di samping Oliv. "Kok gak ngasih tau sih sama gue, jahat." Ucap Chiya mendramasitir tentunya membuat Vanni memutar bola mata malas dan Oliv terkekeh geli.

"Emangnya lo tau dari mana?" Tanya Vanni balik.

Chiya mendengus kesal. "Bukannya jawab malah nanya balik," Chiya mengedarkan pandangannya ke seluruh area kantin. Dia tidak menghiraukan kedua sahabatnya yang sepertinya tengah asik bergosip. Tak di sengaja, matanya melihat sekumpulan laki-laki, tiga orang lainnya saling berbicara satu sama lain, dan satu orang hanya diam memainkan handphone-nya sesekali memakan makanannya.


Itu cowok yang tadi ngeliatin gue 'kan? Tanya Chiya pada dirinya sendiri.

Chiya menoleh kembali ke arah Vanni dan Oliv. "Kalian tau gak? Cowok yang ada di sana," jari telunjuknya mengarah ke arah sekumpulan laki-laki tadi. Vanni dan Oliv mengikuti arah telunjuk Chiya, lalu mengangguk. "Mereka itu siapa, sih? Maksud gue namanya.

"Mereka berempat itu most wanted di sekolah ini. Lo kenal Vino 'kan?" Tanya Oliv, Chiya mengangguk, lalu menoleh ke arah Vanni seraya mengedipkan sebelah matanya, bermaksud menggodanya. Vanni menggerutu kesal namun tidak di indahkan oleh Chiya. "Di samping kanan Vino namanya Dodit, di depan Dodit namanya Alvin, dan di sebelah Alvin namanya Nando.

Chiya mengernyit. "Cowok berwajah datar tapi tampan itu namanya Nando?" Gumam Chiya tetapi masih di dengar oleh Oliv dan Vanni.

"Iya, Reyvan Anando Robert. Pemilik sekolahan SMA PUSTAKA, bukan dia sih pemiliknya. Tapi bokap nya." Oliv terkekeh

Chiya kembali mengalihkan pandangannya ke arah Most Wanted itu yang kini telah ia ketahui namanya. Mata Chiya terbelalak saat mengetahui bahwa Nando juga melihatnya, tatapan yang sama saat dirinya berada di kelas. Sedetik kemudian Chiya mengalihkan pandangannya ke arah Vanni dan Oliv.

Chiya melihat jam yang melingkar di tangannya, lalu menoleh lagi ke arah mereka. "Buruan makannya, bentar lagi masuk nih." Ucapnya sambil berjalan keluar area kantin.

"Iya-iya sabar kek," sahut Vanni, lalu beranjak dari tempat duduknya, di susul oleh Oliv.

***

Test 1,2,3

Ekhm!
Kok Nando ngeliatin Chiya gitu amat ya? Ada yang tau? Apakah dulunya Nando dan Chiya mempunyai sebuah hubungan?

Ok, semua itu akan kita bongkar. He he he

Kalo mau tau, tunggu chapter selanjutnya.

See u in the next chapter. Bye2!

Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang