Part 2

14 2 0
                                    

Jangan takut untuk bermimpi,dan jangan malu menjadi seorang pemimpi .


------------------------------------------------------------

Kring...Kring

Bunyi alarm terdengar di sebuah kamar bernuansa pink yang dihuni oleh seorang gadis yang sedang tertidur nyenyak di single bed nya.
Merasa terganggu, akhirnya sang gadispun terbangun dan segera mematikan alarm yang mengganggu tidur nyenyaknya.

"Aduh ini alarm ganggu banget sih, gak tau apa kalau gue lagi mimpi dilamar  Kim Woo Bin," kesal gadis itu yang tak lain adalah Alayya.

Setelah acara mimpinya terganggu karena alarm, akhirnya dia memutuskan untuk segera mandi dan mengambil air wudhu dan segera ia menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim.

"Aya, kamu sudah bangun belum nak?" tanya seseorang di balik pintu kamar Alayya.

"Udah, bu, ini juga lagi siap-siap berangkat sekolah," jawab Alayya ketika mendengar suara ibunya.

"Ya sudah, kalau sudah siap kamu segera keruang makan, ibu sudah siapkan sarapan buat kamu,"  ucap ibu Alayya yang bernama Sinta

"Iya bu," jawab Alayya sembari memakai kerudung.

Setelah itu Alayya langsung saja membereskan segala perlengkapan yang ia akan bawa ke sekolah.
Setelah semuanya sudah dipastikan selesai, Alayya langsung keluar dari kamarnya menuju ruang makan.

Di ruang makan, tampaknya semua orang sudah berkumpul, terkecuali Alayya, mereka belum memulai sarapan karena menunggu satu anggota keluarganya itu.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya mereka melihat Alayya sedang berjalan ke arah meja makan. Sedangkan Alayya yang sudah berada di depan meja makan langsung saja duduk di kursi samping ibunya.

"Kamu lama banget sih dek," ucap kesal sang kakak karena menunggu Alayya.

"Sabar kali kak namanya juga cewek, dandan nya kan lama," ucap Alayya kepada sang kakak yang bernama Fery.

"Tapi gak lama juga kali," jengkel Fery.

 
"Ya gak papa, Bidadari kan lama juga gak masalah," ucap Alayya pede.

"Bidadari dari hongkong."

Ketika Alayya akan menyahut ucapan Fery, akhirnya sang ayah pun berbicara untuk melerai kedua anak nya yang sedang berdebat itu.

"Sudah-sudah kalian jangan bertengkar,kalian gak malu, kalian itu sudah besar masih saja kayak anak kecil."

"Dan kamu Fery, kamu gak malu sama anak kamu," sambung sang ayah memperingati si sulung.

Alayya yang melihat sang kakak ditegur sang ayah hanya tersenyum mengejek kearah kakaknya tersebut dan dibalas dengan tatapan tajam dari kakaknya.

"Kamu juga Alayya bersikaplah dewasa, kamu sudah bukan anak SD lagi," ucap sang ayah pada Alayya yang sedari tadi senangmengejek kakaknya.

Seketika itu pula senyum  kemenangan terbit di bibir Fery karena adiknya juga mendapat teguran sang ayah, Alayya pun langung menatap tajam sang kakak dan dibalas tatapan tajam pula oleh Fery. Terjadilah aksi tatap-tatapan antara Alayya dan Ferry, ibu serta kakak ipar Alayya yang melihat itu pun hanya menggelengkan kepala karena sudah terbiasa dengan perdebatan adik kakak tersebut.

"Sudah...sudah sekarang kita mulai sarapannya, jangan berdebat terus," ucap sang ibu karena sudah bosan dengan keheningan yang terjadi sesaat kakak beradik itu tegur sang ayah.

DREAMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang