Sudah tiga hari setelah kejadian pagi itu Fery tidak berbicara pada Alayya dan sekedar menegur pun tidak, Aya merasa sedih karena biasanya ia selalu bercanda dengan kakaknya, dan mengejek pun hanya sebuah lelucon mereka, tapi sekarang melihat Alayya pun kakaknya tidak mau.
Sudah tiga hari pula Alayya menjadi murung dan lebih banyak diam tidak seperti biasanya yang selalu heboh. Dengan Alayya yang seperti itu membuat sahabat-sahabatnya heran dan bingung.
Kia yang heran dengan Aya pun akhirnya memanggil Aya.
"Aya, lo gak papa?" tanya Kia pada Alayya.
Sedangkan orang yang ditanya pun tidak menyahut ataupun menoleh sedikit pun, Aya hanya sibuk dengan lamunannya.
"Aya lo gak papa kan?" tanya Kia untuk kedua kalinya kepada Alayya, tetapi bedanya sekarang Kia memanggil Alayya sembari menggoyang-goyangkan tangan Alayya.
"Hah, iya, Kia ada apa?" Tanya Aya yang baru tersadar dari lamunannya dengan bingung dan seperti orang linglung.
"Gue tanya lo kenapa Ay? kok lo akhir-akhir ini sering ngelamun. Ada apa sih Ay, lo punya masalah?" tanya Kia kepada Aya.
"Gue gak papa kok, Kia," ucap Aya seraya memaksakan senyumnya.
"Di setiap kata gak papa pasti ada apa-apa. Lo bilang aja kalau
lo ada masalah Ay," ucap Kia yang masih tidak percaya."Iya, gue ngaku, emang gue ada masalah, tapi ini masalah kecil kok, lo gak usah khawatir," ucap Aya meyakinkan Kia.
"Beneran, Ay, lo gak papa? kalau ada masalah kecil ataupun besar, lo bisa cerita ke gue, gue siap bantu," ucap Kia.
"Iya, Kia, makasih udah perhatiin gue, gue gak papa kok, tapi gue cuman sedikit pusing sih," ucap Aya pada Kia yang memang Aya merasa pusing karena setelah kejadian itu, ditambah dengan nafsu makan Aya yang berkurang.
"Ya udah kalau lo belum siap ceritaiin masalah lo. Tapi lo gak papa kan? lo mau gue anter ke UKS?" Ucap Kia khawatir kepada Aya.
"Iya makasih ya, Kia, udah mau ngertiin gue, gak perlu ke UKS, paling juga sebentar lagi hilang pusingnya," ucap Aya meyakinkan Kia bahwa ia tidak perlu ke UKS.
"Ya, sama-sama. Ya udah kalau lo gak mau ke UKS, tapi bener ya lo gak papa?" Tanya Kia yang masih khawatir terhadap Aya.
"Iya, iya, bawel banget sih lo Kia," jawab Aya sembari mengejek Kia yang sedari tadi bertanya dan ditanggapi dengan muka cemberut Kia.
***
Saat ini Alayya sedang berjalan untuk pulang menuju rumahnya, Alayya berjalan dengan kepala sedikit menunduk dan terlihat juga bahwa ia sedang melamun.
Aya tidak melihat keadaan sekitarnya, Aya terus saja berjalan dan sampai pada ketika, Aya menyebrang jalan, ia tidak tahu bahwa dari arah berlawanan ada pengendara motor yang melaju dengan kencang menuju kearahnya, sampai pada pengendara motor itu sudah dekat, Alayya baru sadar ketika seseorang menariknya, seketika itu Aya terkejut dan refleks menjerit sedangkan si pengendara motor yang hampir saja menabrak Alayya masih melajukan motornya begitu saja. sedangkan Alayya yang masih terkejut dengan kejadian tadi kembali dibuat terkejut karena ia terjatuh dengan cara berpelukan dengan orang yang menyelamatkannya dengan posisi Aya berada di atas si penyelamat. Aya baru sadar bahwa yang menyelamatkannya adalah seorang lelaki tampan, seketika itu pula aya terpaku sekaligus terpesona dengan wajah tampan sang lelaki, begitu pula dengan sang lelaki yang juga sama terpesonanya karena melihat wanita berhijab yang cantik selaligus manis dengan wajah polosnya.
Aya yang merasa bahwa ini salah, langsung berdiri dari posisi yang tidak bisa dikatakan baik itu.
"Astagfirullah," ucap Alayya beristigfar seraya bangkit dari posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMER
HumorIni bukan tentang gadis muslimah yang begitu taat pada Tuhannya,bukan pula tentang gadis muslimah yang melanggar aturan Tuhannya tetapi ini tentang seorang gadis berhijab yang mempunyai mimpi yang tinggi dan sangat mustahil. tetapi baginya tiada yan...