~Meet Him~

14 2 0
                                    

I'm back again with another story guyss....


Enjoy yup;)

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Saat berbalik....

"Ahh.... Ternyata bener ini lu.... Annyeong Hayeon~ssi..." kata namja yang sekarang hanya berjarang 5cm didepanku...

"Neo...."




Im Jaebum

Namja yang benar" ku benci dan kuberharap tak lagi melihatnya,tp harapanku sia". Ia datang kembali dan sekarang ada di depanku. Aku benci sekali.

~Flashback~

Author pov

(1tahun yang lalu)

Hayeon sedang berjalan sambil bersenandung kecil,dan senyuman yang terlukis indah diwajahnya membuatnya benar" terlihat sangat bahagia hari ini.

Hari ini ia akan memberi suprise kepada namjachingu-nya. Karena hari ini adalah hari ulangtahunnya dan juga hari anniversary mereka.

Dengan senang ia melompat kecil sambil membawa kotak bekal untuk namjachingu-nya. Yaitu Jb atau Im Jaebum.

Sesampainya dirumah Jb ia dipersilahkan masuk oleh pembantu di rumah Jb. Saat Hayeon naik keatas menuju kamar Jb ia mendengar suara yeoja berbicara pada Jb.

"Jaebum~aa... Kapan lu mau mutusin pacar lu itu? Yakk lu inget,dia itu cuma barang taruhan lu sama Hyung lu..."

"Yahh gua cuma kasian aja sama dia,lagi pula gua juga muak lama-lama sama dia,paling juga bentar lagi gua putusin dia" kata Jb.

"Yaudah.... Yang penting lu tetep jadi milik gua..." kata Jb sambil menghampiri yeoja itu dan mereka berciuman.

Hayeon benar-benar terkejut dan tak bisa menahan tangisnya. Ia memutuskan untuk pergi dan diperjalanan ia membuang makanan yang ia buat untuk memperingati hari jadi mereka itu. Dan setelah itu ia pergi ke taman yang sepi dan menangis sejadi-jadinya.

'Gua benci banget sama lu Jae.... Gua benciii' kata hayeon sambil teriak.

Dari situ ia mulai menjauh dari Jb tetapi Jb selalu memaksanya untuk kembali padanya. Tetapi kekecewaan Hayeon tak pernah hilang.

~Flashback end~

Aku sangat kesal dan mendorong namja itu,dan air mata pun tak lagi tertahan.

"Jaebum..."

"Wae? Kok kamu dorong aku sih?" Jb mendekat lagi kepadaku dan aku terus berusaha menjauh tetapi nihil. Ia malah membawaku kehalaman belakang sekolah.

"Lu ngapain dateng lagi hah? Belum puas lu ngancurin hidup gua? Belum puas lu rampas semua kebahagian gua? Belum puas hah? Kurang apa lagi hah??" kataku dengan emosi yang meluap.

"Yak Hayeon~aa aku kan udah bilang,aku gak mau putus dan aku masih namjachingumu. Kenapa kamu malah benci sama aku?Lupain masalalu,aku bisa jelasin" kata Jb dengan wajah tak berdosa.

"Sejak kapan lu jadi namjachingu gua? Mau jelasin apa lagi hah? Hubungan kita udah berakhir 1 tahun yang lalu. Dan gua udah gak nganggap lu ada lagi di dunia. Dan kenapa lu balik lagi hah? Mau ngancurin hidup gua kedua kalinya?" kataku yang sedari tadi membendung air mata.

"Udah cukup bohongin gua,udah cukup mainin gua,udah cukup selingkuhin gua,udah cukup.... Gua gak mau liat muka lu lagi..." kataku yang menangis semakin menjadi.

"Hayeon.... Gua sayang sama lu... Gua tau gua salah... Tapi..." Omangan Jb terpotong karena aku mendorongnya dan pergi dari tempat itu.

Aku sempat mendengar ia berulangkali memanggilku. Tetapi tak aku gubris sama sekali.

Aku memutuskan untuk ke Rooftop dan menenangkan diri disana.

Saat sampai di Rooftop... Untungnya tidak ada siapa" dan aku duduk di sofa panjang yang ada disitu. Aku menangis semakin menjadi dan terus menerus memaki-maki.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu Rooftop dan berjalan kearahku. Aku tak memperdulikan kedatangan orang itu,aku hanya terus menangis. Tiba-tiba orang itu berdiri dihadapanku...

"Nih..." katanya sambil memberi sapu tangan. Aku terdiam masih sesegukan dan melihat kearah seseorang yang berada di depanku ini.

Ia berlutut di depanku dan menghapus air mataku sambil tersenyum.

"Lu kenapa nangis di sini,hmm? Bukankah harusnya lu lagi belajar di kelas ya?" katanya sambil tersenyum. Aku hanya terdiam sambil melihat namja putih pucat dan tampan yang ada dihadapanku. Ia masih setia berada di depanku sambil tersenyum.

"Yakk... Seorang yeoja manis sepertimu gak cocok nangis sendirian di Rooftop" katanya bangkit dan duduk disebelahku.

"Mi... Mianhae..." kataku membuka suara dan menghapus air mata dengan sapu tangan yang namja tadi berikan.

"Gwenchana... Emang ini tempat yang paling enak buat kita ngeluarin isi hati kita..." katanya sambil menatap langit. Aku tersenyum tipis dan kembali merenungkan masalalu.

Tak terasa Bell pun berbunyi. Yang menandakan waktu pelajaran telah usai. Namja itu pamit untuk pergi. Tetapi ia tidak langsung beranjak...

"Nama lu siapa?kelas?" kata namja itu.

"Kim Hayeon,X-1" kataku dan ia hanya mengangguk sambil ber-oh dan pergi dari rooftop.

Aku masih berada di Rooftop dan menyenderkan kepala ke sofa.

'Wahh jinjja... Aku lelah'kataku sambil menutup wajahku.

Tiba-tiba terdengar seseorang berlari ke Rooftop dan orang itu membuka pintu Rooftop. Dan terdengar suara Jimin yang memanggilku.

"Yakk... Hayeon~a" kata Jimin dan saat aku membuka mata,ia berlari kearahku dan memelukku.

"Yak lu kemana aja? Tadi tiba-tiba hilang gtu aja. Gua khawatir banget tau gak..." kata Jimin yang masih memelukku.

"Gua gapapa jim and jangan khawatir sekarang gua ada di depan lu " kataku dengan suara yang serak.

"Hayeon,lu kenapa? Lu habis nangis?" kata Jimin khawatir.

"Engga,kata siapa gua nangis?" kataku berbohong.

"Ehh pea,itu mata sembab,suara serak,lu gak bisa bohongin gua... Gua hafal banget lu gimana.." kata Jimin dan tak sadar air mataku mulai berjatuhan lagi. Akupun jujur dan menceritakan semuanya kejadian tadi. Jimin langsung memelukku erat dan menenangkanku.

"Mulai sekarang kalo dia gangguin lu lagi bilang gua,biar gua abisin tu orang" kata Jimin.

Akhirnya Jimin mengajakku pulang. Tak lupa saat ia kesini,ia membawa tasku. Akupun pulang diantar Jimin.

Sesampainya di rumah,aku langsung kekamar dan merebahkan badan di atas ranjang queen size ku. Teringat kejadian tadi...

Siapa namja yang memberiku sapu tangan tadi?













Min Rosse....

Mian gaje,lagi gada bahan buat ceritanya hehe...

Enjoying cerita selanjutnya.

-Love~Friend~Hate-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang