Semester ini adalah semester yang paling padat. Bagaimana tidak? Ini adalah semester akhir Rany, dimana Rany harus menyusun skripsi dengan dosen yang cukup fantastik, dan harus mengikuti program pengalaman lapangan selama tiga bulan. Semua ini sudah menyita waktu, ditambah Rany harus mempersiapkan pernikahannya. Pernikahan?!
Ya, akibat dari perjodohan yang orang tua Rany lakukan dengan anak teman orang tuanya yang tidak lain dan tidak bukan itu adalah tetangganya sendiri. Walaupun mereka tidak bertetangga sebelah, hanya satu rukun tetangga tetapi ini sangat membuat kuping panas.
Berita pernikahan Rany dan calonnya sangat cepat sekali merebak keseluruh rukun warga, bahkan hampir sama cepatnya seperti gosip-gosip artis yang disiarkan ditelevisi. Yang membuat kuping sakit adalah mereka mengira Rany sangat beruntung memiliki calon suami seperti Fattan yang maha sempurna di mata ibu-ibu gosip.
Dari semua kesempurnaan itu bukan berarti Rany tidak bangga, hanya saja kata orang di dunia ini tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Dan semua itu membuat Rany resah. Rany pun harus menyiapkan diri sebaik mungkin agar dapat menyeimbangkan kesempurnaannya.
Semenjak perjodohan ini, Fattan harus kembali ke negara asalnya. Indonesia. Kemudian Fattan mengurus pekerjaannya agar dipindahkan kesini. Sementara Fattan sibuk dengan kepindahan kerjanya, Rany pun menyelesaikan skripsi. Karena Rany akan menikah setelah wisudanya. Ditengah kesibukan masing-masing mereka juga harus mempersiapkan pernikahannya.
***
Disebuah taman yang cukup luas dan indah, dimana rumput hijau terhampar luas membentang dan di salah satu sisinya terdapat padang ilalang yang indah.
"satu, dua... " cekrik
"ayo mas, rangkul istrinya lebih mesra.. eh maksudnya calon istri.. hehee.." kata pengarah foto.
Ditaman ini mereka sedang melakukan sesi foto terakhir untuk prawedding, karena tema dari prawedding mereka adalah outdoor. Setelah melakukan serangkai sesi prawedding yang cukup melelahkan, Rany duduk disalah satu bangku taman sambil memandang langit yang redup.
Sepertinya akan turun hujan. Ya Allah semoga semua ini adalah pilihan terbaik yang engkau berikan, dan mudahkanlah segala urusanku ya Allah...
tik. tik. tik.
Hujan pun turun perlahan membasahi bumi, dan aroma khas hujan pun mulai tercium.
Rany masih duduk terdiam dibangku sambil menikmati hujan. Rany sangat suka saat hujan turun. Dimana tetesan air hujan menimpa tubuhnya dan membasahinya. Seperti semua beban ikut hanyut terbawa oleh aliran air yang mengalir ditubuhnya.
"pulang"
Suara dinginya membangunkan Rany dari lamunannya.
Lelaki bersuara dingin itu adalah calon suaminya. Arfan Fattan Irawan. Lelaki maha sempurna dimata semua orang, tetapi tidak dengan Rany. Dia hanya laki-laki dingin, sedingin es. Bahkan es kalah dingin denganya.
"iya..."
Faattan bahkan tidak menunggunya, Fattan langsung berjalan menuju motor yang tadi mereka kendarai. Hanya keheningan yang menyelimuti mereka dalam perjalanan pulang, dan yang menjadi pertanyaan besar ketika tadi Fattan membuka jok motor untuk memasukkan barang elektronik agar tidak basah, Rany sempat melihat ada jas hujan di dalamnya. mengapa dia tidak memakainya?
"turun"
Lagi-lagi suara dingin itu yang membangunkan Rany dari lamunannya.
Ketika turun dari motor Rany baru tersadar, ini bukan rumahnya ataupun rumah Fattan, lalu rumah siapa ini?

KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle
ChickLitJodoh itu tidak ada yang tahu. Itu rahasia Tuhan. Dia bisa datang dari mana saja. Jodoh itu bisa teman, sahabat bahkan tetangga. Jodoh? Tetangga? Kalau jodoh kita tetangga kita sendiri, bagaimana???