4 PM, Narita Airport, Tokyo.
Akhirnya setelah perjalanan melelahkan selama 7 jam, Dion sampai di tempat transit pertamanya. Sungguh indah memang pemandangan Negeri Sakura di kala musim semi seperti ini. Daun Momiji merekah merah sejauh kaki menapak, Aurora Borealis yang membentang seluas mata memandang, dan aroma khas yozakura yang siap memanjakan matamu di malam hari, semua seakan berusaha menyamankan pengunjung di negeri ini untuk waktu yang lama. Yah, tidak heran jika banyak orang yang memimpikan untuk bisa singgah di negeri ini, terlepas dari masa lalunya yang kelam.Setelah sampai di lobi bandara, tujuan utama Dion adalah foodcourt. Karena cacing-cacing di perutnya sedang berpesta-pora sedari pagi buta menuntut nutrisi untuk bisa segera mengisi lambungnya. Dion menjatuhkan pilihan ke restoran Jepang yang menyediakan dimsum ayam lengkap dengan saos barbeque-nya yang aromanya sanggup meluluhlantahkan hasrat untuk dietmu. Setelah selesai makan, Dion kembali ke ruang tunggu menunggu panggilan Boarding selanjutnya.
This is an announcement for passengers on flight JL-720 to Manhattan. The flight has been delayed due to bad weather conditions. The flight crew has arrived at the gate, but the ground crew is still de-icing the wings of the aircraft. Our new departure time is 9 PM. Sorry for this inconvenience.
"Yaelah, delay lagi." ungkap Dion kesal.
"Iya nih, mana gak tanggung-tanggung pula 5 jam." sahut seseorang di belakangnya.
Dion menengok ke arah sumber suara barusan, terlihat Anin sedang sibuk memakan rotiboy miliknya. Pipinya yang menggembung membuat Dion semakin gemas. Dion menghampiri Anin dan segera duduk di sebelahnya.
"Dion." ia mengulurkan tangan kanannya, khas anak kecil yang ingin berkenalan.
"Anin." sahut Anin ramah menyambut uluran tangan Dion, alias bersalaman.
"Saya mau jalan-jalan, untuk sekedar killing time. Mau ikut?" ajaknya.
"Lo ngajak gue? " tanya Anin yang masih berusaha mencerna ajakan Dion barusan.
"Bukan cuman kamu, kakek, nenek, bokap, nyokap, temen TK lo, juga itu spg mijon yang pakaiannya kekurangan bahan juga boleh ikut." ujar Dion sambil menunjuk spg salah satu brand minuman berenergi.
Anin tertawa kecil, lalu berdiam seperti memikirkan sesuatu.
"Tenang, gue bukan orang jahat kok." ujar Dion seakan bisa membaca pikiran Anin.
"Yee mana ada orang jahat ngaku kalo dia jahat. Kalo penjahat ngaku penjara penuh atuh, yaudah lah yuk!" Anin segera berjalan menyusul Dion, sekarang mereka berjalan beriringan menyusuri jalanan kota Tokyo yang sedang tidak terlalu ramai ini, mungkin karena masih jam kerja sehingga tidak terlalu banyak orang yang berlalu lalang. Hawa sejuk musim semi sangat mendukung suasana mereka saat ini.
Akhirnya mereka sampai di salah satu kedai milik penduduk lokal. Dari banyaknya swalayan dan kafe di pinggir jalan, entah kenapa Dion memilih untuk singgah di kedai kecil ini.
"Biasanya, kalo di warung-warung kecil kayak gini, harganya murah." celetuk Dion, seakan bisa membaca pikiran Anin.
"Tapi sayang, gak ada nasi kucing." ungkap Dion polos. Anin tertawa geli.
"Annyeong haseyo." teriak Dion tanpa ragu-ragu.
"Ini Jepang, Dion. Bukan Korea." Anin tak kuasa menahan tawa atas tingkah laku konyol Dion.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHEREAL
RomanceDionella Arkham Hades, pemuda tampan berotak cerdas. 23 tahun, dan masih lajang. Seorang Aircraft Engineer yang kini sedang naik daun akibat terobosan-terobosan terbarunya di dunia penerbangan Indonesia. Hidupnya serba enak dan berkecukupan, walau s...